4 Burung Hantu dari Genus Ninox yang Dapat Dijumpai di Australia

- Burung pemangsa hidup di berbagai negara Asia dan Selandia Baru.
- Ninox rufa memakan tikus, kalong, burung kecil, dan mamalia berkantung.
- Ninox boobook adalah yang terkecil dengan panjang 27–36 cm dan berat 146–360 gram
Ketika bicara tentang burung pemangsa alias bird of prey, apa yang terlintas di benakmu? Mungkin yang kamu pikirkan adalah elang, rajawali, alap-alap (falcon), atau burung hantu. Semuanya mempunyai satu kesamaan, yaitu terlahir dengan paruh dan cakar yang melengkung tajam. Sebagai apex predator, burung pemangsa tidak memiliki musuh alami karena mereka berada di puncak rantai makanan.
Burung pemangsa yang kita ulas kali ini adalah burung hantu dari genus Ninox yang hidup di Australia. Tak hanya di Benua Kanguru, mereka juga menghuni beberapa negara Asia dan Selandia Baru. Berikut kami sajikan fakta-fakta menarik tentang mereka!
1. Ninox rufa

Mula-mula, ada Ninox rufa, yang juga dikenal sebagai rufous owl dan rufous boobook. Kamu bisa menemukan mereka di Australia, Indonesia (spesifiknya Kepulauan Aru), dan Papua Nugini. Panjang mereka kurang lebih 46–57 sentimeter dengan berat 700–1.300 gram.
Saat malam tiba, mereka akan “berpatroli” untuk mencari tikus, kalong, burung yang lebih kecil, serangga, hingga marsupial (mamalia berkantung) seperti possum, bandicoot, dan sugar glider. Spesies yang berstatus risiko rendah (least concern) ini bertelur sebanyak 1–2 butir saja. Setelah dierami selama 37 hari, telur tersebut akan menetas.
2. Ninox connivens

Selanjutnya adalah Ninox connivens, yang memiliki nama lain barking owl dan winking owl. Mereka berasal dari Australia, Papua Nugini, dan Indonesia (hanya ditemukan di Pulau Halmahera, Morotai, Obi, serta Bacan). Hutan di dekat sungai atau rawa merupakan habitat alami mereka.
Burung dengan panjang 39–44 sentimeter dan berat 380–960 gram ini dapat hidup hingga 10–20 tahun. Suara yang mereka keluarkan unik, mirip seperti gonggongan anjing dan manusia yang menjerit kesakitan. Makanan mereka lebih bervariasi dibanding spesies sebelumnya, yaitu mamalia, burung, serangga, reptil, ikan, katak, dan krustasea (hewan air yang bercangkang).
3. Ninox boobook

Beralih ke Ninox boobook alias Australian boobook, mereka pertama kali dideskripsikan oleh John Latham (ornitologis atau ahli burung berkebangsaan Inggris) pada tahun 1801. Mereka tinggal di Australia, Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini. Jenis habitat mereka beragam, mulai dari hutan eukaliptus, semak belukar, kawasan semigurun, lahan pertanian, sampai pinggiran kota.
Dalam daftar ini, Ninox boobook adalah yang terkecil. Panjang mereka cuma 27–36 sentimeter dengan berat 146–360 gram. Burung betina mengerami 2–3 butir telur selama 30–31 hari seorang diri. Sementara, tugas burung jantan ialah mencari makanan untuk pasangan dan anak-anak mereka.
4. Ninox strenua

Jika Ninox boobook adalah yang terkecil, Ninox strenua sebaliknya. Burung yang memiliki nama lain powerful owl ini dapat tumbuh sepanjang 45–65 sentimeter dengan berat 1–2 kilogram. Tidak seperti yang lain, mereka hanya mendiami Australia, tepatnya bagian timur dan tenggara.
Yang mereka konsumsi sehari-hari ialah mamalia arboreal (menghabiskan sebagian besar waktu di atas pohon), contohnya sugar glider, possum, dan koala. Diperkirakan, masih ada 3.250–4.250 ekor Ninox strenua di alam liar. Namun, deforestasi dan tidak sengaja memakan hewan pengerat yang diracuni menjadi ancaman bagi mereka.
Syukurlah, burung-burung di atas dikategorikan sebagai spesies yang paling tidak mengkhawatirkan. Semoga mereka tetap lestari selamanya! Ngomong-ngomong, mana yang ingin kamu lihat di alam liar?
Referensi
“Bird of Prey”. Britannica. Diakses Mei 2025.
“Rufous Owl”. Animalia. Diakses Mei 2025.
“Barking Owl”. Animalia. Diakses Mei 2025.
“Australian Boobook”. Animalia. Diakses Mei 2025.
“Powerful Owl”. Animalia. Diakses Mei 2025.
“Threatened Species of the Month: Powerful Owl (Ninox Strenua)”. ConnectEd PMH. Diakses Mei 2025.