7 Kisah Heroik Hewan yang Jadi Pahlawan pada Masa Perang Dunia

Pahlawan perang muncul dalam berbagai sosok, bentuk, dan ukuran, termasuk di antaranya spesies hewan. Dalam sepanjang sejarah, kita telah menyaksikan peran penting yang dimainkan oleh hewan dalam konflik bersenjata. Kuda, merpati, anjing, dan bahkan babi telah berkontribusi dalam berbagai unit selama Perang Dunia I dan II. Ini menunjukkan keberanian yang luar biasa pada saat-saat kritis. Mereka tidak hanya melacak musuh dan melindungi pasukan, tetapi juga berperan dalam mengubah jalannya pertempuran dengan keberanian yang mereka tunjukkan.
Dalam kesempatan ini, kita akan mengulas kisah beberapa hewan yang menjadi pahlawan perang, yang menunjukkan keberanian luar biasa dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah dua Perang Dunia. Keberanian dan dedikasi mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengingatkan kita akan peran penting yang dapat dimainkan oleh makhluk lain dalam situasi yang penuh tantangan. Berikut ulasannya.
1. Wojtek si beruang

Wojtek, yang dikenal sebagai “Beruang Prajurit”, merupakan maskot hewan peliharaan yang menggemaskan dan setia dari Perusahaan Pasokan Artileri Transportasi ke-22, Korps Polandia II, selama Perang Dunia II. Ia adalah seekor anak beruang Persia yang diadopsi oleh pasukan Polandia saat mereka menjalani pelatihan di bawah Angkatan Darat Inggris di Timur Tengah.
Beruang tersebut dibesarkan untuk menjadi prajurit yang andal dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Wojtek, yang berarti “si kecil”, memiliki berat sekitar 113 kg (250 pon) dan tinggi lebih dari enam kaki (1,83 m). Ketika unit tersebut dikirim ke Eropa, mereka harus menjadikan Wojtek sebagai prajurit resmi agar dapat membawanya bersama. Oleh karena itu, ia segera dikenal sebagai Kopral Wojtek dari unit pasokan artileri. Ia dikenal sebagai hewan yang bersahabat dan bahkan senang bergulat atau berkelahi dengan para prajurit.
Puncak karier Wojtek terjadi saat Pertempuran Monte Cassino, di mana beruang yang perkasa ini membantu memuat kotak-kotak berisi peluru artileri seberat 100 pon ke dalam truk setiap hari hingga pertempuran dimenangkan. Sebagai penghormatan atas jasanya, angkatan darat memasang gambar beruang yang membawa amunisi pada lencana resmi unit tersebut. Setelah perang berakhir, Wojtek pergi ke Skotlandia bersama unitnya dan akhirnya menemukan tempat tinggal yang nyaman di Kebun Binatang Edinburgh, di mana ia tinggal hingga mati pada tahun 1963.
2. Tirpitz si babi

Ia mungkin merupakan babi paling terkenal di dunia nyata pada zamannya, dan kita bertanya-tanya mengapa kisahnya tidak pernah diadaptasi menjadi film. Tirpitz adalah seekor babi yang menjadi maskot HMS Glasgow selama Perang Dunia I. Menariknya, Tirpitz awalnya diangkut ke kapal perang Jerman SMS Dresden pada tahun 1914. Sayangnya, kapal tersebut tenggelam setahun kemudian, meninggalkan babi itu di dalamnya.
Namun, Tirpitz berhasil selamat dengan berenang menjauh dan melarikan diri dari kapal yang tenggelam. Awak kapal HMS Glasgow melihat hewan yang ketakutan itu dan menyelamatkannya. Selanjutnya, Tirpitz dianugerahi Iron Cross atas keberaniannya dan diadopsi sebagai maskot unit tersebut. Babi itu tetap bersama awak kapal selama dua tahun dan memberikan pelayanan yang baik.
Pada tahun 1916, Tirpitz dipindahkan ke Whale Island Gunnery School di Portsmouth. Tiga tahun kemudian, babi tersebut dilelang untuk dijual sebagai daging babi dan bahkan dalam aksi terakhirnya, ia berhasil mengumpulkan 1785 poundsterling untuk Palang Merah Inggris. Uniknya, kepala Tirpitz masih dipajang di Imperial War Museum di London.
3. Sersan Reckless, sang kuda perang

