Asal Usul Medusa, Gadis Tak Berdosa yang Dikutuk Berkepala Ular

Dalam film barat, kamu pasti diperlihatkan dengan sosok Medusa yang memiliki rambut ular. Medusa sendiri merupakan mitologi Yunani Kuno. Kendati begitu, manusia modern tidak punya bukti yang akurat, nih, kalau Medusa itu pernah ada.
Pertanyaan, benarkah kamu tahu semua hal tentang kisah Medusa, termasuk asal usulnya? Bagaimana, sih, Medusa bisa memiliki rambut ular? Apakah kemampuan Medusa sebatas mengubah orang menjadi patung lewat tatapannya yang mengerikan? Di samping itu, Medusa sendiri dikalahkan oleh Perseus dengan dipenggal kepalanya.
Namun ternyata, mitologi Medusa sebenarnya cukup rumit, lho. Medusa punya latar belakang yang bervariasi, karakter yang berbeda, dan banyaknya interpretasi yang berjalan selama berabad-abad lamanya. Nah, berikut ini kita akan membahas asal usul dan fakta-fakta lainnya tentang mitologi Medusa.
1. Kisah asal usul Medusa sangat tragis

Dalam banyak cerita tentang mitologi Medusa, gadis ini awalnya bukanlah monster dengan rambut ular, lho. Meskipun begitu, beberapa versi dari asal usulnya memang diceritakan bahwa Medusa dilahirkan dengan rambut ular. Namun, seiring berjalannya waktu, ceritanya semakin rumit dan tragis.
Alih-alih menjadi salah satu saudari para Gorgon, Medusa justru memulai hidupnya sebagai manusia biasa yang sangat cantik. Namun, dewa laut yang sangat kuat, yaitu Poseidon, tiba-tiba datang dan ingin membawanya. Seperti yang diceritakan penyair Romawi Ovid dalam Metamorphoses-nya, Poseidon selalu mengambil apa pun yang diinginkannya, termasuk Medusa yang membuatnya jatuh cinta. Poseidon pun menculik Medusa dan melecehkannya. Lebih parahnya lagi, Poseidon memperkosa Medusa di sebuah kuil yang didedikasikan untuk Dewi Athena.
Athena yang mengetahui hal tersebut marah dengan penodaan yang terjadi di kuilnya. Namun, Athena malah melampiaskan amarahnya kepada Medusa. Perempuan malang yang tak bersalah itu dikutuk dengan merubah rambutnya menjadi ular. Tak hanya itu, wajah Medusa juga dibuat mengerikan dan memiliki kekuatan untuk mengubah orang menjadi patung batu hanya dengan tatapannya. Poseidon sendiri lolos dari kejahatannya tanpa memikirkan penderitaan yang dialami Medusa.
2. Medusa memiliki dua saudari yang tergabung dalam Gorgon

Sering kali, Medusa digambarkan hidup sendirian dan dikelilingi oleh orang-orang yang membatu. Yap, entah sengaja atau tidak, Medusa-lah yang mengubah mereka menjadi patung batu. Namun, menurut beberapa versi kisahnya, Medusa sebenarnya adalah salah satu dari tiga saudari Gorgon.
Dikutip Britannica, Gorgon rupanya pernah dianggap sebagai satu monster atau tokoh Dunia Bawah. Namun, seiring berjalannya waktu, sosok menakutkan ini menjadi tiga. Menurut penyair kuno Hesiod, mereka adalah Stheno, Euryale, dan Medusa. Dalam beberapa karya seni, ketiganya memiliki wajah yang mengerikan dan rambut yang dipenuhi ular.
Meskipun digambarkan sebagai tokoh yang sangat kuat, Medusa masih punya kelemahan, nih. Medusa adalah makhluk fana. Sementara itu, dua saudarinya abadi. Kendati begitu, dua saudarinya sangat berduka saat Medusa mati di tangan Perseus. Setelah Perseus memenggal kepala Medusa, Stheno dan Euryale mengejar laki-laki tersebut. Perasaan Stheno dan Euryale sangat sedih bercampur amarah saat mereka berusaha menangkap si pembunuh.
Athena ternyata mengetahui pembunuhan tersebut. Alih-alih turun tangan seperti yang ia lakukan sebelumnya atau dalam sejumlah mitos lainnya, Athena malah menciptakan seruling untuk meniru suara Gorgon. Selain itu, untuk memainkan seruling, Athena juga meniru wajah para Gorgon.
3. Perseus memenggal kepala Medusa

