Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Bencana Terbesar Sepanjang Sejarah Amerika, Ada Kebakaran Besar!

ilustrasi kebakaran (pixabay.com/Daniel Zuflucht)

Takdir mengingatkan manusia secara mendalam bahwa kita hanyalah makhluk lemah di alam semesta ini. Badai, tsunami, letusan gunung berapi, dan kebakaran hutan hanyalah segelintir bencana alam yang bisa menghancurkan kehidupan manusia dalam sekejap mata. Namun, tragedi ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bahwa kematian sangat dekat dengan urat nadi kita.

Badai Katrina, bencana Challenger, bahkan gempa bumi San Francisco tahun 1906 masih diingat oleh banyak rakyat Amerika sebagai tragedi yang mengerikan. Serta yang terbaru, ada kebakaran di Los Angeles, California, yang terjadi pada 7 Januari 2025. Berikut ini kita akan membahas bencana-bencana Amerika terbesar yang pernah terjadi, tetapi terlupakan oleh sejarah.

1. Kebakaran Teater Iroquois catat rekor mengerikan

kebakaran teater Iroquois (commons.wikimedia.org/fire.truk)

Pada 30 Desember 1903, Teater Iroquois di Chicago mengalami kebakaran. Sialnya, kebakaran tersebut terjadi di saat teater baru dibuka 5 minggu yang lalu. Kebakaran itu sendiri terjadi selama pertunjukan Bluebeard. Ironisnya, sebelum dibuka, teater Iroquois mengiklankan bahwa teater mereka tahan api.

Saat itu, penonton terkejut melihat api. Kepanikan mereka berubah menjadi malapetaka. Mereka berdesak-desakan mencoba melarikan diri. Akibatnya, 602 orang tewas.

Seperti yang diceritakan Smithsonian Magazine, bencana teater Iroquois akhirnya menjadi kebakaran perkotaan paling mematikan dalam sejarah AS. Meski begitu, korban yang tewas kebanyakan meninggal karena terinjak-injak saat ingin berebut keluar melalui pintu darurat. Apalagi, pintu darurat dikunci karena ada penonton ilegal yang menyelinap masuk lewat pintu dararut itu.

Jadi, saat si jago merah melahap teater, semua pengunjung berlarian ke pintu darurat yang terkunci dan di situlah peristiwa berdarah terjadi. Adapun, beberapa orang yang berhasil menemukan pintu yang tidak terkunci, justru terjebak di atap tanpa tangga darurat. Setidaknya dua orang terpaksa melompat hingga tewas.

Saat itu musim liburan, dan mayoritas penonton di teater Iroquois adalah perempuan dan anak-anak. Meskipun demikian, tidak ada yang pernah dimintai pertanggungjawaban atas kebakaran itu. Namun, karena kebakaran tersebut, banyak perusahaan teater yang merombak peraturan, terutama masalah keselamatan.

2. New London masih menjadi bencana sekolah terburuk di Amerika

ilustrasi hancurnya bangunan karena ledakan (pixabay.com/Pete Linforth)

New London School adalah sekolah bagi anak orang kaya di Amerika. Sekolah itu berkualitas dan mahal. Sayangnya, sekolah itu dibangun di atas saluran gas alam yang tanpa diketahui siapa pun mengalami kebocoran. Akibatnya, ruang bawah tanah dipenuhi dengan asap. Pada pukul 15.17 waktu setempat, tepatnya pada 18 Maret 1937, percikan api menyulut tempat itu.

Dikutip Time, ledakan itu tidak hanya meluluhlantahkan sekolah tersebut, tapi juga mengguncang wilayah itu sekitar 6,4 kilometer dari tempat kejadian. Dari 700 murid dan staf di dalam sekolah pada saat itu, sekitar 300 orang tewas. Ledakan ini pun menjadi salah satu dari tiga insiden paling mematikan yang pernah terjadi di gedung sekolah.

