11 Dewa Mitologi Mesir yang Paling Dipuja di Zamannya

Sebagai salah satu kebudayaan tertua di dunia, mitologi Mesir Kuno terkenal dengan kisah ratusan dewa dan dewinya yang sempat mewarnai kebudayaan dunia. Saking pentingnya, setelah penyatuan Mesir Atas dan Bawah pada 3100 SM, Firaun Mesir adalah imam besar yang memimpin pemujaan dewa dan dewi tersebut
Namun, sekitar abad ke-6 Masehi, Mesir berhenti memuja dewa-dewinya dengan pengaruh Kekristenan yang makin mendunia. Sejak 1971, Islam adalah kepercayaan utama Mesir. Apakah itu berarti mitologi tersebut hilang? Kisah mitologi Mesir Kuno tidak pernah lekang oleh waktu.
Tidak hanya di masa lampau, mitologi Mesir Kuno tersebut terus diadaptasi kisahnya di dunia hiburan. Salah satunya adalah dengan film "Gods of Egypt" pada 2016 dan anime, manga serta game kartu Jepang "Yu-Gi-Oh!" pada 1996 - 2004.
Penasaran dewa dan dewi apa saja yang dipuja oleh orang Mesir Kuno? Ratusan! Namun, hanya beberapa yang terkenal dan terus menjadi referensi Mesir Kuno hingga saat ini. Yuk, simak 11 dewa dan dewi Mesir Kuno yang amat dipuja di zamannya dan aspek yang diwakilkannya.
1. Osiris: Dewa Dunia Orang Mati
Osiris, salah satu dewa terpenting Mesir, adalah dewa dunia orang mati/Duat. Menurut mitologi Mesir, Osiris adalah seorang raja atas Mesir yang dibunuh dan dimutilasi oleh saudaranya sendiri, Seth (beberapa versi mengatakan kalau Seth menipu Osiris agar ia mau masuk ke peti lalu dikunci dari luar).
Jika jasad Osiris tidak disatukan, maka rohnya tidak akan bisa pergi ke Duat. Istri Osiris sekaligus saudari kandungnya, Isis, bersama dengan dewa dan dewi lain berusaha mengumpulkan kembali sisa jasad Osiris dan membangkitkannya sementara dengan kekuatan gaibnya. Setelah bangkit, Osiris dan Isis memperanakkan seorang putra, Horus.
Dibalsami oleh Anubis, Osiris dianggap "mumi pertama" di Mesir. Kematian dan kebangkitan Osiris melambangkan masa kesuburan dan kekeringan di Sungai Nil yang adalah sumber agrikultura rakyat Mesir Kuno. Lalu, mengapa Osiris bisa disebut dewa orang mati? Simak terus, ya!