Sebagian besar mitologi Yunani Kuno fokus pada kisah pemuda yang bertekad menjadi pahlawan. Namun, seperti yang dikisahkan dalam banyak mitos, ia harus membuktikan dirinya terlebih dahulu sebelum bisa dianggap sebagai pahlawan. Yap, ia harus menyelesaikan tugas yang bisa dibilang sangat mustahil atau mengalahkan musuh yang menakutkan dan mematikan.
Contohnya saja Perseus yang melawan Medusa. Kisah ini berawal ketika Raja Polydectes jatuh cinta pada ibu Perseus yang bernama Danae. Sebelumnya, Zeus menyukai Danae saat muda dan menghamilinya. Setelah itu, Zeus membuang Danae dan bayi setengah dewa itu ke laut.
Meski dibuang ke laut, Danae dan putranya yang bernama Perseus selamat dan menetap di wilayah Raja Polydectes. Hubungan Perseus dan Raja Polydectes jelas tidak berjalan baik. Pasalnya, Perseus tidak suka Raja Polydectes mendekati ibunya. Perseus pun menghalangi sang raja untuk mendekati ibunya.
Raja Polydectes pun membuat rencana untuk mengelabui Perseus. Ia meminta kepala Medusa kepadanya. Jika Perseus berhasil membawakannya, Raja Polydectes berjanji tak lagi mendekati ibunya. Dalam petualangannya, Perseus mendapat bantuan dari para dewa hingga berhasil membunuh Medusa di guanya.
Selain itu, Perseus menggunakan perisai milik Athena yang memungkinkannya melihat Gorgon tanpa harus menatap langsung ke arah Medusa. Helm kegelapan, yang diberikan kepadanya oleh dewa dunia bawah Hades, juga membantunya menghindari Medusa. Itulah sebabnya Perseus mampu mengalahkan Medusa.
4. Pegasus dan Khrysaor muncul dari leher Medusa yang terpenggal

Saat Perseus menebas kepala Medusa, Pegasus muncul dari leher yang terpenggal itu. Pegasus sebenarnya adalah hasil hubungan Medusa dengan Poseidon, dewa laut yang juga merupakan dewa kuda di Yunani Kuno. Pegasus muncul dalam bentuk utuh dari darah Medusa. Setelah itu, Pegasus diserahkan kepada Bellerophon, putra Poseidon.
Namun, Pegasus bukan satu-satunya yang muncul dari tubuh Medusa. Sebagaimana yang dikutip Theoi, kuda bersayap itu ditemani oleh Khrysaor, makhluk yang bisa berubah bentuk jadi apa pun.
Dalam beberapa cerita, Khrysaor hanyalah manusia raksasa yang keluar dari darah Medusa. Namun, legenda lain mengklaim bahwa Khrysaor sebenarnya adalah babi hutan yang memiliki sepasang sayap. Meski begitu, sosoknya kurang familier ketimbang Pegasus. Hesiod dan penyair Romawi, Diodorus Siculus sama-sama mengklaim bahwa Khrysaor dinamai berdasarkan aor, sejenis pedang emas yang ia bawa.
5. Athena menempatkan kepala Medusa yang terpenggal di aegis-nya sebagai lambang

Dalam mitologi Yunani Kuno, aegis adalah perisai atau semacam penutup dada yang terbuat dari kulit. Rupanya, aegis sering dikenakan oleh para dewa, salah satunya Dewa Zeus. Sebab, aegis itu cukup penting dan dianggap sangat kuat. Maka, tidak mengherankan jika Dewi Athena mengenakan aegis.
Uniknya, sang dewi menempatkan kepala Medusa yang terpenggal tepat di tengah-tengah aegis-nya. Konon, Perseus memberikan kepala Medusa yang terpenggal itu kepada Athena sebagai hadiah. Sang dewi pun sangat menyukainya. Kepala Medusa yang menakutkan itu akhirnya menjadi lambang pada perlengkapan Athena dan patung-patung sang dewi selama berabad-abad mendatang.
6. Kepala Medusa yang terpenggal digunakan sebagai simbol untuk menangkal kejahatan

Dewi Athena adalah orang pertama yang menjadikan kepala Medusa yang terpenggal sebagai simbolnya. Namun, kepala Medusa yang terpenggal itu juga menjadi simbol apotropaik untuk menakut-nakuti kejahatan. Pasalnya, kepala Medusa bisa dibilang cukup menakutkan. Kamu pun kalau melihatnya secara langsung pasti takut, deh.
Kepala Medusa yang terpenggal ini pun menjadi hiasan yang dikenal sebagai Gorgoneion. Dalam simbol ini, kepala Medusa yang terpenggal terlihat dengan lidah yang menjulur, gigi yang bertaring, dan mata yang melotot. Terkadang, Medusa bahkan digambarkan memiliki janggut, untuk menggambarkannya sebagai binatang ketimbang manusia.
7. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa kepala Medusa yang terpenggal mewakili mayat

Representasi Medusa yang telah mati dengan lidah yang membengkak, mata melotot, dan gigi yang terbuka, mengingatkan kita pada mayat manusia yang mulai membusuk. Seperti yang dikemukakan dalam buku Medusa: Solving the Mystery of the Gorgon yang ditulis Stephen R Wilk, masyarakat yang hidup di peradaban kuno rupanya sering kali menemukan mayat. Nah, mengingat masyarakat ini hidup di masa ketika praktik pembalsaman dan pengawetan masih sangat sederhana, mayat tersebut kemungkinan besar memang sudah mengalami proses pembusukan.
Di sisi lain, wilayah terjadinya peperangan di peradaban kuno sering kali ditemukan banyak mayat yang sudah membusuk. Mayat-mayat ini biasanya tidak langsung dikuburkan atau dikremasi. Nah, mungkin saja, nih, pengalaman traumatis seperti itu tertanam dalam kesadaran budaya Yunani Kuno. Itulah sebabnya kisah mitologi Medusa tercipta.
8. Kisah Medusa mendasari pandangan tentang kecantikan dan kekuatan

