Awal Mula Terciptanya Teleskop James Webb, Teleskop Terbesar NASA

Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana alam semesta terbentuk dan berevolusi? Apakah kamu penasaran dengan galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan planet-planet yang ada di luar tata surya kita? Di artikel ini, kita akan mengulas tentang teleskop James Webb, teleskop luar angkasa terbesar yang pernah dibuat, yang dapat mengamati alam semesta dalam spektrum inframerahnya yang canggih.
Teleskop ini dapat memberikan kita gambaran yang lebih jelas dan mendalam tentang alam semesta, dari masa lalu hingga masa depan, dari yang terdekat hingga yang terjauh, dari yang terlihat hingga yang tersembunyi. Penasaran, kan? Yuk simak baik-baik!
1. Apa itu teleskop James Webb?

Teleskop James Webb (JWST) adalah teleskop luar angkasa yang dirancang untuk mengamati alam semesta dalam spektrum inframerah. Teleskop ini merupakan penerus dari Teleskop Hubble, yang telah mengungkapkan keajaiban alam semesta dalam detail yang luar biasa sejak tahun 1990.
Teleskop James Webb memiliki cermin utama berdiameter 6,5 meter, yang terdiri dari 18 segmen cermin segi enam yang dilapisi emas. Cermin ini jauh lebih besar dari cermin Hubble yang berdiameter 2,4 meter, sehingga teleskop ini dapat mengumpulkan lebih banyak cahaya dan memiliki sensitivitas yang jauh lebih baik.
Dilansir melalui situs NASA, teleskop ini juga dilengkapi dengan 5 lapis perisai Matahari yang berfungsi untuk melindungi teleskop dari radiasi inframerah Matahari, Bumi, dan Bulan, serta menjaga suhu teleskop tetap di bawah 50 derajat kelvin (-370 derajat fahrenheit).
2. Mengapa teleskop ini dibuat?

Tujuan utama dari teleskop James Webb adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang alam semesta dan membuat temuan-temuan baru di bidang astronomi dan kosmologi. Teleskop ini dapat mengamati objek-objek yang sangat tua, jauh, dan redup, yang tidak dapat dilihat oleh Teleskop Hubble.
Dengan demikian, teleskop ini memiliki potensi untuk mengungkap proses pembentukan galaksi-galaksi awal setelah Big Bang, evolusi galaksi-galaksi dari waktu pembentukan hingga saat ini, pembentukan bintang dari tahap awal hingga pembentukan sistem planet, sifat fisik dan kimia dari sistem planet, termasuk tata surya kita sendiri, serta potensi keberadaan kehidupan di planet-planet tersebut.
3. Peluncuran teleskop James Webb

Teleskop James Webb, yang merupakan hasil kerjasama internasional antara NASA, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Antariksa Kanada (CSA), berhasil diluncurkan pada tanggal 25 Desember 2021. Peluncuran ini dilakukan pada pukul 12:20 UTC. Roket Ariane 5, yang merupakan kontribusi dari ESA, digunakan sebagai kendaraan peluncuran. Lokasi peluncuran adalah Pusat Antariksa Eropa yang terletak di Kourou, Guyana Prancis, yang berada di pantai timur laut benua Amerika Selatan.
4. Sekarang, di mana teleskop ini berada?

Teleskop James Webb tidak mengorbit di sekitar Bumi seperti Teleskop Hubble, tetapi mengorbit di sekitar Matahari, 1,5 juta kilometer dari Bumi, di titik yang disebut titik Lagrange kedua atau L2.
Titik ini adalah titik keseimbangan gravitasi antara Matahari dan Bumi, di mana teleskop dapat tetap berada di belakang Bumi dari sudut pandang Matahari, sehingga terlindungi dari cahaya dan panas Matahari.
Titik ini juga ideal untuk teleskop dapat mengamati alam semesta tanpa gangguan dan dengan penyesuaian orbit yang minim.
5. Cara kerja teleskop James Webb

Untuk dapat masuk ke dalam roket, teleskop ini harus dilipat seperti origami. Setelah diluncurkan, teleskop ini membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk membuka diri, menurunkan panel surya, antena, radiator, cermin utama, cermin sekunder, dan perisai matahari yang kompleks dan rapuh.
Selanjutnya, teleskop ini membutuhkan waktu 2 bulan untuk mengatur optiknya dengan presisi nanometer, sambil terus mendinginkan diri hingga mendekati nol mutlak.
Kemudian, teleskop ini membutuhkan waktu 3 bulan lagi untuk memeriksa dan mengkalibrasi instrumen-instrumennya. Setelah itu, teleskop ini siap untuk mengambil gambar dan data pertamanya.
6. Instrumen yang ada di teleskop James Webb

Teleskop James Webb memiliki empat instrumen ilmiah yang dapat mengamati alam semesta dalam rentang gelombang 0,6 hingga 28,3 mikron (dari oranye hingga inframerah tengah). Keempat instrumen tersebut adalah:
- Kamera Inframerah Dekat (NIRCam): Dapat mengambil gambar objek-objek jauh dan redup, seperti galaksi-galaksi pertama dan planet-planet di luar tata surya kita.
- Spektrograf Inframerah Dekat (NIRSpec): Dapat mengukur spektrum cahaya dari ratusan objek sekaligus, untuk menentukan jarak, massa, suhu, dan komposisi kimia mereka.
- Instrumen Inframerah Menengah (MIRI): Dapat mengamati objek-objek yang sangat dingin dan berdebu, seperti pembentukan bintang dan planet, serta inti galaksi yang aktif.
- Sensor Panduan Halus/Kamera dan Spektrograf Tanpa Celah Inframerah Dekat (FGS/NIRISS): Dapat mengukur posisi dan gerakan teleskop dengan akurat, serta melakukan pencitraan dan spektroskopi objek-objek langit yang lemah.
Dengan instrumen-instrumen ini, teleskop James Webb dapat bekerja dengan lebih baik dalam mengamati alam semesta.
7. Temuan-temuan menarik yang diharapkan dari teleskop James Webb

Teleskop James Webb diharapkan dapat memberikan temuan-temuan baru dan menarik di berbagai bidang astronomi dan kosmologi, seperti:
- Mengamati cahaya pertama yang muncul setelah Big Bang, yang disebut zaman kegelapan kosmik.
- Mengamati galaksi-galaksi yang sedang bertabrakan dan bergabung, dan mempelajari bagaimana hal ini mempengaruhi pembentukan bintang, dan lubang hitam.
- Mengamati bintang-bintang yang sedang terbentuk di dalam awan-awan debu, dan mengungkap bagaimana proses ini menghasilkan sistem planet yang mirip Bumi.
- Mengamati planet-planet di luar tata surya kita, dan mengukur atmosfer, iklim, dan kondisi permukaan mereka, serta mencari tanda-tanda kehidupan.
Dari sini, kita tahu bahwa teleskop James Webb adalah bukti dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa, yang dapat membuka pintu-pintu baru untuk eksplorasi dan penemuan.
Teleskop ini juga adalah warisan dari generasi-generasi sebelumnya, yang telah berkontribusi dalam memahami dan menghargai alam semesta. Teleskop ini adalah mata kita untuk melihat alam semesta, dan hati kita untuk merasakan betapa menakjubkannya alam semesta.