Bukan Cuma Wildfire, Ini 7 Bencana Alam yang Menghantui Los Angeles

Bencana wildfire atau disebut juga kebakaran hutan dan lahan menjadi musibah bencana alam yang terbesar di Los Angeles, California awal tahun 2025. Los Angeles dikenal sebagai kota yang glamor dan gudang industri hiburan dunia di Amerika Serikat. Namun, dibalik gemerlapnya kota ini, ada juga sejumlah risiko bencana alam yang tidak main-main.
Salah satu bencana alam yang sering terjadi adalah kebakaran hutan dan lahan yang melahap area perbukitan hingga pemukiman warga. Namun ternyata, ancaman bencana alam di Los Angeles bukan cuma itu aja, lho.
Selain wildfire, Los Angeles juga rentan mengalami bencana alam lainnya seperti gempa bumi hingga banjir. Bahkan, perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan juga memperburuk kondisi alam Kota Hollywood ini. Jadi, sebelum menganggap Los Angeles hanya sebagai kota impian, yuk, kenali lebih dalam tentang bencana alam yang menghantui kota ini!
1. Gempa bumi

Bencana alam gempa bumi juga hampir pernah terjadi di seluruh dunia. Los Angeles juga rentan mengalami gempa bumi karena adanya patahan tektonik paling aktif di dunia. Wilayah ini sangat rentan terhadap gempa bumi besar, yang bisa terjadi kapan saja.
Salah satu bencana gempa besar yang pernah terjadi adalah Gempa Northridge pada 1994, yang menyebabkan kerusakan besar di kota tersebut. Dilansir laman Britannica, Gempa Northridge menjadi salah satu bencana alam paling merusak di Amerika Serikat.
Tragedi ini menjadi peringatan penting akan pentingnya perencanaan kota dan konstruksi tahan gempa di wilayah rawan bencana. Penyebab utama dari gempa ini akibat pertemuan lempeng tektonik Pasifik dan Amerika Utara.
2. Tsunami

Meskipun tidak seumum gempa bumi, Los Angeles juga berisiko diterjang tsunami jika terjadi gempa besar di wilayah Samudra Pasifik. Dilansir laman The Mercury News, kawasan wilayah California dan Los Angeles tercatat pernah mengalami dahsyatnya gelombang tsunami.
Salah satunya yang terjadi pada 1 April 1946, gempa bawah laut berkekuatan 7,4 magnitudo di Alaska memicu tsunami yang menewaskan 159 orang di Hawaii, 2.400 mil dari pusat gempa. Gelombang ini juga menghantam Pantai California, dengan ketinggian hampir 15 kaki di dekat Half Moon Bay. Akibat gelombang tersebut, menyebabkan banjir, menghancurkan bangunan tepi pantai, dan melemparkan kapal nelayan hingga seperempat mil ke daratan.
3. Badai debu

Salah satu ancaman bencana alam yang terjadi di Los Angeles adalah badai debu. Badai ini telah menjadi bagian dari kehidupan wilayah barat Amerika Serikat selama ribuan tahun. Dilansir laman Stanford University, penyebab utama dari badai debu adalah pengalihan air dan perubahan iklim yang mempercepat pengeringan danau terminal seperti Great Salt Lake dan Owens Lake.
Dampak buruk dari badai ini, seperti gangguan pernapasan hingga kecelakaan fatal. Los Angeles dan wilayah yang berada di sekitarnya berpotensi terkena badai debu, selama periode kekeringan yang panjang.
4. Longsor

Longsor menjadi salah satu bencana alam yang umum terjadi di dunia. Banyak faktor terjadinya longsor, seperti kondisi geografis yang berbukit dan terjal berisiko tinggi. Selain itu, hal utama yang menjadi pemicu terjadinya bencana alam ini akibat hujan deras maupun badai.
Dilansir laman KTLA, beberapa wilayah yang ada di Los Angeles berisiko tinggi terkena musibah longsor ketika hujan deras maupun badai. Tanah yang jenuh akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan ancaman tanah longsor terutama di area Hollywood Hills, Rancho Palos Verdes, Shereman Oaks, dan Torrance. Untuk pencegahan, beberapa rumah diberi tanda merah.
5. Gelombang panas

Gelombang panas menjadi salah satu bencana alam yang menghantui kawasan Los Angeles dan wilayah sekitar. Dilansir laman Climate.gov, gelombang panas terjadi pada awal September 2024 dan menunjukkan dampak nyata dari pemanasan global. Suhu ekstrem yang terus meningkat dan musim panas yang semakin panas, memberikan ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup di Bumi.
Hal ini juga menjadi ancaman serius di masa depan terhadap kesehatan dan lingkungan umat manusia. Upaya mitigasi perubahan iklim dan adaptasi terhadap kondisi ekstrem ini menjadi semakin mendesak. Los Angeles sering juga mengalami gelombang panas ekstrem, terutama dalam musim panas. Suhu bisa melonjak hingga lebih 40°C, yang berpotensi menyebabkan wildfire, gangguan kesehatan, dan pemadaman listrik karena lonjakan penggunaan AC.
6. Banjir

Meskipun Los Angeles dikenal sebagai kota yang kering, wilayah ini juga berisiko terkena banjir bandang akibat hujan deras yang tiba-tiba, terutama selama musim dingin. Sistem drainase kota yang kurang memadai bisa memperburuk situasi.
Dilansir laman USGS, pada 1861–1862 pernah terjadi badai dahsyat yang melanda California selama beberapa minggu. Peristiwa ini terjadi saat musim dingin, yakni bulan Desember dan Januari. Kemudian pada awal 1997, hujan deras dan suhu hangat memicu pencairan salju yang signifikan, hingga menyebabkan banjir besar di California Utara. Bencana ini mendorong peningkatan infrastruktur sistem prakiraan dan tanggap darurat, serta investasi dalam manajemen dataran banjir dan perbaikan tanggul untuk mengurangi dampak banjir di masa depan.
7. Angin santa ana

Angin Santa Ana merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di wilayah Los Angeles. Bencana alam ini adalah fenomena angin kencang yang terjadi di California bagian selatan, termasuk Los Angeles. Angin ini menjadi pemicu kebakaran hebat yang melanda Los Angeles awal 2025, hingga menghanguskan ribuan rumah dan toko.
Kekuatan angin Santa Ana memiliki kecepatan 75 mph (120 kph). Menurut meteorolog David Roth, peringatan red flag diberlakukan karena angin Santa Ana yang kering dan berbahaya. Fenomena ini mengingatkan akan dampak angin Santa Ana yang sangat berbahaya, khususnya dalam situasi kekeringan dan musim kebakaran lahan yang intens.
Bencana alam yang terjadi di Los Angeles memang jadi pengingat, betapa pentingnya kesadaran akan mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman yang datang. Mulai dari gempa bumi hingga angin Santa Ana, setiap warga harus tahu bagaimana bertindak cepat untuk menyelamatkan diri. Dengan segala pesonanya, baik dari sisi hiburan maupun budaya, kota ini selalu berhasil bangkit dari keterpurukan. Bagaimanapun, alam selalu punya cara untuk mengingatkan manusia agar lebih bijak menjaga Bumi.