5 Spesies Prasejarah yang Menjadi Leluhur Langsung Hewan ModernĀ

Dunia prasejarah selalu menawarkan cerita menarik tentang kehidupan di masa lampau. Banyak spesies yang telah punah, namun jejak mereka masih terlihat dalam bentuk hewan-hewan modern yang kita kenal saat ini. Dari hewan raksasa hingga makhluk kecil, evolusi terus bekerja menciptakan spesies baru dari leluhur prasejarah mereka.
Beberapa hewan modern memiliki garis keturunan langsung dari makhluk prasejarah yang pernah menguasai bumi jutaan tahun lalu. Melalui fosil dan penelitian ilmiah, ilmuwan berhasil mengungkap asal-usul hewan modern dari spesies purba ini. Berikut ini lima spesies prasejarah yang menjadi leluhur langsung hewan modern!
1. Eryops

Eryops adalah salah satu makhluk prasejarah yang hidup sekitar 295 juta tahun yang lalu pada periode Permian. Hewan ini memiliki tubuh yang mirip dengan salamander raksasa, dengan panjang mencapai 2 meter. Eryops memiliki kulit tebal dan rahang yang kuat, memungkinkannya untuk berburu mangsa di air maupun darat. Dilansir dari National Geographic, eryops adalah nenek moyang dari banyak spesies amfibi modern seperti katak, salamander, dan axolotl.
Evolusi dari eryops menuju amfibi modern melibatkan adaptasi pada ukuran tubuh dan perubahan dalam sistem pernapasan. Jika eryops memiliki paru-paru dan kulit yang lembab untuk membantu bernapas di darat, amfibi modern mengalami penyempurnaan dalam sistem pernapasan mereka. Kulit katak, misalnya, bisa menyerap oksigen langsung dari air, yang merupakan kemampuan hebat hasil evolusi dari leluhur mereka yang jauh.
2. Archaeopteryx

Archaeopteryx hidup sekitar 150 juta tahun lalu pada periode Jurassic dan dianggap sebagai spesies transisi antara dinosaurus dan burung modern. Dengan ukuran sebesar burung gagak, archaeopteryx memiliki bulu seperti burung, namun juga gigi tajam dan ekor panjang beruas-ruas seperti dinosaurus. Dilansir dari Smithsonian Magazine, spesies ini adalah salah satu bukti nyata bagaimana burung berevolusi dari dinosaurus theropoda kecil.
Transformasi archaeopteryx menjadi burung modern terjadi melalui evolusi sayap dan pengurangan ukuran tubuh. Beberapa adaptasi penting seperti tulang berongga dan kemampuan terbang jauh berkembang seiring waktu. Sekarang, burung-burung modern yang kita lihat di sekitar kita, mulai dari burung pipit hingga elang, semuanya memiliki garis keturunan dari archaeopteryx yang legendaris ini.
3. Mammoth

Menurut Smithsonian Institution, mammuthus primigenius atau mammoth berbulu adalah nenek moyang langsung dari gajah modern. Hewan ini hidup selama zaman es terakhir dan dikenal dengan bulu tebal, gading melengkung panjang, dan ukuran tubuh raksasa yang mirip dengan gajah Afrika masa kini. Mereka hidup di wilayah yang dingin, termasuk Siberia dan Amerika Utara, dan beradaptasi dengan iklim ekstrem.
Seiring dengan perubahan iklim dan punahnya mammoth berbulu sekitar 4.000 tahun lalu, keturunannya berevolusi menjadi gajah modern dengan adaptasi yang lebih sesuai untuk habitat tropis dan subtropis. Gajah Asia (elephas maximus) dan gajah Afrika (loxodonta africana) merupakan hasil dari evolusi panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah ini.
4. Meganeura

Dilansir dari ThoughtCo, meganeura hidup sekitar 300 juta tahun yang lalu dan merupakan salah satu serangga terbesar yang pernah ada, dengan lebar sayap mencapai 70 cm. Makhluk ini mirip dengan capung modern tetapi jauh lebih besar, berkat kadar oksigen tinggi di atmosfer pada masa itu.
Meskipun ukurannya kini jauh lebih kecil, capung modern masih mempertahankan banyak ciri khas Meganeura, seperti bentuk tubuh dan gaya terbangnya. Evolusi ini menunjukkan bagaimana serangga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan sepanjang jutaan tahun.
5. Sarcosuchus

Dilansir dari National Geographic, sarcosuchus imperator adalah reptil purba yang hidup sekitar 112 juta tahun lalu pada periode Kapur. Hewan ini sering dijuluki "SuperCroc" karena ukurannya yang luar biasa besar, mencapai panjang hingga 12 meter dan berat sekitar 8 ton. Meski lebih besar dari buaya modern, sarcosuchus memiliki bentuk tubuh dan struktur rahang yang mirip, menunjukkan hubungan kekerabatan yang kuat.
Seiring berjalannya waktu, keturunan sarcosuchus berevolusi menjadi lebih kecil dan lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan. Proses evolusi ini menghasilkan berbagai spesies buaya modern yang kita kenal saat ini, seperti buaya Nil (crocodylus niloticus) dan buaya muara (crocodylus porosus). Kemampuan buaya modern untuk beradaptasi dengan lingkungan air tawar maupun payau juga diwarisi dari leluhurnya yang tangguh ini.
Hewan-hewan prasejarah ini menunjukkan betapa luar biasanya proses evolusi dalam membentuk kehidupan modern. Mereka bukan hanya fosil atau cerita masa lalu, tetapi juga fondasi dari banyak spesies yang hidup berdampingan dengan kita saat ini. Dari air hingga darat, dari reptil hingga mamalia, evolusi terus bergerak dan memberikan warna dalam sejarah kehidupan di Bumi.