3. Dua ledakan gas yang meratakan separuh kota Cleveland

ilustrasi ledakan (pexels.com/Torben Bühl)

Pada 1944, sebuah ledakan terjadi di East Ohio Gas Company. Dikutip History, ledakan kembar itu menghancurkan dua pabrik, 79 rumah di daerah sekitarnya, dan lebih dari 200 kendaraan. Total kerugiannya diperkirakan mencapai 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp163 miliar.

Pada saat itu, East Ohio Gas Company menyimpan cadangan gas alamnya dalam tangki logam raksasa tepat di jantung pusat kota Cleveland. Sayangnya, gas itu disimpan pada suhu -121 derajat Celsius, yang membuat tangki logam menyusut seiring waktu dan akhirnya terbelah. Pada pukul 14.30 setempat, tepatnya pada 20 Oktober 1944, teknisi lab melihat uap putih keluar dari salah satu tangki. Mereka hanya punya waktu 10 menit sebelum ledakan terjadi. Kobaran api dari ledakan tersebut membumbung setinggi 760 meter ke langit.

Ledakan itu pun menghancurkan segalanya dalam radius 8 kilometer, termasuk rumah, usaha, sekolah, dan bar. Ledakan itu juga menyebabkan tangki bensin lain meledak, dan kerusakannya semakin parah. Secara keseluruhan, 130 orang tewas sementara 250 lainnya terluka.

4. Kebakaran di sekolah Katolik Our Lady of the Angels di Chicago

ilustrasi kebakaran (pexels.com/Pixabay)

Pada 1 Desember 1958, kebakaran melanda sekolah Katolik Our Lady of the Angels di Chicago, seperti yang dilansir Daily Herald. Kebakaran tersebut pun akhirnya menjadi kebakaran terbesar ketiga dalam sejarah Chicago.

Api pertama kali terlihat di ruang bawah tanah sekitar pukul 14.00. Nah, yang membuat kebakaran ini mematikan adalah, karena sekolah tersebut hanya punya satu pintu keluar saja, tidak ada detektor asap atau alat penyiram, dan dikelilingi oleh pagar besi yang terkunci rapat. Apalagi, hampir semua barang di sekolah itu terbuat dari kayu, yang berarti api bisa menyebar dengan sangat cepat.

Diperlukan 200 petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Namun, 92 anak dan 3 biarawati dinyatakan tewas. Nah, setelah dilakukan investigasi, api berasal dari sebuah tong sampah. Itu berarti, sebelum terjadinya kebakaran, ada seseorang yang dengan sengaja membakar tong sampah tersebut. Meski begitu, tidak diketahui siapa pelakunya.

5. Bencana di Pelabuhan Chicago menewaskan prajurit kulit hitam AS terbanyak dalam sejarahnya

potret setelah ledakan kapal amunisi di Pelabuhan Chicago pada 1944 (commons.wikimedia.org/National Park Service Digital Image Archives)

Pada 17 Juli 1944, sebuah ledakan di Pelabuhan Chicago, California, merenggut 320 nyawa, sebagian besar korbannya adalah prajurit kulit hitam. Tragedi ini menjadi salah satu kehilangan nyawa terbesar yang dialami oleh komunitas kulit hitam selama seluruh perang yang dialami AS. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Hari itu, orang-orang yang tidak berpengalaman dipaksa memuat dua kapal dengan amunisi. Nah, karena tidak ahli, mereka pun mengabaikan prosedur keselamatan agar selesai tepat waktu. Diketahui ada sekitar 5.000 ton bahan peledak di kapal tersebut.

Pada malam hari, atau sekitar pukul 10:18 malam, sebuah kecelakaan menyebabkan 5.000 ton amunisi itu meledak di dermaga. Adapun, 320 orang yang bekerja di kapal itu tewas seketika. Ledakannya bahkan mengguncang Nevada dan menciptakan gelombang kejut ke seluruh jajaran Angkatan Laut.

