7 Cara Mendukung Orang Tersayang yang Sedang Depresi, Ketahui Bersama

Setiap orang yang sedang depresi boleh jadi mengalami gejala yang berbeda dengan orang yang sedang depresi lainnya. Gejala ini pun biasanya baru diperhatikan ketika telah cukup parah dan memengaruhi berbagai rutinitas harian seperti kerja, studi, interaksi sosial, dan lain-lain. Adapun beberapa gejala umum yang terjadi biasanya seperti berikut.

• Mudah tersinggung, marah, dan kesal terhadap hal-hal remeh sekalipun;
• Insomnia atau justru tidur terus menerus;
• Lelah dan kekurangan energi sehingga tugas-tugas kecil membutuhkan usaha yang besar;
• Perubahan nafsu makan, baik kehilangan selera atau justru makan terus menerus;
• Kehilangan gairah maupun kenikmatan terhadap aktivitas normal seperti melakukan hobi, seks, olahraga, dan lain-lain;
• Merasa sedih, hampa, tidak punya harapan, dan sebagainya;
• Susah berpikir jernih, membuat keputusan, dan mengingat hal;
• Merasa bersalah atau tak berharga, terus menerus menyalahkan sendiri walau bukan tanggung jawabnya;
• Gangguan fisik yang tak terjelaskan seperti nyeri punggung atau sakit kepala;
• Kerap berpikir soal kematian, bunuh diri, atau bahkan telah pernah mencobanya.

Lagi-lagi, setiap depresi dialami dengan cara yang berbeda antara satu individu dan individu lainnya, pun apa yang menjadi penyebabnya. Lakukanlah observasi terhadap hal-hal apa yang biasanya menjadi pemicu perubahan suasana hatinya berikut hal apa yang paling manjur dilakukan untuk membuatnya kembali merasa lebih baik. Selain itu, ajak pula dia untuk selalu makan makanan sehat, tidur dengan cukup, serta aktif secara fisik.

Pada banyak kasus, bunuh diri dan depresi adalah dua hal yang begitu erat. Jangan sampai orang tersayangmu juga mengalami kondisi ini. Bangunlah kesadaran dengan berbicara dari hati ke hati tentang situasi ini. Bila tak sanggup melakukannya sendirian, kamu dapat berbicara dengan dokter atau pihak profesional kesehatan lainnya terhadap kekhawatiran ini.

Biasanya, tindakan bunuh diri juga diawali dengan berbagai tanda meski tak disampaikan secara eksplisit. Pelajari dan waspada terhadap tanda-tanda ancaman bunuh diri seperti berikut ini.

• Mulai berbicara tentang bunuh diri seperti, "Aku akan mengakhiri hidup," "Aku berharap aku mati saja," atau "Seandainya aku tidak pernah dilahirkan," dan sebagainya;
• Menjauhi kontak sosial dan ingin selalu sendiri;
• Berusaha mendapat senjata untuk percobaan bunuh diri seperti membeli obat-obatan, senjata, dan lain-lain;
• Mempunyai mood swings tinggi;
• Merasa putus asa dengan situasi yang dialami;
• Memberikan barang-barang miliknya (termasuk barang favorit) tanpa adanya alasan logis mengapa dilakukan;
• Meningkatkan konsumsi alkohol maupun obat-obatan yang tidak bijak;
• Merasa nyaman dengan kekerasan dan kematian;
• Mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang seakan-akan tidak akan pernah kembali bertemu;
• Mengubah rutinitas normal termasuk pola makan dan tidur.

Individu yang sedang depresi boleh jadi tidak menyadari bahwa dirinya sedang depresi dan justru berpikir bahwa emosi yang mereka rasakan adalah hal yang wajar. Selain itu, sekalipun menyadari mereka memang tengah mengalami depresi, perasaan malu dan takut untuk terbuka juga menjadi penghambat mereka dalam mencari bantuan. Sebagai orang yang peduli dan melihat keganjilan yang terjadi, berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan.

• Berbicara dengan dia tentang perubahan yang kamu amati dan alasan mengapa kamu peduli;
• Menjelaskan bahwa depresi juga merupakan kondisi medis yang membutuhkan perawatan, bukan justru merupakan kelemahan seseorang;
• Menyarankan dan menawarkan mencari bantuan dari pihak profesional;
• Mengekspresikan kesediaanmu untuk mendukungnya baik dengan turut hadir dalam setiap sesi temu dokter atau dalam kesehariannya;
• Bila kondisinya cukup parah apalagi sampai mengancam keselamatannya, segera hubungi dokter, rumah sakit, atau layanan medis darurat.

Bagaimanapun, ingat bahwa depresi yang sedang dia alami bukanlah kesalahan siapa pun. Kamu tidak dapat memperbaiki situasi ini begitu saja, tetapi dengan pemahaman dan dukungan yang diberikan, kamu dapat membantunya.

• Menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi;
• Menganjurkan untuk terus melakukan perawatan;
• Membantu menguatkannya untuk menjadi lebih positif;
• Membantu menciptakan lingkungan dengan tingkat stres rendah;
• Membuat rencana aktivitas menyenangkan;
• Bila memungkinkan, cobalah melakukan pendekatan secara agama tanpa memaksa.

Depresi bukanlah perkara yang mudah dan akan menyita cukup banyak energi serta emosi pula bagimu. Karena itu, tetaplah sabar dan juga peduli terhadap kondisimu sendiri. Proses ini membutuhkan waktu yang barangkali tidak sebentar. Bila kamu tidak dapat melakukannya sendirian, jangan ragu untuk mencari bantuan.

Siapa saja dapat mengalami depresi tanpa harus memiliki keinginan untuk berada di posisi tersebut. Situasi ini juga sangat kompleks sehingga hindari hal-hal yang membuat individu yang sedang dalam kondisi ini merasa semakin buruk hingga mengancam keselamatannya.