Apa Itu Masyarakat Walser yang Mendiami Wilayah Pegunungan Alpen?

- Masyarakat Walser adalah komunitas masyarakat kuno Eropa yang mendiami wilayah dataran tinggi di seputaran Pegunungan Alpen.
- Mereka hidup dalam isolasi total karena bahasa dan dialek mereka yang berbeda, serta memiliki arsitektur rumah unik dan festival internasional.
- Kelompok etnis ini mendapatkan perlindungan khusus dari pemerintah di negara tempat mereka tinggal untuk melestarikan warisan budaya mereka.
Tak hanya berbicara tentang bentang alamnya yang indah, alam pegunungan juga menyimpan jejak sejarah dan kebudayaan unik dari komunitas masyarakat yang hidup dan berdiam di sekitarnya. Salah satunya adalah apa yang dikenal dengan komunitas masyarakat Walser. Masyarakat Walser adalah komunitas masyarakat yang mendiami wilayah-wilayah dataran tinggi di seputaran Pegunungan Alpen, sebuah rangkaian pegunungan masif yang terkenal di Eropa. Mereka tersebar di sejumlah negara Eropa yang dilintasi pegunungan tersebut seperti: Swiss, Austria, Italia dan Liechtenstein.
Menurut laman Italian traditions, masyarakat Walser adalah komunitas masyarakat kuno Eropa yang berbicara dalam bahasa tradisional yang merupakan varian dari dialek bahasa Jerman Selatan. Sejarah tertulis pertama mengenai keberadaan mereka berasal dari tahun 1300-an. Masyarakat tersebut memulai migrasi dari wilayah Valais, Swiss pada sekitar abad ke-12 hingga abad ke-13 ke sejumlah wilayah Pegunungan Alpen yang kemudian menghubungkan Jerman, Swiss , Italia, dan Prancis dalam satu kebudayaan pegunungan. Saat ini salah satu koloni mereka yang terkenal terdapat di seputaran wilayah gunung Monte Rosa di perbatasan Swiss dan Italia.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai sejarah dan budaya masyarakat unik yang bermukim di wilayah Pegunungan Alpen ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Awalnya adalah komunitas masyarakat yang terisolasi
Dilansir laman Visit Valsesia, masyarakat Walser adalah masyarakat pedesaan yang gaya hidupnya hampir seluruhnya berpusat pada ritme musim dan aktivitas tradisional pedesaan. Dalam kurun waktu berabad-abad komunitas masyarakat tersebut hidup dalam isolasi yang hampir total karena alam tempat hidup mereka yang keras terlebih mereka menggunakan bahasa yang sangat berbeda dengan kelompok masyarakat di Eropa lainya, yang dikenal dengan Titzschu, sebuah varian dialek bahasa Jerman bagian selatan. Bahasa dan dialek tersebut masih dituturkan oleh mereka hingga saat ini meskipun hidup dalam koloni di wilayah yang berbeda.
Sebagaimana dijelaskan di awal tulisan, dalam perjalanan sejarahnya masyarakat Walser ini bermigrasi dari wilayah Valais, Swiss pada abad ke-12 hingga abad ke-13 dan membangun koloni-koloninya di sejumlah wilayah. Enam buah koloni masyarakat Walser di wilayah Italia diketahui dibangun antara abad ke-12 hingga abad ke-13, yaitu: Alagna Valsesia, Riva Valdobbia, Rima san Giuseppe, Rimasco, Carcoforo, dan Rimella. Di lingkungan dataran tinggi Pegunungan Alpen yang terkadang tidak ramah, didominasi es dan bebatuan, para pemukim Walser tersebut mengolah lahan, membuat jalan setapak, serta menciptakan pemukiman-pemukiman kecil yang akan mengarah pada pendirian desa-desa baru di dataran tinggi.
2. Memiliki arsitektur rumah unik dataran tinggi

