6 Fakta Unik Agapanthus, Tanaman Asli Afrika Selatan yang Menawan

Apakah kamu pernah mendengar tanaman yang bernama agapanthus? Beberapa orang mungkin masih merasa asing dengan tanaman tersebut. Meskipun begitu, tanaman agapanthus cukup populer sebagai tanaman hias, lho. Tinggi tanaman tersebut terbilang bervariasi sesuai dengan jenis dan varietasnya, mulai dari 30 cm hingga 120 cm.
Agapanthus sejatinya berasal dari Afrika Selatan, lalu setelah itu mulai menyebar ke berbagai benua, seperti Eropa, Asia hingga Amerika. Tanaman agapanthus dapat tumbuh subur di tempat yang mendapat naungan sinar matahari penuh. Tanaman tersebut juga menyukai tanah yang punya drainase baik dan tinggi nutrisi. Tidak hanya itu, tanaman agapanthus juga memiliki beragam fakta menarik seperti di bawah ini.
1. Memiliki penampilan yang elegan

Dikenal sebagai tanaman tahunan yang selalu hijau, agapanthus memiliki visual yang tergolong mengesankan. Mereka dihiasi dengan bunga-bunga yang berbentuk terompet, yang mana muncul dalam beragam warna, seperti ungu, biru, dan putih.
Bunganya tumbuh dalam kelompok yang membentuk bola indah di ujung tangkai yang panjang dan ramping. Biasanya setiap kelompok terdiri dari 40 hingga 100 bunga yang berukuran 2 atau 4 sentimeter.
Dedaunan tanaman agapanthus juga menambah daya tarik visualnya. Beberapa spesies dari tanaman tersebut ada yang memiliki daun panjang dan ramping menyerupai rumput, ada pula yang tebal seperti tali. Daun-daun tersebut tumbuh dari pangkal tanaman, membentuk rumpun yang subur. Sementara itu, tangkai bunga agapanthus yang menjulangi tinggi, semakin menambah kesan menonjol tanaman tersebut di lanskap taman.
2. Berkerabat dengan bawang putih

Saat kamu melihat wujud dari tanaman agapanthus, kamu bisa saja berpikir jika mereka masuk dalam keluarga lili. Apalagi mereka juga dikenal dengan sebutan "Lily of the Nile" atau "African Lily". Akan tetapi, kenyataannya mereka sama sekali tidak serupa dengan lili, karena tanaman tersebut bukan termasuk ke dalam keluarga Liliaceae, melainkan berasal dari keluarga Amaryllidaceae.
Untuk itu, dibanding dengan bunga lili, agapanthus justru memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan bawang putih. Kedua tanaman tersebut sama-sama tumbuh dari umbi yang mengandung cadangan nutrisi yang penting. Hanya saja agapanthus tidak memiliki aroma yang kuat seperti halnya bawang putih.
3. Memiliki khasiat obat

Tanaman agapanthus diklaim memiliki potensi untuk mengobati beragam penyakit. Bahkan tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Afrika Selatan. Wanita di Afrika Selatan sering menggunakan ramuan yang terbuat dari bagian tanaman ini untuk membantu meningkatkan kekuatan dan kesuburan mereka.
Dalam artikel yang diterbitkan Jurnal Botani Afrika Selatan disebutkan bahwa agapanthus memiliki sejumlah aktivitas farmakologis, seperti antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, aktivitas sistem saraf pusat, efek uterotonik, antihipertensi, antijamur, dan aktivitas sitotoksik. Masih dalam artikel yang sama diungkapkan tentang manfaat agapanthus untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, masalah kulit bayi, sakit kepala, demam, masalah sistem reproduksi, dan tekanan darah. Meskipun demikian, penggunaan agapanthus dalam pengobatan tradisional harus dilakukan dengan hati-hati karena tanaman ini mengandung senyawa beracun yang dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau tanpa pengolahan yang tepat.
4. Bunganya melambangkan cinta abadi

Tahukah kamu bagaimana asal-usul nama tanaman agapanthus? Ternyata nama tanaman tersebut diambil dari istilah Yunani, yaitu "Agape" yang berarti cinta, dan "anthos" yang berarti bunga. Menurut laman AvasFlowers, bunga agapanthus menjadi salah satu bunga yang melambangkan cinta abadi. Di sisi lain bunga tersebut sering kali dijadikan oleh beberapa orang sebagai simbol kesuburan wanita.
5. Punya jumlah spesies lebih dari lima

Tanaman agapanthus merupakan salah satu genus tanaman hias yang cukup populer di kalangan pecinta taman. Genus agapanthus terdiri dari beberapa spesies yang berbeda, dengan beragam variasi dalam hal ukuran, warna bunga, dan bentuk dedaunan. Setiap spesies memiliki karakteristik unik yang membuatnya menarik untuk ditanam dan dipelihara di taman.
Saat ini setidaknya ada sekitar 6 hingga 10 spesies yang teridentifikasi dalam genus agapanthus. Dilansir Gardening Know How, beberapa spesies dari agapanthus yang paling umum dijumpai, yaitu Agapanthus orientalis, Agapanthus campanulatus, Agapanthus africanus, Agapanthus caulescens, Agapanthus inapertus ssp. pendulus ‘Graskop’, dan Agapanthus sp. ‘Cold Hardy White’. Selain karena spesiesnya yang beragam, agapanthus juga tahan kekeringan, sehingga banyak tukang kebun yang tertarik dengan tanaman tersebut.
6. Periode mekar yang panjang

Panjang atau pendeknya masa mekar setiap tanaman berbunga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti hidrasi, paparan sinar matahari, dan pengaturan hormon. Tanaman agapanthus sendiri tergolong sebagai salah satu tanaman yang memiliki masa mekar cukup panjang. Sebagaimana mengutip laman Hayloft, biasanya bunga tanaman tersebut bisa bertahan sampai 6 minggu, tetapi terdapat varietas yang dibiakkan secara khusus dapat bertahan 10 hingga 12 minggu.
Selain itu, tanaman agapanthus juga sering kali dijadikan sebagai bunga potong. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut dapat bertahan lama setelah dipotong. Setidaknya mereka bisa bertahan hingga 14 hari ketika diletakkan di dalam vas.
Lewat sentuhan visualnya yang elegan dengan beragam spesies yang ada, agapanthus tentu menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin tambahan yang bagus di taman. Selain itu, tanaman tersebut juga menawarkan beragam manfaat kesehatan dan bunganya mampu bertahan dalam waktu yang panjang.