Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim Ekstrem

Manusia bisa langsung binasa di sini!

Bumi, planet pijakan kita saat ini, adalah sebuah anugerah yang tidak seharusnya kita sia-siakan. Bagaimana tidak? Sumber daya melimpah, makanan tersedia di mana-mana, dan kita bisa menghirup napas setiap hari. Jika Tuhan menempatkan kita di Bumi, artinya Sang Pencipta ingin kita hidup dengan rasa syukur.

Selain itu, iklim Bumi pun tidak sampai mengancam manusia. Memang, pemanasan global membuat iklim Bumi tak karuan. Tetapi, jika dibandingkan dengan tempat-tempat lain di tata surya, kamu pasti akan bersyukur tinggal di Bumi. Dilansir laman Space, inilah 7 tempat di tata surya dengan iklim yang gak ada akhlaknya!

1. Bintik merah besar di Jupiter

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim EkstremBintik merah besar di planet Jupiter, difoto oleh wahana Juno pada 2018. (nasa.gov)

Terlihat di Jupiter, bintik merah besar adalah hurikan yang telah mengamuk di permukaan planet paling besar di tata surya ini selama berabad-abad. Mirip dengan badai di Bumi, ukuran badai yang berputar melawan arah jarum jam ini 16.350 km, atau 1,3 kali dari diameter Bumi!

Meskipun ukuran badai ini diprakirakan sedang menyusut dibandingkan berabad-abad lalu, badai Jupiter dapat "memakan" badai lain untuk mempertahankan ukurannya! Selain itu, kutub utara dan selatan Jupiter juga didera oleh berbagai angin ribut besar, sementara radiasi Jupiter memecut beberapa satelitnya seperti Io dan Europa.

2. Halilintar di Saturnus

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim EkstremBintik putih besar, badai halilintar yang terjadi di Saturnus, difoto oleh Cassini pada 2011. (sci.esa.int)

Pada saat wahana NASA Cassini mengitari Saturnus pada 2004-2017, ia menangkap pemandangan halilintar di planet ini saat waktu menunjukkan siang hari di planet tersebut. Berbeda dari Jupiter, fenomena ini dinamakan "Bintik Putih Besar". Karena terlihat di siang hari, NASA memprakirakan halilintarnya 10.000 kali lebih kuat daripada di Bumi.

Selain itu, Cassini juga mampu "menguping" badai yang terjadi di atmosfer planet bercincin tersebut. Di Saturnus, badai besar dapat terjadi dan membentang hingga 300.000 km, mengitari seluruh planet!

3. Badai Matahari

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim Ekstremletupan filamen Matahari pada 2012 (nasa.gov)

Bukan rahasia kalau badai Matahari dapat meluluhlantakkan apa pun yang menghadangnya. Badai Matahari sendiri terdiri dari semburan radiasi dan partikel bermuatan yang dapat merusak satelit dan jaringan listrik. Oleh karena itu, saat badai Matahari besar terjadi, satelit dan jaringan listrik harus dimatikan terlebih dulu.

Pada 1859, semburan badai Matahari melanda Bumi dan menyebabkan gangguan skala besar pada komunikasi telegraf global. Di sisi lain, peristiwa yang disebut "Insiden Carrington" ini juga menampilkan pertunjukan aurora yang menakjubkan, dan dapat terlihat hingga di wilayah Kepulauan Karibia.

Selain itu, pada 1989, semburan badai Matahari besar merusak transmisi tenaga listrik di stasiun pembangkit listrik Hydro-Québec, Kanada. Insiden ini menyebabkan pemadaman listrik selama 9 jam.

Baca Juga: Pergi ke Planet Jupiter? Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Tak Mungkin Selamat

4. Vorteks di Venus

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim EkstremVorteks di atmosfer atas Venus diambil oleh wahana Venus Express dari ESA (esa.int)

Di kutub selatan Venus, ada vorteks besar seukuran benua Eropa, menari di atas atmosfernya! Vorteks ini diperkirakan sudah ada lumayan lama dan merupakan hasil dari sifat-sifat aneh planet tetangga Bumi ini. Mengikuti atmosfer Venus, badai ini bergerak dengan kecepatan 400 km/jam, 60 kali lebih cepat dari rotasi planet tersebut!