Salah satu fakta unik dari Masyarakat Walser ini adalah mereka memiliki seni arsitektur tersendiri dalam membangun rumah-rumah untuk bermukim di dataran tinggi. Menurut laman Visit Valsesia, rumah-rumah masyarakat Walser adalah contoh arsitektur yang menyatu sempurna dengan lanskap alam sekitarnya, ditata dalam ruang-ruang yang saling terhubung yang masing-masing digunakan untuk fungsi yang berbeda. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan teknik khusus yang disebut dengan blockbau, di mana balok-balok kayu ditumpuk dan saling mengunci secara presisi tanpa penguat tambahan.
Lebih lanjut, sebagaimana diinformasikan dalam laman Kleinwalsertal, selain arsitektur rumahnya yang unik, masyarakat Walser juga memiliki arsitektur tersendiri untuk kandang hewan dan lumbung untuk menyimpan hasil pertanian dan pakan hewan karena sebagaimana diketahui masyarakat tersebut hidup dari pertanian dan peternakan yang tekniknya diwariskan secara turun-temurun. Konstruksi kayu gelondongan digunakan untuk membangun lumbung. Kandang ternak (ruang sapi) dibangun dari kayu persegi (square timber) agar kedap air dan menjaga panas di dalam selama musim dingin. Ruang jerami di atasnya yang menggunakan kayu gelondongan "dilubangi" sehingga menciptakan rongga untuk jerami mendapatkan cukup udara segar agar dapat mengering. Biasanya setiap rumah juga memiliki kandang kuda yang dibangun agak jauh dari rumah.
3. Memiliki festival internasional komunitas Walser

Masyarakat Walser memiliki sejumlah festival untuk melestarikan kebudayaan mereka, memperkuat ikatan persaudaraan di antara koloni-koloni masyarakat Walser di tempat yang berbeda dan merayakan warisan kebudayaan yang telah mereka jalankan selama berabad-abad. Menurut laman Alagna Italia, festival yang paling terkenal bernama Festival Walsertreffen yang merupakan festival terbesar dan bersifat internasional yang diadakan setiap 3 tahun sekali sejak tahun 1962. Festival tersebut merayakan warisan budaya dan bahasa bersama komunitas Walser dari seluruh wilayah Pegunungan Alpen, seperti: Swiss, Liechtenstein, Italia dan Austria.
Dalam festival tersebut ratusan orang-orang Walser dari berbagai tempat hadir dan menggunakan pakaian tradisional mereka yang beraneka warna. Selain festival besar tersebut, sejumlah festival Walser lokal juga diadakan di sejumlah tempat seperti di wilayah Austria. Sebagaimana diinformasikan dalam laman Kleinwalsertal, pada setiap musim panas, konser musik dengan menggunakan alat tiup (brass) diadakan setiap minggu dan menciptakan vibes Alpen yang sesungguhnya. Dalam festival musim panas tersebut para pengunjung dapat menikmati suasana sore hari yang sejuk di udara terbuka di Lembah indah Kleinwalsertal, Austria dengan diiringi oleh band tradisional Kleinwalsertal.
4. Kelompok yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah
Komunitas masyarakat Walser ini adalah kelompok etnis yang mendapatkan perhatian khusus dan perlindungan dari sejumlah pemerintahan di tempatnya berada. Sebagaimana dinformasikan oleh laman Minority Rights Group sejumlah negara di mana orang-orang Walser ini hidup, utamanya Italia dan Liechtenstein memberikan perlindungan khusus untuk melindungi warisan budaya mereka. Sejumlah perhatian khusus diberikan utamanya agar bahasa dan dialek tradisional mereka yang telah dituturkan selama berabad-abad tak tergantikan oleh bahasa nasional negara tempat mereka tinggal.
Di tempat mereka berada saat ini, semangat orang-orang Walser masih dapat dirasakan. Sejumlah informasi menuliskan bahwa orang-orang Walser menyadari bahwa kehidupan bergantung pada perlindungan alam serta kelestariannya. Berkat mereka kita masih memiliki banyak lingkungan alam dan pemandangan indah yang masih terawat dengan baik.
Jangan lupa untuk mengunjungi masyarakat Walser dan kebudayaannya yang unik ini jika nanti ada kesempatan untuk mengunjungi Eropa dan Pegunungan Alpennya yang indah, ya!


