Tidak sampai 1 bulan kemudian, 258 laki-laki keturunan Afrika-Amerika yang tidak profesional menolak untuk memuat amunisi ke kapal. Mereka takut akan bernasib sama seperti yang pernah dialami para tentara kulit hitam di Pelabuhan Chicago. Anehnya, 50 dari mereka justru diadili di pengadilan militer dan dijatuhi hukuman kerja paksa selama 15 tahun. Baru pada 1994, hukuman berat ini merupakan hukuman yang tidak sah karena dianggap rasis.

6. Kebakaran Hartford Circus dan kisah heroik badut Weary Willie

badut sirkus Ringling Emmett Kelly (Weary Willie) di Sarasota, Florida (commons.wikimedia.org/State Library and Archives of Florida)

Pada 6 Juli 1944, seorang fotografer memotret wajah sedih Weary Willie, si badut sirkus yang terkenal di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Weary Willie atau yang memiliki nama asli Emmett Kelly ini dikenal karena wajah sedihnya. Namun, Willie mengalami nasib sial saat berada di Hartford, Connecticut, ketika sebuah tenda sirkus yang menampung 7.000 orang terbakar. Kebakaran itu sendiri hanya berlangsung selama 10 menit, tetapi traumanya membekas seumur hidup dalam ingatan Willie. 

Paris Review melansir bahwa pada sore yang panas, ribuan pengunjung datang untuk menyaksikan pertunjukan Barnum & Bailey dan Ringling Brothers. Nah, karena hujan diperkirakan akan turun, pemilik tenda melapisi tenda kanvasnya dengan campuran bensin dan parafin agar tenda kedap air atau tidak bocor. Namun, seketika api muncul karena ada seseorang yang membuang puntung rokok sembarangan. Akibatnya, tenda terbakar.

Nah, karena api terus membesar dan melahap tenda dengan cepat, para penonton pun panik. Mereka menyerbu untuk melarikan diri lewat pintu keluar. Pada saat kobaran api padam, 167 orang tewas dan lebih dari 700 orang terluka.

Jumlahnya mungkin lebih banyak jika Weary Willie tidak mengangkat sebagian tenda dan membantu beberapa orang keluar dengan selamat. Meskipun tindakannya heroik, badut itu mengalami trauma seumur hidupnya. 

7. Badai mematikan di Puerto Rico pada abad ke-19

kerusakan akibat badai yang menimpa Puerto Rico atau Badai San Ciriaco pada 1899 (commons.wikimedia.org/Library of Congress)

Pada 11 April 1899, Puerto Riko diserahkan kepada AS, setelah Perjanjian Paris 1898 akhirnya diratifikasi. Kurang dari 4 bulan kemudian, wilayah baru itu dilanda salah satu badai terburuk yang pernah melanda AS. Dikenal sebagai San Ciriaco, badai Atlantik itu adalah badai terlama yang pernah tercatat sejarah.

Saat itu, Puerto Riko diguyur hujan deras selama 28 hari. Di sisi lain, angin bertiup kencang hingga 100 mph. Akibatnya, pada September, 3.400 warga Puerto Riko tewas dan separuh pulau itu terendam banjir, seperti yang dilaporkan Library of Congress.

Mirisnya, Kongres AS tidak memberikan dana bantuan kepada Puerto Riko. Hanya warga Amerika biasa yang memberi bantuan mandiri kepada warga Puerto Rico. Namun, para pejabat khawatir jika bantuan itu membuat penduduk Puerto Riko jadi malas. Jadi, bantuan dialihkan untuk pemilik perkebunan yang kebanjiran saja.

