8 Daerah Paling Rawan Bencana Alam di Dunia, Sering Badai dan Gempa

Iklim terus berubah dan menghasilkan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi seiring tingginya pemanasan global yang terjadi. Akibatnya, semakin banyak tempat yang lebih rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, siklon tropis, kebakaran hutan, tanah longsor, dan sebagainya.
Para ilmuwan mengatakan peningkatan bencana alam merupakan indikasi awal kerusakan iklim dan beberapa daerah di dunia terkena dampak paling parah dari peristiwa tersebut. Menurut Indeks Risiko Dunia, berikut delapan daerah di dunia yang paling berisiko terhadap bencana alam.
1. Kepulauan Oseania Kecil

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Ruhr University Bochum pada 2021, Vanuatu yang merupakan kepulauan di antara Fiji dan Australia dinobatkan sebagai negara dengan risiko bencana alam tertinggi di dunia. Selain Vanuatu, pulau-pulau Oseania lainnya, seperti Kepulauan Solomon, Tonga, Papua Nugini, dan Fiji juga termasuk yang tertinggi dalam daftar tersebut.
Alasannya, karena paparan dan isolasi yang ekstrem membuat pulau-pulau tersebut berisiko terhadap badai yang datang dari Pasifik. Ditambah aktivitas seismik yang dapat meningkatkan risiko terjadinya badai dan bahkan kemungkinan tsunami.
2. Kepulauan Karibia

Kepulauan Karibia sangat rentan terhadap angin topan dan gempa bumi. Selain itu, mereka juga berisiko mengalami bencana alam karena paparannya terhadap laut. The World Risk Report mengidentifikasi Dominika, Antigua, dan Barbuda masing-masing sebagai negara dengan risiko tertinggi keempat dan kelima.
Selain bahaya yang disebabkan oleh wilayah pesisir, pulau-pulau ini juga menghadapi risiko aktivitas gunung berapi. Tercatat ada 19 gunung berapi aktif di Karibia, sembilannya ada di Dominika. Pulau-pulau ini mendapat peringkat sangat tinggi karena bencana alam yang besar dapat berdampak buruk pada sektor ekonomi yang paling diandalkan, yaitu pertanian dan pariwisata.
3. Asia Tenggara

Terletak di kawasan yang disebut Cincin Api Pasifik, cincin geografis di Samudera Pasifik yang menjadi lokasi 75 persen gunung berapi aktif di dunia, tidak mengherankan jika Asia Tenggara sangat rentan terhadap bencana alam. Tercatat di wilayah ini sendiri memiliki lebih dari 700 gunung berapi aktif dan yang berpotensi aktif.
Perairan di Asia Tenggara juga memiliki suhu yang lebih hangat dan tinggi dibandingkan dengan perairan Pasifik bagian timur lainnya. Hal ini menjadikan wilayah Asia Tenggara lebih rentan terhadap badai. Karena iklim yang terus berubah, frekuensi topan di negara-negara ini juga mengalami peningkatan. Negara yang paling berisiko adalah Brunei Darussalam, Filipina, dan Kamboja.
4. Amerika Tengah

Berbagai macam badai tropis di Amerika Tengah terjadi karena arus udara dan air yang masuk dari Samudera Pasifik di satu sisi dan Laut Karibia di sisi lain. Selain badai, daerah ini juga rentan terhadap gempa bumi dan gunung berapi.
Rangkaian gunung berapi sepanjang 680 mil yang dikenal sebagai Busur Vulkanik Amerika Tengah atau CAVA, membentang di sepanjang Pantai Pasifik dari Meksiko hingga Panama. Negara-negara Amerika Tengah yang masuk dalam peringkat 15 besar Laporan Risiko Dunia adalah Guatemala yang menjadi tempat dari tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Amerika Utara, lempeng Karibia, dan lempeng Cocos.
5. Pantai Barat Amerika Selatan

Kelompok Penasihat Pencarian dan Penyelamatan Internasional PBB menyebut Pantai Barat Amerika Selatan sebagai salah satu zona paling seismogenik di dunia. Lebih dari seperempat gempa bumi berkekuatan 8,0 Ricther yang tercatat di dunia pernah terjadi di sini. Pada peta titik api yang dikeluarkan oleh World Risk Report, seluruh pantai menyala dengan warna merah jambu terang yang menunjukkan tingkat bahaya tertinggi.
Aktivitas seismik di kawasan ini berasal dari Palung Peru, Chili, sepanjang 99 mil. Gempa bumi yang terkait dengan depresi topografi ini diketahui memicu tanah longsor dan tsunami. Hal serupa pernah terjadi di Chili pada 2010, ketika gempa berkekuatan 8,8 skala Richter yang berlangsung selama tiga menit mengirimkan gelombang besar ke sekitar 50 kota pesisir hingga mencapai San Diego di utara.
6. Afrika Barat

Seluruh benua Afrika berada pada risiko tinggi karena iklim ekstrem yang menyebabkan kekeringan luas dan banjir yang mematikan. Sebuah studi Bank Dunia pada 2010 mengungkapkan bahwa 80 persen kematian dan 70 persen kerugian ekonomi yang terkait dengan bencana alam di kawasan ini disebabkan oleh kekeringan dan banjir.
Laporan Risiko Dunia menyatakan bahwa Afrika Barat mempunyai kebutuhan tindakan yang paling tinggi. Terlebih khusus bagi negara, seperti Burkina Faso, Gambia, Ghana, Guinea-Bissau, Liberia, Mali, Nigeria, Niger, dan Sierra Leone.
7. Afrika Tengah

Menurut data Bank Dunia, banjir menyumbang sepertiga bencana alam di Republik Afrika Tengah antara 1900 dan 2020. Badai menyumbang sekitar 26 persen, kebakaran hutan 6 persen, dan kekeringan sekitar 3 persen.
Kekeringan di Afrika semakin parah seiring dengan pemanasan global dan penyakit, seperti tipus, meningitis akut, dan malaria yang merajalela selama musim kemarau. Bukan suatu kebetulan bahwa negara-negara Afrika yang paling rentan terhadap kekeringan adalah negara-negara yang disebut sebagai “Sabuk Meningitis”. Yayasan Penelitian Meningitis mengatakan wabah ini diperkirakan akan memburuk akibat perubahan iklim dalam beberapa dekade mendatang.
8. China

China terletak di pertemuan lempeng tektonik Eurasia, Pasifik, dan Samudra Hindia. Negara ini mengalami sepertiga gempa bumi kontinental yang dianggap "merusak" secara global. Karena tingginya perbukitan dan gunung di negara ini, gempa bumi di negara ini lebih mungkin menyebabkan tanah longsor atau kebakaran di kawasan hutan.
Dari sepuluh bencana alam paling mematikan di dunia yang pernah tercatat, enam di antaranya terjadi di China. Salah satu bencana paling mematikan yang pernah terjadi adalah gempa bumi Tangshan pada 1976 dan tragedi banjir mematikan pada 1931 yang menewaskan antara 1 juta dan 4 juta orang.
Terletak di kawasan geografis yang berisiko tinggi dan perubahan iklim yang semakin ekstrem, tidak heran menjadikan delapan daerah di atas menjadi kawasan berbahaya yang rawan terhadap bencana alam. Indonesia juga menjadi salah satunya karena berada di kawasan Asia Tenggara yang terkenal dengan Cincin Api Pasifiknya.