Medusa digambarkan dengan sangat mengerikan, seperti bertaring, berjanggut, dan mata besar yang melotot. Namun, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, Medusa awalnya adalah perempuan cantik. Ia dilecehkan dan akhirnya dikutuk hingga menjadi Medusa berambut ular seperti yang kita kenal.
Rupanya, ada sebuah stoples dari sekitar 450 SM yang berhasil ditemukan arkeolog. Stoples ini dihiasi gambar Medusa yang menampilkannya sebagai perempuan cantik. Menariknya, rambutnya sama sekali tidak seperti ular dan dia memiliki sepasang sayap besar yang berbulu.
Namun, cerita Medusa tidak hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang kekuatan. Seiring dengan semakin populernya kisah ini, Medusa pun punya daya tarik berupa kekuatan yang dianggap sebagai simbol feminin. Kekuatan semacam inilah yang menampilkan aura berbahaya, cantik, dan berhubungan dengan kaum perempuan. Di samping itu, perempuan seperti Medea atau Clytemnestra yang haus darah sering kali dibandingkan dengan Medusa. Yap, lantaran mereka memiliki kekuatan yang sama.
9. Kepala Medusa yang terpenggal digambarkan lebih indah di era selanjutnya

Berabad-abad lamanya, kepala Medusa yang terpenggal menjadi simbol untuk banyak hal, mulai dari cangkir, kuil, vas, hingga baju zirah. Wajahnya mengintip dari banyak tempat, menantang unsur-unsur jahat lainnya di balik pintu masuk atau di balik baju zirah. Matanya punya sorotan tajam, yang terkenal bisa mengubah siapa pun menjadi patung batu.
Namun, seiring berjalannya waktu, penampilan Medusa pun berubah. Pasalnya, pergeseran dari Yunani Kuno ke periode Helenistik membuat Medusa menjadi semakin menarik. Medusa digambarkan sebagai perempuan cantik dengan rambut ular yang kita kenal saat ini.
Medusa pun menginspirasi periode seni di era Renaisans Eropa. Seniman-seniman besar seperti Leonardo da Vinci dan Caravaggio melukis Medusa. Medusa dilukis berambut ular oleh Caravaggio, dan lukisannya menjadi inspirasi bagi penggambaran Gorgon modern.
10. Medusa muncul dalam politik dunia

Setelah beberapa abad dikenal sebagai makhluk mitologi dan motif dekoratif, medusa justru menjadi tokoh politik. Ia sering digambarkan sebagai perempuan cantik, kuat, dan mematikan. Medusa memang digunakan untuk mengkritik masalah politik, terutama yang berhubungan dengan perempuan.
Nah, contohnya saja saat pemilihan presiden AS pada 2016. Dalam pemilu tersebut, Donald Trump dan Hillary Clinton mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Hillary Clinton sendiri pernah menjabat sebagai Senator dan Menteri Luar Negeri. Hal ini menjelaskan bahwa Hillary adalah kandidat yang lebih berpengalaman secara politik.
Sayangnya, Hillary Clinton dikalahkan oleh Donald Trump. Seperti yang dilaporkan The Atlantic, simbol Medusa pun muncul dalam aksi demonstrasi. Beberapa demonstrasi menggambarkan Donald Trump sebagai Perseus, yang sedang mengangkat kepala Hillary Clinton yang terpenggal dan terlihat menjerit.
Tak hanya Hillary Clinton yang dikaitkan dengan Medusa, Kanselir Jerman Angela Merkel, pembawa acara Oprah Winfrey, mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice, dan hampir semua perempuan kuat lainnya, dikaitkan dengan Medusa. Mereka dianggap memiliki kekuatan layaknya Medusa, hanya saja ketidakadilan menghancurkan keberhasilan mereka.
11. Medusa menjadi simbol feminisme

Meskipun menjadi sosok yang menakutkan dan tragis, beberapa orang menganggap Medusa sebagai simbol feminisme. Dilansir Vice, hal ini dimulai sekitar masa Revolusi Prancis. Saat itu, Medusa menjadi simbol pemberontakan yang dilakukan oleh kekuatan anti-monarki. Pada abad ke-20, para ahli teori feminis mulai mengklaim bahwa Medusa adalah perwakilan untuk para perempuan kuat.
Dalam berbagai versi cerita, Medusa dikisahkan sangat tragis. Medusa dipertemukan dengan seorang dewa yang menyerangnya secara seksual, dan di tempat yang sakral pula. Seperti pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah yang dialami Medusa. Setelah mengalami kekerasan seksual, Dewi Athena justru menghukumnya dengan merubah Medusa menjadi monster berambut ular. Medusa pun diasingkan.