Sepertiga Spesies Pohon Terancam Punah, Apa Dampaknya?

- Sepertiga spesies pohon di dunia terancam punah
- Hilangnya pohon bisa mengancam ekosistem
- Dampak Ekonomi dan Pangan yang Luput dari Perhatian
Dari raksasa redwood di pesisir hingga pohon naga purba yang tersisa dari zaman Oligosen, pepohonan yang selama ini kita anggap abadi ternyata sedang menghadapi krisis besar. Laporan baru mengungkap bahwa sepertiga spesies pohon di dunia terancam punah.
Jumlah ini melebihi gabungan seluruh spesies mamalia, burung, amfibi, dan reptil yang terancam. Jika ini terjadi, kita bisa kehilangan lanskap hijau dan menjadi jantung kehidupan di Bumi.
1. Sepertiga spesies pohon di dunia terancam punah

Laporan State of the World’s Trees yang dirilis pada 2021 mengungkap bahwa sekitar 17.500 spesies pohon saat ini berada di ambang kepunahan. Angka ini setara dengan sepertiga dari seluruh spesies pohon di dunia. Jumlah ini bahkan melebihi gabungan seluruh spesies mamalia, burung, amfibi, dan reptil yang terancam punah.
Ancaman ini tidak hanya terjadi di hutan-hutan tropis yang gundul, tapi juga di wilayah yang selama ini dianggap relatif stabil secara ekologis. Beberapa spesies pohon sangat langka hingga hanya satu individu yang tersisa di alam liar, seperti Hyophorbe amaricaulis di Mauritius, menjadikannya simbol krisis konservasi tumbuhan global yang kerap luput dari perhatian.
2. Hilangnya pohon bisa mengancam ekosistem
Pohon memainkan peran krusial sebagai penopang utama kehidupan di banyak ekosistem. Mereka bukan hanya menghasilkan oksigen dan menyerap karbon, tapi juga menyediakan habitat bagi ribuan spesies lain. Ini termasuk tanaman epifit, jamur, serangga, hingga burung dan mamalia.
Kehilangan satu spesies pohon dapat menyebabkan efek domino ekologis karena banyak organisme bergantung secara khusus pada pohon tertentu untuk bertahan hidup. Contohnya, pohon darah naga (Dracaena cinnabari) menjadi satu-satunya rumah bagi spesies gecko yang menyerbuki bunganya.
Jika pohonnya hilang, spesies yang bergantung padanya pun ikut menghilang. Ini menunjukkan bahwa hilangnya satu spesies pohon dapat memicu keruntuhan ekosistem yang jauh lebih luas daripada yang terlihat.
3. Dampak ekonomi dan pangan

Pohon juga menjadi pilar ekonomi global dan ketahanan pangan. Banyak buah-buahan, kacang-kacangan, rempah, serta bahan obat-obatan berasal dari pepohonan. Nilai perdagangan produk non-kayu dari pohon diperkirakan mencapai sekitar US$88 miliar per tahun.
Sementara itu, kontribusi total pohon terhadap ekonomi global mencapai US$1,3 triliun setiap tahunnya. Ironisnya, kita terus menghancurkan miliaran pohon setiap tahun demi perluasan lahan pertanian dan pembangunan. Kita seolah melupakan bahwa banyak aspek kehidupan manusia, termasuk pekerjaan dan pasokan pangan, bergantung langsung pada kelestarian spesies pohon.
4. Pohon sebagai penjaga iklim
Pohon memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan iklim dan siklus air di planet ini. Mereka menyimpan lebih dari setengah karbon dioksida yang berlebih di atmosfer, memproduksi oksigen, dan membantu menjaga kelembapan udara serta curah hujan.
Selain itu, sekitar tiga perempat dari air tawar yang bisa diakses manusia tersimpan dalam sistem hutan yang sehat. Jika populasi pohon menyusut drastis, maka keseimbangan karbon, air, dan nutrisi global akan terganggu secara serius.
Tanpa hutan yang beragam dan sehat, perubahan iklim bisa semakin tak terkendali dan krisis air bersih akan menjadi semakin nyata di banyak wilayah dunia.
5. Keragaman menjadi kunci dalam menghadapi krisis

Keragaman spesies pohon bukan hanya soal keindahan atau jumlah, tetapi menyangkut kemampuan ekosistem untuk bertahan menghadapi tekanan. Hutan yang terdiri dari berbagai jenis pohon terbukti lebih tangguh dalam menyimpan karbon, menahan erosi tanah, menghadapi badai, serta melawan serangan hama dan penyakit.
Sebaliknya, hutan yang hanya ditanami satu jenis pohon (monokultur) cenderung rapuh dan mudah rusak. Dengan kehilangan keragaman pohon, kita juga kehilangan keragaman organisme lain. Ini termasuk burung, mamalia, hingga mikroorganisme dalam tanah. Mereka semuanya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.
6. Tanggung jawab kolektif
Krisis pohon menjadi tanggung jawab bersama seluruh umat manusia. Salah satu tantangan terbesar adalah apa yang disebut “plant blindness”. Ini merupakan ketidakpedulian atau ketidaksadaran masyarakat terhadap pentingnya tanaman dalam kehidupan sehari-hari.
Di tengah ancaman besar terhadap keanekaragaman hayati, justru semakin sedikit orang yang tertarik mendalami ilmu botani. Padahal, pemahaman terhadap tanaman sangat penting untuk menginspirasi tindakan nyata.
Dari kebijakan pelestarian hingga keputusan sehari-hari seperti menanam pohon, setiap langkah kecil dapat membantu memperlambat krisis ini.
Krisis kepunahan pohon adalah krisis kehidupan. Ketika pohon-pohon hilang, kita kehilangan juga kehilangan udara bersih, air, makanan, tempat tinggal bagi jutaan makhluk, dan masa depan yang layak huni. Menjaga keberagaman dan kelestarian pohon menjadi sebuah keharusan.
Referensi
"Scientists Issue “Warning to Humanity” that Tree Species Extinction Could Bring Economic as well as Ecosystem Crisis". Diakses pada Juni 2025. Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Rivers, Malin, Adrian C. Newton, and Sara Oldfield. “Scientists’ Warning to Humanity on Tree Extinctions.” Plants People Planet 5, no. 4 (August 31, 2022): 466–82.