Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kandungan Daun Kelor, Daun Hijau Bermanfaat, Kegemaran Masyarakat!

Ilustrasi daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Obsidian Soul)

Daun yang berbentuk bulat telur kecil-kecil, tersusun majemuk pada satu tangkai ini sangat terkenal. Tidak jarang masyarakat bisa menggemarinya, sebab dapat dikonsumsi dan tentunya banyak manfaat. Namanya daun kelor (Moringa oleifera) yang biasa diolah menjadi sayuran hingga sebagai bahan membuat obat. 

Kamu pasti sudah tahu bukan, bahwa daun kelor banyak manfaat untuk kesehatan tubuh? Mulai dari sebagai sumber antioksidan yang baik hingga memberikan nutrisi untuk kulit dan rambut. Dapat menurunkan gula darah, kolesterol, anti-imflamasi maupun menjaga kesehatan mata serta masih banyak lagi manfaatnya.

Lalu, kandungan senyawa apa saja yang ada pada daun kelor? Sehingga menjadikannya bernutrisi dan memberikan manfaat demikian. Simak ulasannya dari berbagai sumber mengenai kandungan nutrisi daun kelor, sebagai berikut. 

1. Fitokimia

Ilustrasi daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Salil Kumar Mukherjee)

Banyak peranan senyawa fitokimia yang terkandung dalam tanaman seperti daun kelor. Banyak aktivitas yang dapat diperankan senyawa tersebut. Salah satunya sebagai antioksidan, antiinflamasi dan aktivitas lainnya. Dilansir dalam jurnal Klorofil, salah satu pemanfaatan daun kelor yaitu sebagai obat tradisional. Yang mana, manfaat tersebut sebagai aktivitas yang berperan dalam tubuh dapat diketahui dengan menskrinning fitokimia sebagai metode untuk mendeteksi adanya senyawa tersebut.

Adapun hasilnya adalah terdapat kandungan senyawa metabolit sekunder. Antara lain adalah flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid atau steroid. Dan yang paling berperan aktif adalah senyawa flavonoid, terutama sebagai antioksidan yang mampu melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, dalam hubungannya dengan radikal bebas, juga terdapat kandungan quercetin dan asam klorogenik. 

2. Protein

Ilustrasi daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Mokkie)

Protein tersusun dari asam amino dan kandungan protein dalam daun kelor sekitar 19-29%, hal ini disebutkan dalam Modul Pelatihan-Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor. Sedangkan asam amino merupakan senyawa basa nitrogen dengan susunan karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen dan sulfur. Dan tubuh manusia sendiri adalah kumpulan nutrisi termasuk asam amino tersebut. Sehingga butuh perhatian khusus supaya tidak terjadi defisiensi atau kekurangan.

Kandungan protein dari daun kelor tersebut, terdapat 9 jenis asam amino esensial. Yang mana, tubuh tidak dapat mensintesis sendiri. Sehingga, asam amino ini diperoleh dari makanan. Dan tanaman daun kelor ini menjadi sumber makanan kaya akan asam amino esensial. Antara lain adalah lisin, isoleusin, leusin, metionin, fenilalanin, threonin, valin, triptofan dan histidin. 

Selain itu, pada tanaman daun kelor juga mengandung asam amino non-essensial. Diantaranya adalah alanin, arginin, asam glutamat, glisin, sisterin, serin, prolin dan tirosin. Sehingga, daun kelor dapat dijadikan bahan utama maupun tambahan makanan guna mengurangi terjadinya kekurangan nutrisi tubuh. 

3. Serat dan karbohidrat

Ilustrasi daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Brazal.dang)

Daun kelor juga mengandung serat yang disebut baik untuk pencernaan. Tentunya berperan dalam mencegah sembelit dan memperlancar pencernaan. Sekitar 16-24% kandungan serat didalamnya. Sedangkan karbohidrat pada daun kelor sekitar 3-13% atau sekitar 13,4 g/100 g daun segar.

4. Mineral

Ilustrasi daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Judgefloro)

Tidak lupa mineral juga tergolong lengkap yang ada pada daun kelor. Mineral memiliki peran penting dalam tubuh untuk menjalankan fungsi fisiologis. Mineral dibagi menjadi dua berdasarkan jumlahnya yaitu makroelemen dan mikroelemen. Bahkan proses dalam tubuh semua diatur oleh mineral, sehingga sebisa mungkin tercukupi. 

