Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bayi Hewan Paling Mematikan di Dunia, Ditakuti Sejak Lahir!

Potret hewan mematikan (commons.wikimedia.org/ALAN SCHMIERER)
Intinya sih...
  • Bayi ular kobra langsung memiliki bisa mematikan dan sifat reaktif yang membuatnya sangat berbahaya.
  • Bayi ikan buntal mengandung racun tetrodotoxin 1.200 kali lebih kuat dari sianida, bahkan dalam tahap larva.
  • Bayi kodok tebu memiliki racun bufotoxin di kulitnya sejak kecebong, mampu menyebabkan iritasi parah pada manusia dan membunuh hewan lain.

Ketika kita membayangkan bayi hewan, yang terlintas biasanya sosok mungil, lucu, dan tak berdaya. Namun ternyata, ada segelintir bayi hewan yang sudah membawa “kutukan mematikan” sejak pertama kali membuka mata. Mereka lahir tidak hanya dengan insting bertahan hidup, tapi juga senjata biologis yang bisa membunuh makhluk lain, bahkan manusia.

Meski tubuhnya kecil dan polos, jangan pernah remehkan efek racun, bisa, atau mekanisme pertahanan mereka. Berikut ini lima bayi hewan yang ditakuti sejak lahir karena kemampuan mematikannya!

1. Bayi ular kobra

Ular kobra (pixabay.com/Cuyahoga)

Begitu menetas dari telur, bayi ular kobra sudah memiliki bisa yang sama mematikannya dengan kobra dewasa. Tak perlu latihan, tak perlu bimbingan induk, si kecil ini langsung tahu bagaimana cara melindungi diri dengan cara paling ekstrem: menyemburkan racun dan menggigit musuhnya. Bahkan dalam usia hitungan jam, mereka sudah bisa membunuh hewan kecil dan berpotensi membahayakan manusia.

Yang membuat bayi kobra semakin menyeramkan adalah sifatnya yang sangat reaktif. Mereka cenderung menyerang jika merasa terpojok, tanpa banyak peringatan. Gigi mungilnya bisa menyuntikkan neurotoksin yang berbahaya dan sangat cepat bekerja dalam sistem tubuh korban.

2. Bayi ikan buntal

Ikan buntal (freepik.com/kuritafsheen77)

Dengan tubuh bulat dan ekspresi wajah lucu, bayi ikan buntal terlihat begitu menggemaskan. Namun di balik tampilan imut itu, tersembunyi racun tetrodotoxin, salah satu senyawa paling mematikan di dunia. Bahkan sejak tahap larva, ikan buntal sudah mengandung racun ini meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

Hal yang lebih mengejutkan, tetrodotoxin ini 1.200 kali lebih kuat dari sianida dan belum ada penawar resminya. Bayi buntal menggunakan racunnya sebagai sistem pertahanan alami dari predator laut. Sekali termakan, bisa menyebabkan kelumpuhan otot, gagal napas, dan kematian.

3. Bayi kodok tebu

Kodok tebu (commons.wikimedia.org/Obsidian Soul)

Kodok tebu (Rhinella marina) adalah spesies amfibi yang dikenal sebagai spesies invasif paling mematikan di Australia. Bahkan sejak masih kecebong atau baru keluar dari bentuk larva, mereka sudah memiliki racun bufotoxin di kulitnya. Racun ini bisa menyebabkan iritasi parah pada manusia dan membunuh hewan seperti anjing atau ular yang mencoba memangsanya.

Yang mengerikan, bayi kodok ini bisa menebar bahaya hanya dengan disentuh. Hewan predator yang tidak sengaja memakan atau menjilatnya bisa langsung mengalami kejang atau gagal jantung. Tak heran, bayi kodok ini dijauhi di banyak ekosistem karena racunnya yang mematikan bahkan sebelum ia dewasa.

4. Bayi gurita cincin biru

Gurita cincin biru (pixabay.com/pen_ash)

Di balik tubuh mungil dan pola warnanya yang memesona, bayi gurita cincin biru menyimpan racun mematikan sejak detik pertama ia lahir. Mereka memiliki racun tetrodotoxin yang juga terdapat pada ikan buntal. Meskipun tubuhnya tak lebih besar dari koin, satu gigitan bisa menyebabkan kelumpuhan otot, gagal napas, hingga kematian pada manusia.

Yang lebih menyeramkan, bayi gurita ini tidak butuh latihan atau bimbingan induk untuk menggunakan racunnya. Mereka lahir dengan insting bertahan hidup dan pertahanan biologis yang bekerja otomatis. Saat merasa terancam, cincin birunya akan bersinar sebagai peringatan terakhir sebelum menyerang. Sekali menyerang, tak ada penawarnya.

5. Bayi Sydney funnel-web spider

Sydney funnel-web spider (commons.wikimedia.org/Provaprova)

Bayi dari spesies Sydney funnel-web spider sudah membawa bekal menakutkan sejak lahir: taring kuat dan racun saraf kelas berat. Laba-laba ini dianggap sebagai salah satu arakhnida paling mematikan di dunia, dan anak-anaknya pun tak kalah berbahaya. Racun yang dimiliki bayi funnel-web bersifat atraxotoxin, yang bisa menyerang sistem saraf pusat manusia dengan cepat, bahkan bisa membunuh manusia dewasa dalam waktu 15 menit.

Meskipun ukurannya hanya beberapa milimeter, gigitannya bisa menyebabkan gejala serius seperti kejang, gagal napas, hingga kematian jika tak segera ditangani. Bayi-bayi ini tumbuh dengan sangat cepat dan tidak butuh waktu lama untuk jadi pembunuh kecil yang sangat efisien. Dalam hitungan minggu, bayi Sydney funnel-web spider sudah mampu berburu serangga kecil dan mempertahankan diri dari ancaman di sekitarnya.

Dari bisa mematikan hingga racun yang bekerja dalam hitungan menit, lima bayi hewan ini membuktikan bahwa ukuran kecil bukan jaminan kelemahan. Justru, sejak lahir, mereka sudah menjadi ancaman serius di ekosistemnya. Jadi lain kali, kalau kamu melihat makhluk mungil di alam liar, jangan buru-buru menganggapnya aman. Bisa jadi, di balik wajah lucu itu tersembunyi kekuatan mematikan yang bahkan hewan dewasa pun segan untuk mendekat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us