Selain badai, Venus juga adalah planet paling hot di tata surya! Meskipun tidak dekat dengan Matahari, atmosfer padatnya menyelimuti planet dan memerangkap panas luar biasa dari efek rumah kaca yang tak terkendali. Akibatnya, suhu Venus mencapai 465 derajat Celsius!

Berharap akan hujan di Venus? Hujan asam sulfat yang jatuh dari langit Venus! Korosif untuk manusia dan benda-benda lainnya, hujan ini sudah menguap sebelum mencapai tanah Venus karena suhu ekstremnya. Gak mungkin jadi tempat tinggal manusia!

5. Angin ribut di Neptunus

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim EkstremBintik gelap besar, vorteks di planet Neptunus, ditangkap oleh teleskop Hubble pada 2020 (hubblesite.org)

Neptunus, memiliki angin paling cepat seantero tata surya. Di titik tertinggi Neptunus, di mana metana berkumpul dan memberikan warna biru pada sang planet, angin berembus dengan kecepatan lebih dari 2.100 km/jam atau 1,6 kali kecepatan suara!

Angin kencang ini menimbulkan beberapa vorteks besar, seperti "Bintik gelap besar" yang terlihat oleh wahana Voyager 2 pada 1989. Jadi, teleskop Hubble pun ikut memantau badai di Neptunus. Akan tetapi, fenomena vorteks Neptunus pada Desember 2020 membuat para astronom terkejut!

Pertama kali terlihat pada 2018, vorteks yang "lebih lebar dari Samudra Atlantik" tersebut bergerak ke arah selatan menuju ekuator planet. Akan tetapi, vorteks tersebut kemudian berputar balik dan berjalan ke arah utara! Para astronom berpikir kalau vorteks tersebut sebenarnya adalah bagian dari vorteks yang lebih besar.

6. Puting beliung di Mars

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim EkstremPuting beliung setinggi 800 meter dan selebar 30 meter ditangkap Mars Reconnaissance Orbiter pada 2012 (apod.nasa.gov)

Pada 2018, sebuah puting beliung besar melanda permukaan Mars sampai membuat "Planet Merah" terlihat samar dan menghantam rover Opportunity. Umum terjadi di Mars, badai debu yang melanda Mars dalam beberapa tahun belakangan berskala besar.

Menurut NASA, badai debu besar ini disebabkan karena atmosfer Mars yang panas, sehingga debu terangkat dari tanah. Fenomena ini dapat menimbulkan masalah bagi para rover bertenaga surya di permukaan Mars yang bergantung pada energi surya.

Selain itu, Mars juga sering mengalami puting beliung. Amat besar, puting beliung di Mars bahkan dapat terlihat dari luar angkasa. Pada 2012, wahana Mars Reconnaissance Orbiter melihat puting beliung Mars setinggi 800 meter dengan lebar 30 meter!

7. Hujan metana di Titan

Tak Layak Huni, 7 Tempat di Tata Surya dengan Iklim Ekstremilustrasi wahana NASA di atas permukaan Kraken Mare di Titan (nasa.gov)

Satelit terbesar Saturnus, Titan, adalah salah satu objek paling misterius di tata surya. Mirip dengan Bumi, terlihat cairan di permukaan Titan dan iklimnya pun aneh. Namun, keanehan inilah yang menarik perhatian para ilmuwan bertahun-tahun!

Mirip dengan siklus air di Bumi, hujan di metana bukanlah air, melainkan metana. Hujan metana amat dingin dan dikarenakan gravitasi yang rendah dan kabut tebal, maka tetesannya pun amat lamban. Jika kamu di sana, kamu bisa melihat dan merasakan setiap tetesnya.

Hujan metana di Titan ini membentuk permukaan sang satelit. Salah satu hasilnya adalah danau besar Kraken Mare yang berisi metana dan etana cair sedalam 300 meter. Saking dalamnya, bahkan radar wahana Cassini tidak dapat menelusurinya!

Itulah 7 tempat di tata surya dengan iklim yang gak nyantai sama sekali. Bagaimana? Lebih baik di Bumi, bukan? Yuk, ambil satu menit untuk bersyukur telah dilahirkan di Bumi. Jangan lupa, jaga planet ini agar tetap layak huni, ya!

Baca Juga: 10 Bulan Paling Aneh di Tata Surya, Ada yang Mirip Bumi!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya