Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bencana Alam yang Sering Terjadi di Amerika Serikat dan Penyebabnya

ilustrasi wilayah Amerika Serikat (pexels.com/RDNE Stock project)

Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan keragaman geografis yang luar biasa. Mulai dari pegunungan tinggi hingga dataran luas, setiap sudut negara ini menyimpan keindahan sekaligus potensi ancaman bencana alam. Beberapa di antaranya bahkan sering terjadi dan memiliki dampak besar bagi lingkungan, ekonomi, hingga kehidupan masyarakat setempat. Namun, tahukah kamu bahwa di balik setiap bencana alam, ada penjelasan ilmiah yang menarik untuk dipelajari?

Bencana alam seperti tornado, gempa bumi, hingga badai salju, memiliki pola yang dapat diprediksi secara ilmiah. Misalnya, faktor cuaca ekstrem, pergerakan lempeng tektonik, hingga perubahan iklim global, menjadi penyebab utama terjadinya fenomena ini. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang bencana alam yang paling umum terjadi di Amerika Serikat dan alasan ilmiah di baliknya!

1. Kebakaran hutan dan lahan

ilustrasi wildfire (pexels.com/Soly Moses)

Kebakaran hutan dan lahan atau wildfire, menjadi salah satu bencana alam paling disorot pada awal 2025. Bencana ini menyita perhatian publik, karena menghanguskan ribuan rumah dan gedung di Los Angeles dan sekitarnya. Akibatnya, kerugian mencapai ratusan triliun, ratusan ribu warga mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.

Dilansir laman statista, pada 2021 telah terjadi 97 bencana alam terjadi di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, 64 di antaranya adalah badai petir, 14 disebabkan oleh kebakaran hutan, gelombang panas, dan kekeringan. Kemudian sisanya karena banjir. 

Penyebab terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di Amerika Serikat, salah satunya akibat panas dari petir yang memiliki durasi lebih lama meskipun tegangan arusnya lebih rendah dibandingkan petir dingin. Durasi yang lebih lama memberikan cukup waktu untuk memicu kebakaran, terutama di lingkungan dengan kondisi kering atau bahan yang mudah terbakar. Kemudian ada hampir 85 persen, kebakaran lahan dipicu oleh manusia, seperti pembakaran sampah, api unggun, puntung rokok, dilansir laman National Park Service. Jadi bencana kebakaran hutan dan lahan bisa disebabkan oleh faktor alam maupun manusia.

2. Badai petir

ilustrasi badai hurricane (pexels.com/Ralph W. lambrecht)

Dilansir laman NOAA National Severe Storms Laboratory, hampir 1.800 badai petir terjadi setiap saat di seluruh dunia. Kemudian di Amerika ada sekitar 100 ribu badai petir di setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut hanya 10 persen yang tergolong parah. 

Badai petir yang tergolong parah, apabila menghasilkan kecepatan angin yakni 58 mph bahkan lebih. Pada wilayah bagian Florida bagian barat hingga tengah, sering mengalami badai petir daripada lokasi lain yang ada di AS. 

Penyebab utama terjadinya badai petir yaitu ada tiga faktor utama. Yaitu kelembapan, udara yang tidak stabil, sumber pengangkat seperti front dingin, angin laut, atau batas aliran keluar dari kumpulan badai petir. 

Petir juga disebabkan karena pergerakan udara naik dan turun dalam badai petir yang memisahkan muatan positif dan negatif. Kemudian partikel air dan es dalam badai juga memengaruhi distribusi muatan listrik. Faktanya, sambaran petir yang dihasilkan, mampu menyuplai energi yang cukup untuk menyalakan bola lampu 100 watt selama tiga bulan.

3. Gelombang panas dan kekeringan

ilustrasi gelombang panas dan kekeringan (pexels.com/Johannes Plenio)

Dilansir laman National Centers for Environmental Information, dari 1980–2024, terdapat 403 bencana cuaca dan iklim yang dikonfirmasi di Amerika Serikat dengan kerugian melebihi 1 miliar dolar pada masing-masing bencana. Di antara peristiwa tersebut, 32 peristiwa adalah bencana kekeringan. 

Bencana gelombang panas dan kekeringan menjadi lebih umum terjadi di wilayah barat Amerika Serikat. Sejarah mencatat pada 1930-an masih memegang rekor jumlah gelombang panas terbanyak. Hal yang paling mengkhawatirkan jika tidak ada penanganan lebih lanjut terhadap emisi gas rumah kaca, diperkirakan suhu tinggi dan rendah harian diproyeksikan akan meningkat setidaknya 5 derajat Fahrenheit di sebagian besar wilayah. 

Faktor gas emisi rumah kaca menjadi penyebab utama perubahan iklim secara global. Hal ini berdampak pada frekuensi dan intensitas gelombang panas yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, risiko kesehatan juga akan ikut terdampak. 

4. Tornado

ilustrasi tornado (pexels.com/Thilani Ratheep)

Bencana alam satu ini pastinya hampir setiap orang familiar tahu, dan sering terjadi di film-film Amerika Serikat. Tornado merupakan bencana yang banyak terjadi di beberapa bagian dunia selain Amerika Serikat yaitu Australia, Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. 

Dilansir laman NOAA National Severe Storms Laboratory, bencana tornado yang terjadi di Amerika Serikat sekitar 1.200 tornado setiap tahun. Pencatatan data terkait bencana alam tornado, resmi dimulai sejak 1950. Selama periode tersebut, metode dan teknik pemantauan serta pelaporan data tornado juga mengalami banyak perubahan. 

Musim tornado terjadi pada awal Mei–awal Juni. Namun, tornado bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun. Sebagian besar tornado terjadi pada jam 4 sore–9 malam. Tornado terjadi akibat kolom udara yang sempit dan berputar. Proses terbentuknya tornado melibatkan beberapa faktor, seperti perbedaan suhu dan kelembapan, kondisi topografi, hingga atmosfer yang labil.

5. Gelombang dingin dan badai salju

ilustrasi badai salju (pexels.com/Magda Ehlers)

Beberapa periode terakhir, Amerika Serikat menghadapi cuaca musim dingin yang ekstrem, dengan suhu yang sangat dingin dan salju yang meluas ke berbagai wilayah. Dilansir laman USA Today, awal 2025, lebih dari 70 juta orang terdampak oleh peringatan cuaca dingin ekstrem dan badai salju. 

Dampak dari cuaca ekstrem ini tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat berdampak pada perekonomian lokal, permintaan pasokan energi, serta kesehatan masyarakat. Selain itu, perjalanan transportasi udara juga ikut terdampak dengan banyaknya penerbangan udara dibatalkan atau tertunda. 

Dilansir laman MRCC, gelombang dingin dan badai salju yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  • Massa udara dingin dari kutub utara
  • Sistem tekanan udara yang rendah
  • Perubahan musiman
  • Faktor geografis dan efek danau

Gelombang dingin dan badai salju sering kali mengakibatkan bahaya besar, seperti terganggunya transportasi, risiko kesehatan akibat paparan suhu rendah, dan kerusakan infrastruktur. Penelitian menunjukkan bahwa 70 persen kematian terkait es dan salju terjadi dalam kendaraan, dan sekitar 25 persen orang-orang terjebak tanpa persiapan di tengah badai salju.

Bencana alam yang sering terjadi di Amerika Serikat, seperti badai salju hingga gelombang panas, adalah pengingat bahwa alam memiliki kekuatan luar biasa yang dapat memengaruhi kehidupan jutaan orang. Dengan memahami penyebab ilmiahnya, tidak hanya bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, tetapi juga salah satu langkah dalam mitigasi bencana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us