“Kuda merupakan hewan yang memiliki kecenderungan untuk kerap berlari, namun Reckless berlari menuju bahaya karena ia menyadari bahwa para prajurit membutuhkannya”, ujar Robin Hutton, penulis buku Sgt. Reckless: America’s War Horse. Kuda yang dimaksud adalah Ah Chim Hai (Api di Pagi Hari), yang dijual oleh seorang pemuda Korea kepada marinir Amerika Serikat pada tahun 1952. Kuda betina tersebut kemudian diberi nama Reckless oleh marinir dan menjalin hubungan yang erat dengan pasukan selama bertahun-tahun. Kuda ini dikenal karena selera makannya yang besar, termasuk menyukai permen, bir, telur, dan kopi.
Reckless memiliki peran utama dalam mengangkut amunisi. Ia menunjukkan keahlian luar biasa dalam tugasnya, terutama selama Pertempuran Outpost Vega yang berlangsung selama lima hari pada bulan Maret 1953. Di situ ia menunjukkan ketahanan yang luar biasa dengan melakukan 51 perjalanan ke garis depan dalam satu hari untuk mengangkut amunisi dan mengevakuasi Marinir yang terluka.
Hal yang mengagumkannya adalah sebagian besar perjalanan tersebut dilakukan tanpa pendamping. Secara keseluruhan, Reckless berhasil mengangkut 4,082 kg amunisi pada hari itu dan menempuh jarak lebih dari 56 km meskipun di tengah serangan musuh dan saat ia mengalami luka.
Tindakan keberanian yang ditunjukkan oleh Reckless mengantarkannya pada promosi menjadi Sersan Staf, serta menerima dua Purple Hearts dan berbagai medali lainnya di kemudian hari. Setelah perang berakhir, Reckless dibawa ke San Francisco pada tanggal 10 November 1954, di mana ia mendapatkan penghormatan dalam acara Marine Corps Birthday Ball. Reckless menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia di Camp Pendleton dan mati pada tahun 1968.
4. Winkie si merpati

Merpati pos dikenal luas karena penggunaannya selama dua Perang Dunia, di mana mereka berperan penting sebagai pengantar pesan militer. Pada awal Perang Dunia II, sekitar 2.000 merpati dari Inggris dikerahkan untuk tujuan ini. Merpati pos, yang juga dikenal dengan nama yang sama, digunakan oleh angkatan bersenjata Inggris, Amerika, Kanada, dan Jerman di berbagai lokasi di seluruh dunia selama konflik tersebut. Burung-burung ini mengangkut pesan dalam wadah khusus yang diikatkan pada kaki mereka serta dalam kantong kecil yang terpasang di punggung mereka.
Pada tanggal 23 Februari 1942, seekor merpati pos mencatatkan namanya dalam sejarah berkat keberaniannya. Pada hari yang penuh tantangan itu, awak pesawat Bristol Beaufighter Inggris kembali dari misi di Norwegia. Namun, mereka mengalami serangan musuh yang hebat dan jatuh ke laut, masih lebih dari 160 km dari lokasi asal mereka. Dalam kondisi yang sulit, awak pesawat tidak dapat menggunakan radio dan harus mengandalkan merpati pos bernama Winkie untuk mengirimkan pesan mengenai situasi darurat mereka ke pangkalan udara.
Merpati tersebut terbang sejauh 193 km untuk membantu mereka dan akhirnya ditemukan oleh pemiliknya, George Ross, dalam keadaan kotor dan sangat kelelahan. Meskipun Winkie tidak membawa pesan, Royal Air Force berhasil menentukan lokasi jatuhnya pesawat. Segera setelah itu, misi penyelamatan dilaksanakan dan para awak pesawat berhasil ditemukan serta diselamatkan dalam waktu 15 menit. Merpati tersebut dipuji sebagai pahlawan oleh anggota pangkalan udara yang mengapresiasi dedikasinya yang luar biasa.
Sebagai penghargaan atas keberaniannya yang luar biasa dalam situasi sulit, Winkie dianugerahi Dickin Medal. Ini menjadikannya hewan pertama yang menerima penghargaan tersebut. Lebih dari 70 hewan telah mendapatkan penghargaan bergengsi ini, yang diciptakan untuk menghormati kontribusi hewan dalam perang.
5. Rip si anjing liar