Karena hal tersebut, kandungan mineral apa saja yang ada pada daun kelor? Dilansir dalam jurnal Akta Kimia Indonesia, disebutkan ada 15 jenis kandungan mineral pada daun kelor. Diantaranya adalah fosfor (P), belerang (S), kalium (K), kalsium (Ca), titanium (Ti), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), nikel (Ni), tembaga (Tu), seng (Zn), molibdenum (Mo), strosium (Sr), barium (Ba) dan renium (Re).

Dari jenis-jenis mineral tersebut dapat digolongkan ke dalam makro dan mikro. Mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti kalium, kalsium, fosfor dan belerang. Dan teridentifikasi, mineral yang paling besar jumlahnya adalah jenis kalsium yaitu sekitar 603,77 mg/100 g. Dalam hal ini kalsium pada daun kelor berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi hingga pembekuan darah. 

5. Vitamin

Ilustrasi tanaman daun kelor (commons.m.wikimedia.org/laminfo)

Vitamin menjadi kandungan nutrisi yang tidak tertinggal, yang ada pada daun kelor. Peran vitamin juga tidak kalah penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Kandungan vitamin apa saja yang ada pada daun kelor? Dilansir dalam Modul Pelatihan-Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor, terdapat vitamin C sekitar 200 mg/100g; vitamin B1 (thiamin) sekitar 0,21 mg/100g daun segar dan serbuk sekitar 2,6 mg/100g. Terdapat juga vitamin B2 (riboflavin) sekitar 0,07 mg/100 g daun segar dan sekitar 20mg/100 g serbuk daun kelor. Vitamin B3 (asam nikotinat) sekitar 0,5-0,8 mg/100 g daun segar dan sekitar 8mg/100g serbuk daun. 

Demikian jenis vitamin larut air yang ada pada daun kelor, juga ada vitamin larut lemak dalam daun kelor. Yaitu vitamin A (beta karoten) sekitar 7000-8000mg/100g, vitamin E (α-tokoferol) sekitar 100mg. 

6. Lemak

Ilustrasi daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Forest & Kim Starr)

Lemak juga termasuk komponen nutrisi yang ada. Kandungan lemak yang ada pada daun kelor dijelaskan dalam jurnal Agroteknologi, dalam keadaan segar sekitar 4,65% dan kering sekitar 2,74%. Selain itu, juga terdapat kandungan asam palmitat dan asam heneicosanoic, yang merupakan asam lemak jenuh terbanyak. Dan mengandung asam lemak tak jenuh terbanyak yaitu asam linolenat. 

Sebelumnya, lemak juga merupakan komponen penting dalam tubuh manusia. Seluruh proses biologi dapat bekerja optimal juga dengan adanya peran dari lemak. Seluruh sel, membran sel bahkan otak tersusun dari lemak dengan jumlah tinggi. Pada daun kelor terdapat kandungan omega-3, sebagai asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Dan asam lemak linolenat tersebut merupakan jenis asam lemak omega-3. Salah satunya untuk mengurangi inflamasi dan penyakit bahaya seperti jantung dan kanker. 

7. Asam folat

Ilustrasi serbuk daun kelor (commons.m.wikimedia.org/Satyalatha)

Selanjutnya dalam daun kelor juga terdapat kandungan asam folat. Dimana asam folat itu sendiri merupakan golongan dari vitamin B kompleks yang bisa ditemukan dalam daun kelor. Salah satunya untuk memproduksi dan memelihara sel-sel dalam tubuh. Yang paling umum, penggunaan asam folat pada daun kelor berperan dalam mengobati defisiensi asam folat seperti anemia (kekurangan sel darah merah).

Meskipun memiliki banyak kandungan nutrisi, sehingga memberikan banyak manfaat buat tubuh. Namun, siapa sangka konsumsi daun kelor juga memiliki efek samping jika terlalu berlebihan. Salah satunya adalah gangguan pencernaan seperti sakit perut dan diare. 

Selain itu, bisa juga menyebabkan penumpukan zat besi yang bisa menyebabkan mudah lelah hingga nyeri pada sendi. Tidak disarankan juga dikonsumsi bersamaan obat tertentu, khususnya bagi penyandang diabetes. Karena bisa menyebabkan turunnya kadar gula terlalu rendah. Sehingga, jika tubuh dalam kondisi kesehatan tertentu perlu konsultasi dengan pakar kesehatan, jika akan mengkonsumsi daun kelor. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunik Empu Apriliani
EditorNunik Empu Apriliani
Follow Us