6 Ular Viper Terkenal dari Amerika Serikat, Sering Memakan Korban

- Amerika Serikat memiliki populasi ular viper yang banyak, ditemukan di berbagai tipe habitat
- Viper terkenal seperti ular derik barat, texas diamond back, dan copperhead berasal dari Amerika Serikat
- Viper-viper tersebut memiliki bisa mematikan dan tersebar luas di wilayah Amerika Serikat dan Meksiko
Tak melulu Asia, Australia, atau Afrika, ternyata benua Amerika juga kaya akan keanekaragaman spesies ular. Hal tersebut bisa terjadi karena benua Amerika juga memiliki banyak hal yang krusial bagi kehidupan ular, seperti hawa yang hangat, air yang jernih, dan mangsa yang berlimpah. Jenis ular yang bisa ditemukan di Amerika juga berlimpah dan salah satu yang paling umum adalah ular viper yang berasal dari famili Viperidae.
Dari banyaknya negara di benua Amerika, Amerika Serikat jadi salah satu negara dengan populasi viper paling banyak. Ular-ular tersebut bisa ditemukan di berbagai tipe habitat, mulai dari rawa, hutan, pegunungan, daerah lembab, gurun, kebun, taman, sampai area pemukiman. Alhasil, masyarakat Amerika cukup terbiasa dengan kehadiran ular viper. Selain itu beberapa spesies viper terkenal juga berasal dari negara ini. Beberapa diantaranya adalah ular derik barat, texas diamond back, copperhead, ular derik mojave, ular derik bergaris, dan ular derik pairie.
1. Ular derik barat

Bisa dibilang Amerika Serikat merupakan ladangnya ular derik dan salah satu ular derik yang bisa ditemukan di negara ini adalah Crotalus oreganus atau ular derik barat. Layaknya ular derik lain, hewan ini punya kepala segitiga, sisik kasar berlunas, dan akan menggoyangkan ekornya saat merasa terancam. Ketika digerakan ekor tersebut akan mengeluarkan suara yang mana hal tersebut menjadi sinyal supaya predator dan pengganggu tidak mendekat.
Laman California Herps menjelaskan kalau hewan ini termasuk ular yang kecil dengan panjang yang hanya sekitar 38 sampai 91 cm. Tapi dibalik ukuran kecilnya ia menyimpan bisa mematikan yang sanggup membunuh manusia. Ular ini juga termasuk ular terestrial dan sangat suka tinggal di daerah kering, seperti savana, padang rumput, semak-semak, bebatuan, dan padang pasir. Seperti namanya, ular ini dapat ditemukan di wilayah pesisir barat Amerika Serikat, salah satunya di negara bagian California.
2. Texas diamond back

Crotalus atrox atau texas diamond back jadi salah satu ular derik paling terkenal di Amerika Serikat. Hal tersebut dapat terjadi karena tiga hal, yaitu bisanya yang mematikan, ciri fisiknya yang mudah dikenali, dan penyebarannya yang cukup luas. Ular sepanjang 1,5 meter ini juga ditakuti oleh manusia karena gigitannya mampu membunuh. Karenanya orang-orang sangat waspada saat menginjakan kaki di gurun, padang pasir, rerumputan, dan bebatuan yang jadi habitat utama hewan ini, jelas Animal Diversity Web.
Penyebaran texas diamond back sendiri tak hanya mencakup wilayah Amerika Serikat. Tercatat ia juga menghuni sebagian wilayah Meksiko, tepatnya Meksiko bagian utara dan tengah. Namun walau terkenal ganas dan berbahaya sebenarnya ular ini cukup pemalu dan tidak akan menyerang tanpa alasan. Sebenarnya ia tak mau membuang bisa untuk menggigit manusia, justru ia sangat menjaga bisa tersebut dan lebih lebih sering menggunakannya untuk menangkap mangsa yang berupa tikus, burung, atau reptil kecil.
3. Copperhead atau Cottonmouth

