7 Fakta Mengejutkan Calla Lily, Bunga Cantik yang Beracun

Meskipun spesies tumbuhan ini disebut dengan nama umum calla lily, tetapi tumbuhan ini bukan tanaman lili. Dilansir dari laman NC State Extension, calla lily adalah tanaman herba rhizomatous yang berasal dari famili Araceae. Berbeda dengan namanya spesies tanaman ini bukanlah tanaman lili sejati yang berasal dari famili Liliaceae. Nama genusnya, Zantedeschia, berasal dari nama seorang ahli botani Italia bernama Giovanni Zantedeschi (1773-1846). Adapun nama spesiesnya, aethiopica, merujuk pada asal-usulnya.

Saat ini, calla lily telah dapat ditemukan di berbagai negara di dunia. Dilansir dari laman Weeds of Australia, spesies tumbuhan ini sebenarnya berasal dari wilayah Afrika bagian selatan. Tumbuhan ini juga telah dinaturalisasi di berbagai negara, seperti Australia, Inggris, Selandia Baru, Amerika Serikat bagian barat daya, dan Hawaii.

Calla lily merupakan tumbuhan yang hidup di di daerah subtropis dan beriklim hangat. Tumbuhan ini dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti lahan basah, rawa, saluran air, selokan, saluran irigasi, hutan terbuka, kawasan limbah, lingkungan pesisir, dan padang rumput lembab.

Salah satu bagian dari tumbuhan ini yang cukup khas adalah bagian bunganya. Dilansir dari laman NC State Extension, spesies bunga calla lily ini memiliki warna putih yang berbentuk seperti corong besar. Bagian tengah dari bunganya ada bagian berwarna kuning. Ukuran dari bunganya sendiri sekitar lebih dari 6 inci. Umumnya bunga dari calla lily akan mekar pada bulan Juni hingga Juli.

Terdapat pula bagian buah pada tanaman ini. Dilansir dari laman Socfindo Conservation, Buah dari calla lily ini memiliki penampilan seperti buah beri yang berbentuk bulat kecil dan banyak. Buah ini berwarna hijau yang akan berubah warna menjadi jingga saat matang. Buah ini tumbuh di bagian pangkal tangkai tanaman.

Calla lily merupakan salah satu spesies tumbuhan yang dikenal beracun. Dilansir dari laman The Practical Herbalist, seluruh bagian dari tumbuhan ini mengandung senyawa kalsium oksalat. Jika tertelan dapat menyebabkan beberapa gejala keracunan, seperti rasa terbakar, mual, bengkak, serta dehidrasi parsial. Bahkan dapat berpotensi menyebabkan palpitasi jantung hingga koma ataupun kematian.

Meskipun tumbuhan ini beracun, tetapi ternyata tanaman ini juga dapat digunakan dalam pengobatan. Dilansir dari laman The Practical Herbalist, kandungan kalsium oksalat pada tumbuhan ini dapat dihilangkan dengan cara merebusnya. Bunga calla lily yang telah direbus secara tradisional dapat digunakan sebagai obat sakit kepala dan perawatan luka. Meski begitu penggunaannya sebagai obat cukup terbatas.

Calla lily ternyata merupakan tanaman yang dianggap sebagai gulma di beberapa tempat. Dilansir dari laman Weeds of Australia, spesies tanaman ini dianggap sebagai gulma di beberapa negara, seperti Victoria, Australia Barat, Australia Selatan, New South Wales, dan Tasmania. Bahkan di Australia Barat, persebaran benih tanaman ini dilarang dan dikelola secara aktif oleh kelompok masyarakat.

Meskipun calla lily memukau dengan keindahannya, kita perlu lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan tanaman ini. Calla lily merupakan tanaman beracun yang dapat jugs digunakan sebagai obat, jika diolah secara tepat. Meski begitu, tanaman ini juga dianggap sebagai gulma di beberapa negara.