Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Menarik Yareta, Tumbuhan Bentuk Unik Berusia Ribuan Tahun

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/Bachelot Pierre J-P)

Apa yang kamu pikirkan ketika melihat gundukan hijau besar ini? Mungkin kamu akan mengira itu lumut, jamur, atau bahkan karang laut, bukan? Eits, ternyata jawabannya bukan salah satu dari itu! Gundukan hijau besar ini sebenarnya adalah tumbuhan, lho.
Ini adalah yareta (Azorella compacta), salah satu tumbuhan unik dari keluarga Apiaceae. Tumbuhan ini hanya tumbuh di daerah dataran tinggi Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Menariknya, gundukan besar yang kamu lihat ini bukan satu tumbuhan tunggal, melainkan kumpulan dari koloni tumbuhan kecil yang tumbuh rapat, lho! Keren kan? Yuk, langsung aja simak enam fakta menarik dari tumbuhan yareta di artikel ini!

1. Punya tampilan mirip karang laut di tengah gurun tandus

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/Deodandem)

Yareta memiliki tampilan yang sangat unik!  Bentuknya menyerupai bantalan hijau terang yang terlihat seperti karang laut di tengah gurun tandus. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga mencapai diameter lebih dari 6 meter dengan bentuk yang menyerupai setengah bola.
Keunikan lain dari yareta terletak pada daun-daunnya yang kecil dan saling menempel rapat di ujung batang, menciptakan struktur yang sangat padat. Dilansir Science Friday, saking padatnya, tumbuhan ini bisa digunakan untuk duduk dan lompat-lompat tanpa khawatir akan merusaknya. Tidak heran, nama ilmiahnya, Azorella compacta, sangat mencerminkan sifatnya yang begitu kompak dan rapat.

2. Masih satu keluarga dengan wortel dan parsley

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/Tencho)

Siapa sangka, yareta sebenarnya termasuk dalam keluarga yang sama dengan wortel dan parsley, lho! Namun, berbeda dengan keluarganya yang punya daun bertekstur lembut, yareta punya tekstur daun sebaliknya. Tumbuhan ini punya daun bertekstur keras seperti kayu. Keunikan ini membuat yareta mampu menopang berat, sehingga orang bisa duduk atau bahkan melompat-lompat di atasnya tanpa merusak strukturnya.

3. Hanya tumbuh di Pegunungan Andes

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/LBM1948)

Yareta adalah salah satu tumbuhan yang hanya bisa ditemukan di tempat tertinggi di dunia. Tumbuhan ini hanya tumbuh di pegunungan Andes yang meliputi wilayah Chile, Bolivia, dan Peru, pada ketinggian 4.200 hingga lebih dari 5.200 meter di atas permukaan laut.

Di ketinggian ekstrem ini, yareta harus bertahan hidup di kondisi siang dan malam hari yang menantang. Siang harinya, tumbuhan ini terkena sinar matahari dan radiasi yang intens, sementara malam harinya suhu bisa mendekati titik beku.
Bentuk yareta yang rapat seperti bantalan membantunya bertahan hidup di tempat tinggi yang kering, dingin, dan berangin. 

4. Tangguh bertahan di lingkungan panas yang ekstrem

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/Valéry Fassiaux)

Yareta merupakan tumbuhan yang luar biasa tangguh karena mampu bertahan hidup di lingkungan panas esktrem. Akar yareta yang tertancap kuat di dalam tanah, membantunya menahan hembusan angin kencang di dataran tinggi yang bisa merobeknya. Dilansir Ecosphere Naturalist, yareta juga memiliki daun yang dilapisi resin sehingga mencegahnya kehilangan kelembapan akibat penguapan, walaupun berada di lingkungan dengan radiasi matahari yang sangat intens dan udara yang kering.

5. Memiliki pertumbuhan super lambat

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/Bernardo Band Florido)

Hidup di kondisi cuaca yang ekstrem membuat yareta mengembangkan cara adaptasi yang unik, yaitu memperlambat pertumbuhannya. Dilansir In Defense of Plants, tumbuhan ini hanya tumbuh sekitar 1,5 cm setiap tahunnya. Jadi, gumpalan besar yang kamu lihat ini merupakan yareta yang telah berumur ribuan tahun sehingga bisa mencapai ukuran sebesar itu.

Para ilmuwan telah mempelajari ukuran koloni yareta dan menghitung kecepatan tumbuhnya. Hasilnya, beberapa koloni besar yareta diperkirakan telah berumur lebih dari 3.000 tahun. Hal ini menjadikan yareta sebagai salah satu organisme hidup tertua di dunia, lho!

6. Penghasil senyawa antimikroba tinggi

Tumbuhan yareta (commons.wikimedia.org/Luis Fernando Troncoso Joffré)

Yareta menghasilkan resin dalam jumlah besar yang kaya akan senyawa kimia bernama terpen. Senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang tinggi, lho! Dilansir Ecosphere Naturalist, terpen membantu melindungi yareta dari bakteri patogen.

Namun, resin yang mengandung terpen ini juga memiliki sisi negatif karena sifatnya yang mudah terbakar. Petir yang menyambar sering kali  menyebabkan yareta terbakar dengan cepat. Meskipun demikian, struktur kanopi yareta yang padat dan rapat melindungi tunas-tunas baru. Oleh karena itu, yareta bisa memulihkan kembali kanopinya setelah kebakaran dan menciptakan "gelombang" hijau yang terlihat di atas permukaan hitam bekas terbakar.

Bentuknya yang padat dan berkayu membuat yareta sering dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Namun, pertumbuhannya yang sangat lambat membuat tindakan ini berdampak besar bagi kelestariannya. Eksploitasi berlebihan selama beberapa tahun terakhir telah menyebabkan penurunan signifikan populasi yareta. Oleh karena itu, pemerintah setempat berupaya untuk melindungi spesies ini dengan memberlakukan undang-undang perlindungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitri Ismawati
EditorFitri Ismawati
Follow Us