6 Fakta Rubah Benggala, Pemakan Oportunis yang Setia pada Pasangannya

Rubah benggala juga dikenal sebagai rubah india. Mereka berada dalam famili Canidae dengan nama ilmiah Vulpes bengalensis. Panjang tubuhnya kisaran 50 cm dengan berat 3-4 kg. Agar kamu bisa membedakannya dari rubah lainnya, spesies ini mempunyai moncong memanjang dengan bercak kecil berupa rambut hitam di bagian atasnya. Ekornya besar, lebat dan berujung hitam, panjangnya bisa mencapai 60 persen dari panjang tubuhnya.
Warna bulu rubah benggala bervariasi menurut musim dan populasinya. Biasanya berwarna abu-abu di bagian punggung dan lebih pucat di perutnya. Telinganya lebih besar, itu adalah salah satu adaptasi untuk mengatur suhu tubuhnya di habitat yang panas. Yuk, temukan fakta lainnya di bawah ini!
1. Wilayah penyebaran rubah benggala

Rubah benggala berasal dari anak benua India. Mereka juga mendiami kaki bukit Himalaya dan wilayah Terai di Nepal hingga bagian selatan dan timur India, timur dan selatan Pakistan hingga tenggara Bangladesh. Dilansir Animalia, rubah ini lebih menyukai daerah kaki bukit dan tidak berhutan seperti semak berduri, padang rumput terbuka serta lingkungan semi gurun dan gersang. Beberapa rubah benggala juga ditemukan di lahan pertanian.
2. Rubah benggala tidak masalah berbagi sarang yang sama

Rubah benggala biasanya lebih aktif saat fajar dan petang. Mereka banyak bersembunyi di bawah tumbuh-tumbuhan atau di sarang bawah tanah yang digalinya, itu rumit dan memiliki banyak ruangan serta jalan keluar. Rubah benggala hidup berpasangan tapi biasanya memilih berburu sendirian, akan tetapi kelompoknya bisa lebih besar ketika anak-anaknya sudah besar tapi tetap berada di sarang sama.
Wilayah rubah benggala berada di satu sarang atau beberapa sarang yang berdekatan dengan area mencari makan. Sarangnya itu digunakan kembali dan menjadi lebih besar seiring berjalannya waktu. Mereka menandai wilayahnya dengan aroma atau cakaran.
3. Rubah benggala adalah pemakan oportunis

Dilansir Animal Diversity, rubah benggala adalah omnivora oportunis yang makanan utamanya serangga, burung dan telurnya, hewan pengerat kecil, reptil serta buah-buahan. Menariknya, rubah benggala dewasa lebih banyak memakan serangga sementara kotoran anak-anaknya banyak terdiri dari bulu hewan pengerat. Mereka biasanya memangsa rayap, semut, belatung, kumbang, laba-laba, tikus berbulu halus dan ayam hutan abu-abu.
Makanan lainnya terdiri dari kadal tanah, ular tikus dan landak india. Buah-buahan yang sering dimakannya adalah nimba, mangga dan jambu. Kamu tahu bahwa diet rubah benggala ternyata sangat bervariasi, ya.
4. Bagaimana cara berkomunikasi rubah benggala?

Seperti yang dijelaskan pada fakta sebelumnya, salah satu cara berkomunikasi rubah benggala ialah melalui aroma serta vokalisasi. Penandaan aroma dilakukan untuk menjaga wilayahnya serta berguna ketika berburu. Rubah benggala mengeluarkan suara seperti merengek, menggeram dan menggonggong. Saat membentuk suatu wilayah, mereka juga mengeluarkan suara tangisan yang berceloteh. Vokalisasinya paling sering terdengar saat musim kawin, mulai dari senja hingga fajar, dilansir Kidadl.
5. Rubah benggala setia pada pasangannya

Sama seperti spesies rubah lainnya, rubah benggala adalah monogami. Mereka membentuk ikatan yang berlangsung seumur hidupnya. Musim kawinnya terjadi dari bulan Desember hingga Januari, dimulai dengan menggali sarang baru atau menempati sarang yang sama. Kelahiran anaknya biasa terjadi dari bulan Januari hingga Maret.
Betina melahirkan setelah mengadung selama 50-60 hari dan bisa melahirkan 3 hingga 6 anak dalam satu sarang. Jantan dan betina bekerja sama untuk membesarkan anak-anaknya. Mereka baru mencapai dewasa reproduktif saat berusia 1-2 tahun.
6. Rubah benggala menghadapi banyak ancaman

Rubah benggala terancam oleh kehilangan habitat, pembunuhan di jalan, penganiayaan, dan perubahan populasi sepsies asli karena parasit. Mereka juga diburu untuk diambil daging, kulit dan bagian tubuh lainnya sebagai bagian dari pengobatan tradisional. Ancaman lanjutan berupaya konversi habitatnya menjadi industri, lahan pertanian dan perkebunan. Tidak hanya itu, mereka juga bisa terkena penyakit yang bisa berdampak pada populasinya.
Jumlah populasinya saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN. Sayangnya, jumlah rubah benggala semakin berkurang karena berbagai ancaman yang disebutkan sebelumnya.
Sebagian besar dari gaya hidup rubah benggala sama seperti spesies rubah lainnya. Hanya saja, pola makannya menyesuaikan dengan mangsa yang tersedia di habitatnya. Apakah kamu pernah melihat rubah yang mirip dengan rubah benggala?