Rip adalah seekor anjing liar yang diambil oleh seorang penjaga serangan udara di London timur selama Perang Dunia II. Anjing ini memiliki bulu keriting dan dikenal sangat bersahabat dengan semua anggota Poplar Air Raid Precautions (ARP) yang berinteraksi dengannya. Ketika Jerman melancarkan kampanye pengeboman terhadap Inggris pada tahun 1940 dan 1941, Rip menunjukkan kemampuannya yang luar biasa.
Dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan setelah serangan udara, anjing ini berhasil menemukan dan menyelamatkan lebih dari 100 orang yang terjebak di bawah puing-puing bangunan. Keberanian yang ditunjukkan oleh Rip tidak luput dari perhatian, sehingga ia dianugerahi Dickin Medal yang bergengsi.
6. Bill si kambing

Seekor kambing bernama Bill sedang menarik kereta di sebuah kota kecil di Saskatchewan ketika ia terlihat oleh tentara Kanada yang bersiap untuk berangkat bertugas dalam Perang Dunia I. Para tentara terpesona oleh kambing tersebut dan meminta izin kepada pemiliknya, seorang gadis kecil, untuk membawanya sebagai jimat keberuntungan. Gadis itu setuju, sehingga Bill menjadi bagian dari unit militer tersebut.
Selama masa perang, Bill tetap setia menemani unitnya dan mengalami beberapa luka akibat pecahan peluru. Meskipun demikian, ia juga dikenal nakal dan pernah tertangkap basah sedang memakan peralatan militer. Namun, Bill lebih dari sekadar pahlawan perang, karena ia berhasil menyelamatkan setidaknya tiga nyawa dengan menanduk kepala prajurit ke dalam parit hanya beberapa detik sebelum peluru meledak di dekat mereka.
Bill selamat dari perang meskipun mengalami banyak luka, dan bahkan berpartisipasi dalam parade besar di Jerman. Ia dianugerahi Bintang 1914, Medali Layanan Umum, dan Medali Kemenangan sebagai penghargaan atas pengabdiannya yang luar biasa selama perang. Kambing tersebut kemudian dibawa kembali ke kampung halamannya di Saskatchewan, di mana ia dipertemukan lagi dengan pemiliknya dan menjalani masa pensiun dengan tenang. Ketika Bill mati, ia diawetkan dan dipajang di Gedung Legislatif Saskatchewan, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Museum Broadview di Kanada.
7. Sersan Stubby, si anjing yang berjasa di Amerika

Dikenal sebagai anjing perang yang paling berkontribusi di Amerika, Sersan Stubby pernah berperan sebagai maskot Resimen Infantri ke-102 Amerika Serikat selama Perang Dunia I. Jenis anjing ini tidak diketahui, namun secara umum ia digambarkan sebagai Bull Terrier atau Boston Terrier. Stubby ditemukan di Connecticut pada tahun 1917 saat berkeliaran di perkemahan dan diadopsi oleh anggota infanteri.
Seorang prajurit muda bernama Robert Conroy berhasil menyelundupkan Stubby ke sebuah kapal yang menuju Prancis, dan anjing ini akhirnya terlibat dalam empat serangan serta 17 pertempuran. Selama Perang Dunia I, Stubby selalu waspada dan memberikan informasi kepada pasukan mengenai serangan dari pihak Jerman. Meskipun mengalami beberapa luka selama bertugas, ia tetap bertahan. Stubby juga berhasil menyelamatkan seorang prajurit infanteri AS dari serangan gas dan bahkan menangkap seorang mata-mata Jerman dengan menggigit celananya hingga bantuan datang.
Setelah perang berakhir, Stubby kembali ke Amerika sebagai pahlawan dan menerima medali kehormatan dari Humane Education Society. Di tahun-tahun berikutnya, ia mendapatkan beberapa penghargaan tambahan dan bahkan dianugerahi pangkat sersan secara tidak resmi. Untuk menunjukkan penghargaan yang diterimanya, beberapa perempuan menjahitkan selimut chamois dengan bendera Sekutu untuk dikenakan Stubby selama bertahun-tahun. Sayangnya, Stubby dilaporkan mati pada tahun 1926 di pelukan Robert Conroy.
Hewan-hewan seperti Wojtek, Tirpitz, Reckless, Winkie, Rip, Bill, dan Stubby telah menunjukkan keberanian dan dedikasi luar biasa selama konflik bersenjata di Perang Dunia. Mereka berkontribusi dalam berbagai pertempuran dan operasi penyelamatan. Kisah-kisah mereka mengingatkan kita akan peran penting yang dapat dimainkan oleh makhluk lain dalam situasi yang penuh tantangan.