8. Gelombang panas 1980 yang cukup mematikan

ilustrasi cuaca terik (pixabay.com/Schorsch)

Pada 1980, negara bagian tengah dan timur AS dilanda gelombang panas. Akibatnya, kekeringan parah dan suhu yang melonjak tinggi membuat tanaman gagal panen. Pertanian pun rugi hingga 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp327 triliun. Di sisi lain, jumlah korban tewas resmi diperkirakan sekitar 1.700 orang. 

Menurut Homeland Security Digital Library, yang mengacu pada data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), korban jiwa tidak berhenti di angka 1.700 orang saja. Jumlah korban gelombang panas pada 1980-an meningkat hingga 10.000 orang, lho.

9. Tragedi kapal uap General Solcum

kapal uap General Solcum terbakar dan tenggelam di East River di Pulau North Brother, di lepas pantai Bronx, pada 1904 (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Pagi itu, tepatnya 15 Juni 1904, gerombolan anak-anak dari Little Germany menaiki kapal uap General Solcum untuk tamasya akhir sekolah. Ada sekitar 1.350 orang di dalam kapal tersebut. Sayangnya, kapal uap ini mengalami tragedi mematikan.

Dalam perjalanan, seseorang melemparkan puntung rokok yang masih menyala ke dalam tong berisi jerami. Akibatnya, jerami itu terbakar. Para awak kapal yang ingin memadamkan api terhambat karena air tidak keluar. Akibatnya, api dengan cepat mulai melahap kapal. Ratusan orang pun memilih melompat ke laut ketimbang terbakar hidup-hidup.

Sayangnya, hanya sebagian dari mereka yang bisa berenang, dan sebagian lagi terbawa arus hingga tenggelam. Meski begitu, kapten kapal berhasil tiba di sebuah dermaga terdekat, tetapi kapal tersebut ditolak. Saat itu, bagian tengah kapal General Slocum runtuh, menjatuhkan ratusan orang lainnya hingga tewas mengenaskan di tengah kobaran api.

Dilansir Smithsonian Magazine, secara keseluruhan, 1.021 orang tewas dalam tragedi kapal General Slocum. Nah, hampir semuanya adalah anak-anak dan perempuan dari Little Germany.

10. Kebakaran di Cloquet-Moose Lake yang menghanguskan hampir 40 kota

ilustrasi kebakaran (pixabay.com/Daniel Zuflucht)

Pada 1918, perusahaan kayu yang beroperasi pada saat itu suka meninggalkan serpihan-serpihan kayu yang berserakan di hutan. Serpihan-serpihan kayu ini tentunya mudah terbakar. Hal ini pun dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi di dekat Danau Sturgeon di Minnesota, yang menyimpan tumpukan kayu bakar di sepanjang rel kereta api yang sering kali mengeluarkan percikan api.

Pada 12 Oktober, musim panas dan kekeringan melanda wilayah tersebut. Dalam kasus ini, percikan api dari rel kereta api itulah yang memicu terjadinya kebakaran. Api dengan cepat berubah menjadi kobaran api yang melahap Danau Moose. Seperti yang dirinci dalam History, kebakaran itu pun meluas hingga mencakup area seluas 2.414 kilometer persegi, membakar hampir 40 kota dan desa serta ratusan orang.

Secara keseluruhan, sekitar 450 orang tewas dalam kebakaran itu, termasuk puluhan orang yang terbakar hidup-hidup saat mencoba melarikan diri dengan mobil mereka. Ada beberapa perkiraan yang menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 1.000 orang. Di bagian utara, 4.000 rumah, 40 sekolah, dan 6.000 lumbung terbakar.

Bencana adalah salah satu peristiwa memilukan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Terlepas dari apa pun bencananya. Bahkan sampai artikel ini ditulis, kebakaran yang melanda Los Angeles baru-baru ini menewaskan 27 orang, dan 18 orang dinyatakan masih menghilang, sebagaimana yang dikutip ABC News. Jika dilihat dari segi korban, kebakaran ini belum ada apa-apanya dengan tragedi terburuk yang pernah menimpa Negeri Paman Sam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us