Laman iNaturalist menjelaskan kalau cottonmouth, cantil, atau copperhead adalah penyebutan bagi ular yang berasal dari genus Agkistrodon. Genus ini memiliki beberapa spesies, seperti Agkistrodon contortrix (copperhead timur), Agkistrodon piscivorus (cottonmouth utara), Agkistrodon bilineatus (cantil), dan Agkistrodon howardgloydi (moccasin). Penyebaran ular ini juga cukup luas karena mencakup wilayah Amerika Serikat, Meksiko, Guatemala, sampai Honduras.
Tentunya seperti viper lain ular ini punya bisa yang mematikan, untungnya korban meninggal tergolong sedikit karena antibisa untuk gigitan ular ini sudah tersedia. Tapi jangan salah, gigitannya masih berbahaya karena bisa menyebabkan pembengkakan, pembusukan, sampai kerusakan jaringan. Reptil ini juga termasuk ular semi akuatik, karenanya ia sering ditemukan di daerah lembab seperti rawa, sungai, danau, dan kolam. Hal tersebut cukup unik karena kebanyakan viper di Amerika Serikat adalah hewan terestrial yang hidup di daratan kering.
4. Ular derik mojave

Dilansir The Reptile Database, ular dengan nama ilmiah Crotalus scutulatus ini bisa ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko. Habitatnya sendiri mencakup daerah kering, seperti gurun, semak-semak, dan bebatuan. Bahkan penamaan ular derik mojave pada hewan ini mengacu pada Gurun Mojave di California yang jadi salah satu habitat alaminya. Selain itu, sebagai ular yang hidup di daerah kering ia punya tubuh berwarna cokelat dan krem yang membantunya berkamuflase di pasir, batu, dan tumbuhan kering.
Kemampuan kamuflase tersebut sangat berguna, khususnya untuk berburu dan bersembunyi dari predator. Dibandingkan viper lain di Amerika Serikat ukurannya cukup besar karena bisa tumbuh hingga sepanjang 123 cm. Ular pemakan tikus ini juga dibagi menjadi dua subspesies, yaitu Crotalus scutulatus scutulatus yang mendiami Amerika Serikat dan Crotalus scutulatus salvini yang mendiami Meksiko.
5. Ular derik bergaris

Dengan tubuh berwarna cokelat, krem, kehijauan, dan garis hitam di seluruh tubuh tentunya tidak mengherankan jika ular ini dinamai ular derik bergaris. Namun nyatanya tak semua individu punya garis hitam dan tubuh cokelat. Justru individu tua mulai kehilangan garis dan tubuhnya justru bermutasi menjadi warna hitam pekat. Perubahan warna tersebut sangat normal dan kerap terjadi pada ular dan reptil lain.
Selain tubuhnya yang bergaris, reptil dengan nama ilmiah Crotalus horridus ini juga terkenal karena ukurannya yang besar. Setidaknya hewan ini punya panjang rata-rata sekitar 90 sampai 152 cm dengan spesimen terbesar yang tercatat mampu tumbuh hingga ukuran 189 cm, jelas Virginia Herpetological Society. Tentunya dengan ukuran sebesar itu dan dengan bisanya yang mematikan tidak mengherankan jika ular ini cukup ditakuti oleh banyak orang. Ekornya yang mampu mengeluarkan suara keras juga jadi momok tersendiri bagi predator.
6. Ular derik pairie

Biasanya ular derik cenderung hidup di daerah kering dan panas seperti gurun, padang dan savana. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Crotalus viridis atau ular derik pairie yang justru menghuni pegunungan, hutan, rerumputan, dan dataran tinggi, jelas Animalia. Dengan hidup di tempat yang berbeda dari ular derik lain, hewan ini mampu hidup dengan tenang dan tak perlu bersaing dengan ular derik lain. Ia termasuk ular soliter dan jarang berinteraksi dengan sesamanya. Tercatat reptil ini hanya akan berinteraksi dengan sesamanya saat hendak kawin. Selain itu, ular ini juga bisa memanjat dan terkadang terlihat bertengger di ranting pohon.
Di saat Indonesia, Thailand, India, dan Afrika ditinggali ular kobra Amerika Serikat justru ditinggali berbagai jenis ular viper. Secara umum kebanyakan viper yang ada di Amerika Serikat didominasi oleh ular ular derik. Namun selain ular derik ada juga viper lain seperti cottonmouth dan copperhead. Tiap spesies juga punya keunikan masing-masing. Ada yang mendiami gurun, ada yang hidup di pegunungan, ada yang hidup di daerah lembab, ada yang berukuran besar, bahkan ada yang mampu mengeluarkan suara dari ekornya.