5 Ciri Fisik Reptil Arboreal, Punya Ekor Panjang dan Warna Mencolok

- Hewan arboreal hidup di pepohonan dengan adaptasi unik
- Ekor panjang digunakan untuk memanjat dan melompat, kadal punya kemampuan autotomi
- Cakar panjang, badan ramping, gerakan gesit, dan warna mencolok adalah ciri khas reptil arboreal
Hewan bisa hidup di berbagai habitat, sesuai habitatnya setiap hewan juga punya jenis masing-masing, lho. Hewan yang hidup di darat disebut hewan terestrial, hewan yang hidup di dalam tanah disebuh hewan fosorial, hewan yang hidup di air disebut hewan akuatik, dan hewan yang hidup di pepohonan disebut hewan arboreal. Setiap jenis hewan juga memiliki adaptasi dan evolusi yang unik untuk dapat hidup di habitat yang berbeda tersebut.
Jika dibandingkan dengan jenis lain jumlah hewan arboreal juga tak kalah banyak karena berbagai spesies hewan dapat hidup di lebatnya pepohonan. Salah satunya adalah reptil, hewan melata dan bersisik ini dapat kamu ditemukan dimanapun. Mulai dari hutan, pohon, rerumputan, tanaman bunga, sampai hutan bakau. Reptil arboreal juga bervariasi mulai dari kadal, ular, biawak, sampai cecak. Supaya kamu dapat mengenali berbagai jenis reptil arboreal mari simak beberapa ciri fisik reptil arboreal lewat artikel ini!
1. Punya ekor panjang dan kuat

Jika kamu sering memberhatikan monyet, ular, bunglon, biawak, atau iguana pasti kamu tahu kalau mereka punya ekor yang panjang. Ekor tersebut bukanlah hiasan semata karena nyatanya ekor yang panjang sangat berguna bagi mereka. Laman Exo Terra dan ScienceDirect menjelaskan kalau ekor panjang yang dimiliki hewan arboreal berguna untuk mencengkeram batang pohon dan menyeimbangkan tubuh saat sedang memanjat. Ekor tersebut juga berguna untuk menyeimbangkan tubuh saat sedang melompat.
Selain itu beberapa reptil khususnya kadal juga punya adaptasi ekor yang unik dan tidak dimiliki hewan lain. Adaptasi tersebut bernama autotomi, yaitu kemampuan untuk memutuskan ekor saat merasa terancam atau saat dikejar oleh predator dan pengganggu. Ekor yang putus nantinya akan bergerak sendiri dan menarik perhatian predator sehingga predator akan berhenti mengejar. Dalam beberapa minggu reptil juga mampu menumbuhkan ekor baru jadi mereka tidak akan khawatir kehilangan ekor.
2. Cakarnya panjang dan melengkung

Selain ekor yang panjang banyak juga reptil arboreal yang mempunya cakar panjang, tajam, kuat, dan melengkung. Tentunya cakar tersebut sangat membantu reptil arboreal untuk mencengkeram batang kayu atau ranting ketika memanjat, terang Integrative Organismal Biology. Tak cuma itu, bahkan beberapa spesies reptil juga menggunakan cakarnya untuk mencengkeram mangsa atau sebagai senjata pertahanan diri. Biasanya cakar panjang dan melengkung ini dimiliki oleh beberapa jenis kadal, seperti biawak, kadal rumput, bunglon surai, atau bunglon hutan.
3. Punya badan ramping dan gerakan yang gesit

Pepohonan memiliki banyak dahan, batang, cabang, ranting, dan daun yang kompleks dan sulit untuk dipijak. Karena itu reptil yang hidup di pepohonan tentunya harus punya badan yang ramping untuk memudahkan pergerakan mereka, khususnya saat bergerak di ranting pohon, jelas artikel di jurnal BIOLOGICAL Journal. Badan yang ramping memudahkan mereka untuk bergerak di sela-sela ranting atau cabang pohon yang sempit. Badan ramping juga memudahkan mereka untuk bersembunyi dibalik dahan atau masuk ke lubang di pohon.
Tak hanya badan ramping, gerakan yang gesit dan lincah juga sangat dibutuhkan oleh reptil-reptil arboreal. Kecepatan dan kelincahan biasanya digunakan reptil arboreal untuk mengejar mangsa, kabur dari predator dan berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Setiap spesies juga punya cara bergerak yang berbeda. Ada yang bergerak dengan otot perut seperti ular, ada yang melompat seperti kadal dan ada yang memanfaatkan kekuatan kakinya seperti bunglon surai.
4. Banyak reptil arbroeal yang punya warna mencolok

Laman The University of Arizona menerangkan bahwa warna mencolok pada reptil dan hewan arboreal lain punya beberapa fungsi. Pertama, warna yang mencolok digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis, biasanya individu jantan punya warna yang lebih mencolok dari individu betina. Kedua, warna yang mencolok juga dapat digunakan sebagai sebuah sinyal untuk memperingati predator supaya tidak mendekat. Kedua hal tersebut sering terlihat pada kadal dan ular arboreal.
Warna yang mencolok seperti hijau atau cokelat juga bisa digunakan sebagai alat kamuflase. Warna hijau dan cokelat yang mirip dengan daun atau batang pohon membuat reptil-reptil arboreal sulit dideteksi oleh predator dan penganggu. Mereka cukup berdiam diri dan berakting layaknya dedaunan atau batang pophon supaya tidak menjadi target para predator. Bahkan beberapa spesies seperti kelelesa dan bunglon dapat mengubah warna tubuh mereka, lho. Biasanya kedua reptil tersebut akan merubah warnanya dari cerah menjadi gelap atau sebaliknya ketika merasa terancam.
5. Memiliki jari kaki yang lengket

Jika biawak, bunglon atau kadal punya cakar yang tajam untuk memanjat maka beberapa reptil arboreal seperti cecak dan tokek mengembangkan adaptasi lain. Daripada menggunakan cakar tajam mereka justru menggunakan jari yang lengket untuk menempel di pohon, ranting, tembok, bahkan kaca. Berbagai sumber menjelaskan kalau tokek dan cecak dapat menempel di area yang miring menggunakan rambut mikroskopik yang ada di bagian bawah jari dan kaki mereka.
Rambut-rambut tersebut sangat kecil dan disebut setae yang nantinya setae ini masih terbagi menjadi ratusan ribu bulu yang lebih halus dan disebut spatulae. Kontak antara setae dan permukaan datar akan menghasilkan suatu gaya yang disebut gaya van der Waals. Akhirnya kombinasi setae, spatulae dan gaya van der Waals inilah yang membuat cecak dan tokek mampu merayap di permukaan datar, miring sampai licin. Kemampuan ini sangat berguna karena memungkinkan mereka untuk merayap di tempat yang tidak bisa dijangkau reptil arboreal lain.
Reptil arboreal punya segudang perbedaan jika dibandingkan reptil terestrial dan reptil akuatik, entah itu perbedaan bentuk, perbedaan warna sampai perbedaan kebiasaan. Perbedaan-perbedaan tersebut muncul sebagai bentuk adaptasi untuk hidup di pepohonan. Ekor panjang, warna mencolok, badan ramping, jari lengket, dan cakar tajam jadi beberapa adaptasi dan ciri fisik yang dimiliki oleh reptil arboreal. Reptil-reptil arboreal sebenarnya juga hidup di sekitar manusia. Amatilah dinding rumah, atap rumah, sungai, pohon di depan rumah, atau tiang listrik untuk menemukan berbagai jenis reptil arboreal.