5 Pemenang Nobel Ini Ternyata dari Asia Tenggara, Siapa Saja?
newsroom.unsw.edu.au
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penghargaan Nobel merupakan sebuah penghargaan tertinggi tahunan dari Royal Swedish Academy of Sciences, Swedish Academy, Karolinska Institutet, dan Norwegian Nobel Committee.
Penghargaan ini mulai digelar sejak tahun 1895 yang diinisiasi oleh Alfred Nobel. Penghargaan ini diberikan kepada individu atau organisasi yang berperan besar dalam keilmuan di beberapa bidang, yaitu kimia, fisika, sastra, ekonomi, hingga perdamaian.
Pastinya tak mudah untuk mendapatkan salah satu penghargaan tersebut. Meskipun begitu, ternyata ada beberapa tokoh dari Asia Tenggara yang berhasil memenangkan penghargaan tersebut. Berikut lima pemenang penghargaan Nobel yang berasal dari Asia Tenggara.
1. Aung San Suu Kyi - Myanmar
bangkokpost.comPada tahun 1991, Aung San Suu Kyi dianugerahi penghargaan Nobel di bidang perdamaian saat dirinya masih menjadi rumah tahanan di negaranya. Dia merupakan sosok yang tangguh dalam memperjuangkan demokrasi yang ada di negaranya.
Pada saat itu, negaranya masih berada di bawah kekuasaan militer. Dia merupakan lulusan filosofi, politik, dan ekonomi dari Oxford University yang memulai pendidikan pada tahun 1964.
Terinspirasi dari gerakan tanpa kekerasan oleh Martin Luther King di Amerika Serikat dan Mahatma Gandhi di India, dia menggerakkan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pemilihan umum dan demokrasi. Sayangnya, demonstrasi tersebut ditanggapi secara brutal oleh pemerintahan militer di sana.
Sumber:
https://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-11685977
https://en.wikipedia.org/wiki/Aung_San_Suu_Kyi
2. Jose Ramon Villarin - Filipina
alchetron.comJose Ramon Villarin merupakan pemenang penghargaan Nobel di bidang perdamaian pada tahun 2007. Dia merupakan ilmuwan di bidang perubahan iklim dan sangat aktif untuk menyebarkan ilmunya, baik di skala nasional maupun internasional. Dia merupakan doktor lulusan Georgia Tech, Georgia Institute of Technology.
Pada tahun 2007, dia dan organisasinya yang bernama Intergovermental Panel on Climate Change memenangkan penghargaan Nobel atas konstribusinya yang sangat besar tentang emisi gas rumah kaca.
Selain Intergovermental Panel on Climate Change, penghargaan Nobel di bidang perdampaian pada tahun itu juga diberikan kepada politisi Amerika Serikat, Al Gore.
Baca Juga: Alfred Nobel: Penemu Dinamit yang Jadi Pendiri Penghargaan Nobel
Editor’s picks
3. José Ramos-Horta - Timor Leste
newsroom.unsw.edu.auJosé Ramos-Horta merupakan aktivis kemerdekaan Timor Leste yang mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1996. Pada saat itu, Timor Leste masih menjadi salah satu daerah Indonesia di tahun 1975—1999. Beberapa kelebihannya yang membuat dia layak mendapatkan Nobel ialah kepiawaiannya dalam bernegoisasi, berdiplomasi, dan membuat perdamaian.
Pada tahun 1999, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan referendum dengan hasil mayoritas lebih memilih untuk mendapatkan kemerdekaan sendiri. Ramos-Horta merupakan Perdana Menteri Timor Leste pada tahun 2006—2007 dan terpilih menjadi presiden pada tahun 2007—2012.
4. Carlos Filipe Ximenes Belo - Timor Leste
esmoa.orgSalah satu aktivis Timor Leste lainnya yang mendapatkan penghargaan Nobel ialah Carlos Filipe Ximenes Belo. Dia mendapatkan Nobel di bidang perdamaian pada tahun 1996 bersama rekannya sesama aktivis, Ramos-Horta.
Pada awalnya, dia merupakan seorang pemuka agama yang pada dekade 1990-an berjuang untuk Timor Leste dalam memperoleh kemerdekaan seutuhnya.
Pada akhirnya, perjuangannya dalam era tersebut terbayarkan dengan berhasil memenangkan referendum pada tahun 1999 dan resmi merdeka pada tahun 2002. Belo sendiri menolak untuk maju sebagai presiden dan memilih menjalankan pekerjaannya sebagai misioner di Mozambik.
5. Lê Đức Thọ - Vietnam
nxbctqg.org.vnLê Đức Thọ merupakan seorang politisi Vietnam yang bernegoisasi dengan Henry Kissinger yang merupakan perwakilan dari Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Keduanya sama-sama mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1973 di bidang keamanan. Memang, Perang Vietnam merupakan salah satu perang terburuk di pertengahan abad ke-20.
Lê Đức Thọ merupakan seorang tokoh besar Partai Komunis Vietnam yang pada saat itu memegang peran penting dalam berdiplomasi. Meskipun dianugerahi penghargaan Nobel, dia memutuskan untuk tidak menerima penghargaan tersebut, dilansir The Nobel Prize.
Nah, itu dia lima pemenang penghargaan Nobel yang ternyata dari Asia Tenggara. Kelima tokoh tersebut pastinya bukan sembarang orang, karena mereka memegang peran penting dalam menyuarakan perdamaian dan keamanan.
Semoga terdapat tokoh-tokoh lainnya dari Asia Tenggara di masa yang akan datang yang meraih penghargaan Nobel, ya. Mungkin dari Indonesia?
Baca Juga: Tak Mengenal Umur, Ini 6 Peraih Nobel Tertua Sepanjang Sejarah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
