Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik tentang Salju yang gak Sama di Setiap Kristal, Kagum!

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Simon Berger )
Intinya sih...
  • Gak ada dua kepingan salju yang benar-benar sama
  • Salju sebenarnya gak berwarna putih
  • Suhu menentukan bentuk kristal salju
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap kali musim dingin tiba di negara-negara bersalju, pemandangan dunia berubah jadi seperti negeri dongeng. Salju turun perlahan dari langit, menutupi pepohonan, atap rumah, dan jalanan dengan warna putih yang lembut. Namun di balik keindahan yang menenangkan itu, ternyata salju menyimpan banyak rahasia menarik yang jarang diketahui orang. Salah satu hal paling ajaib adalah kenyataan bahwa tak ada dua kepingan salju yang benar-benar sama. Meskipun semua tampak mirip dari jauh, setiap kristalnya punya bentuk dan pola unik yang membuatnya istimewa.

Keunikan ini bukan hanya membuat salju tampak indah, tapi juga menjadi topik penelitian ilmiah yang sudah dipelajari selama berabad-abad. Dari proses terbentuknya di langit, hingga bagaimana salju bisa berkilau di bawah sinar matahari, semuanya memiliki penjelasan yang menakjubkan. Salju bukan sekadar fenomena cuaca biasa, melainkan keajaiban alam kecil yang menggambarkan kerumitan struktur molekul air. Yuk, simak enam fakta unik tentang salju yang bakal bikin kamu takjub setiap kali melihatnya turun dari langit!

1. Gak ada dua kepingan salju yang benar-benar sama

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Pixabay)

Kepingan salju terbentuk dari molekul air yang membeku di udara dingin dan membentuk pola kristal es. Meskipun semua berasal dari bahan yang sama, yaitu air, kondisi suhu dan kelembapan di sekitar pembentukan salju berbeda-beda. Perbedaan kecil itu memengaruhi bentuk dan simetri setiap kepingan salju. Itulah sebabnya, tak ada dua kepingan salju di dunia yang memiliki pola yang identik. Masing-masing unik, seperti sidik jari manusia yang gak pernah sama satu sama lain.

Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Wilson Bentley pada abad ke-19. Ia memotret ribuan kristal salju menggunakan mikroskop dan gak pernah menemukan dua pola yang identik. Bentuk kepingan salju yang kamu lihat bisa sangat kompleks ada yang menyerupai bintang, segi enam, atau bahkan ranting kecil yang rumit. Dari sana, kita belajar bahwa keindahan salju bukan hanya karena warnanya yang putih, tapi karena keunikan struktur setiap kristalnya.

2. Salju sebenarnya gak berwarna putih

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Pixabay)

Meskipun tampak putih saat menumpuk di tanah, sebenarnya salju gak memiliki warna. Kristal salju terdiri dari es bening yang memantulkan dan membiaskan cahaya. Ketika jutaan kristal salju menumpuk bersama, cahaya matahari yang masuk terpantul ke segala arah dan menghasilkan efek warna putih di mata kita. Jadi, salju terlihat putih bukan karena warnanya, tapi karena cara cahaya berinteraksi dengan struktur kristalnya.

Jika kamu memperhatikan dari dekat, satu kepingan salju bisa tampak transparan atau sedikit berkilau seperti kaca kecil. Namun ketika jutaan kristal itu menyatu, pantulan cahaya yang kacau menciptakan efek putih cerah. Dalam kondisi tertentu, salju juga bisa tampak kebiruan atau kekuningan, tergantung pada sudut cahaya dan partikel di udara. Ini membuktikan bahwa persepsi warna dalam fenomena alam sering kali hanyalah hasil dari permainan cahaya, bukan warna asli dari objek itu sendiri.

3. Suhu menentukan bentuk kristal salju

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Pixabay)

Bentuk salju yang kamu lihat di bawah mikroskop sangat dipengaruhi oleh suhu udara saat ia terbentuk. Pada suhu sekitar -2°C hingga -15°C, kristal salju cenderung membentuk pola seperti bintang atau ranting simetris. Sedangkan pada suhu lebih dingin, di bawah -20°C, kristalnya bisa berubah menjadi bentuk jarum atau pelat tipis. Setiap perubahan kecil dalam suhu atau kelembapan udara bisa menghasilkan bentuk kristal yang berbeda secara drastis.

Proses ini membuat pembentukan salju menjadi salah satu fenomena paling sensitif di alam. Bayangkan, hanya dengan perbedaan suhu beberapa derajat saja, hasilnya bisa berubah total! Karena itu, para ilmuwan menganggap salju sebagai 'arsitektur alam' yang luar biasa rumit. Ketika kepingan salju jatuh dari langit, ia terus berubah bentuk seiring menurunnya suhu dan tekanan udara. Hasil akhirnya adalah pola menakjubkan yang unik dan gak pernah terulang dua kali di dunia.

4. Salju bisa ‘bernyanyi’ saat kamu melangkah di atasnya

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Nikolai Ulltang)

Kalau kamu pernah berjalan di atas hamparan salju segar, mungkin kamu mendengar bunyi 'kriuk' atau 'berderak' yang khas. Suara ini bukan efek ilusi, melainkan reaksi fisik dari kristal es yang hancur di bawah tekanan kaki. Setiap langkah memecahkan struktur kecil yang rapuh di dalam salju, menghasilkan suara unik yang disebut snow squeak. Menariknya, gak semua salju bisa mengeluarkan suara ini hanya salju yang terbentuk pada suhu sangat dingin dan masih kering.

Salju yang lebih lembut atau mencair gak akan menghasilkan bunyi tersebut karena struktur kristalnya sudah gak padat lagi. Suara kriuk ini sering dianggap sebagai salah satu hal paling memuaskan dari musim dingin. Para peneliti bahkan menemukan bahwa nada suara salju bergantung pada ukuran butirannya dan suhu permukaannya. Jadi, saat kamu mendengar langkah di atas salju berbunyi nyaring, itu tandanya udara sedang benar-benar dingin dan salju berada dalam kondisi paling murninya.

5. Salju bisa terbentuk bahkan tanpa awan tebal

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Trang Pham)

Banyak orang mengira salju hanya turun dari awan besar dan kelabu, padahal gak selalu begitu. Dalam kondisi udara yang sangat dingin, uap air bisa langsung membeku menjadi kristal es tanpa melewati tahap cair terlebih dahulu. Fenomena ini disebut diamond dust, yaitu salju halus yang berkilau di udara seperti debu berlian. Biasanya terjadi di tempat dengan suhu ekstrem, seperti di Antartika atau daerah pegunungan tinggi.

Diamond dust membuat langit tampak seperti dipenuhi partikel cahaya yang berkilau saat terkena sinar matahari. Meski gak seperti hujan salju lebat, fenomena ini sangat indah dan sulit ditemukan di daerah biasa. Salju jenis ini juga bisa menyebabkan munculnya halo atau lingkaran cahaya di sekitar matahari atau bulan karena pantulan kristal kecil di udara. Fenomena ini menunjukkan bahwa salju tak selalu memerlukan badai besar untuk muncul kadang keindahan justru hadir dalam bentuk paling lembut dan tenang.

6. Salju menyimpan banyak rahasia dari masa lalu

ilustrasi salju
ilustrasi salju (pexels.com/Frans van Heerden)

Salju yang jatuh di daerah kutub gak langsung mencair, melainkan terus menumpuk dan menjadi lapisan es selama ribuan tahun. Setiap lapisan menyimpan udara, debu, dan partikel dari masa ketika ia terbentuk. Ilmuwan memanfaatkan hal ini untuk meneliti iklim purba dengan cara mengebor lapisan es yang dalam, sebuah metode yang dikenal sebagai ice core sampling. Melalui teknik ini, para peneliti bisa mengetahui bagaimana suhu, kadar karbon dioksida, dan polusi bumi berubah sepanjang sejarah.

Setiap meter lapisan es ibarat halaman buku besar yang mencatat kondisi bumi dari masa lalu. Dari sini, ilmuwan menemukan bukti perubahan iklim dan aktivitas vulkanik ribuan tahun yang lalu. Salju dan es menjadi semacam 'arsip alam' yang merekam cerita panjang bumi tanpa tinta atau kertas. Jadi, ketika kamu melihat hamparan salju putih, sadarilah bahwa di dalamnya tersimpan sejarah panjang planet kita. Salju bukan hanya indah, tapi juga berperan penting dalam memahami bagaimana bumi berubah dari masa ke masa.

Salju adalah salah satu keajaiban alam yang sederhana namun penuh misteri. Dari bentuk kristalnya yang tak pernah sama, hingga kemampuannya menyimpan rahasia iklim purba, salju menunjukkan betapa luar biasanya alam bekerja dengan detail yang sempurna. Ia gak hanya memanjakan mata, tapi juga menjadi simbol kedamaian, keunikan, dan siklus kehidupan yang terus berputar. Setiap butirnya membawa cerita sendiri, terbentuk oleh suhu, angin, dan waktu yang berbeda.

Ketika kamu melihat salju turun perlahan dari langit, bayangkan bahwa setiap kepingannya adalah karya seni alam yang hanya muncul sekali dalam sejarah. Tak ada yang sama, tapi semuanya indah dengan caranya sendiri. Dari keheningan musim dingin, salju mengajarkan kita untuk menghargai keunikan dan kesederhanaan. Dalam diamnya, ia berbicara banyak hal tentang ketekunan, perubahan, dan keindahan yang lahir dari proses alam yang ajaib.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Bagaimana Proses Pembuatan Patung Liberty? Penuh Cerita Unik!

14 Nov 2025, 22:24 WIBScience