Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dianggap Sakral di Asia Timur, Ini 5 Fakta Burung Bangau Mahkota Merah

capronparkzoo.com

Apa kamu pernah melihat burung bangau di beragam karya seni khas Asia Timur? Burung bangau tersebut berwarna putih, hitam di bagian sayapnya dan corak merah di bagian kepalanya. Hal itulah yang menjadikan namanya sebagai burung bangau mahkota merah.

Bangau mahkota merah menjadi salah satu hewan yang disakralkan oleh masyarakat Asia Timur, termasuk Tiongkok dan Jepang. Selain sakral dari sudut pandang seni dan budaya, ada baiknya kamu mengetahui fakta ilmiah tentang burung bangau mahkota merah. Daripada penasaran, langsung saja simak ulasan berikut!

1. Tergolong spesies burung bangau terberat

animals.net

Burung bangau terkenal dengan ciri fisik berupa kaki panjang dan tubuh yang ramping. Demikian pula dengan bangau mahkota merah, dilansir dari laman National Zoo, burung satu ini memiliki tinggi rata-rata 158 cm. Sedangkan lebar sayapnya mencapai 2,5 meter dan berat tubuhnya antara 7 hingga 15 kg. Namun, bangau mahkota merah yang dinobatkan sebagai burung terberat dari spesies bangau mencapai 17 kg, lho! 

Selain berkaki panjang dan bertubuh ramping, warna bulunya yang putih dengan leher hitam menjadikannya semakin tampak anggun. Bulu putih bersih tersebut akan muncul saat dewasa dan menggantikan bulu abu-abu atau kecokelatan. Selain itu, ciri khas yang tidak dapat dilepaskan, yakni warna merah di kepalanya. 

2. Penghuni wilayah lahan basah dan berawa

iucnredlist.org

Meski terkenal di Asia Timur, tapi habitatnya meliputi wilayah Rusia bagian tenggara, China timur laut, Mongolia dan Jepang bagian timur. Burung satu ini menyukai daerah basah yang kaya akan air dan termasuk sangat akuatik dibandingkan jenis bangau lain. Saat musim dingin, bangau mahkota merah mencari makanan di daerah rawa air payau maupun air tawar dan sawah.

Mereka mampu beradaptasi dengan baik terhadap suhu rendah. Namun, jika berkembang biak,  burung satu ini bermigrasi ke lahan basah yang lebih hangat. Tapi, tidak berlaku untuk bangau mahkota merah di Hokkaido, Jepang. Mereka tidak bermigrasi karena tempatnya terpencil dan telah tersedia bahan makanan yang cukup.

3. Hidup berkelompok dan monogami

naturerules1.fandom.com

Dilansir laman National Geographic, bangau mahkota merah ini tergolong hewan berkelompok. Meski tidak selalu berburu atau terbang bersama koloni saat siang hari, namun sering berkumpul untuk bertengger pada malam hari. Mereka pun berkomunikasi dengan mengeluarkan suara atau menari.

Selain berkoloni, burung satu ini juga dikenal monogami. Mereka biasanya memiliki satu pasangan hidup. Satu ekor betina dewasa seringkali menghasilkan satu atau dua butir telur, namun biasanya yang dapat bertahan hidup sampai dewasa hanya satu ekor.

4. Burung bangau paling langka kedua di dunia

rwpzoo.org

Habitat bangau mahkota merah semakin berkurang, baik karena perubahan iklim maupun aktivitas manusia. Selain itu, perburuan dan telur yang dihasilkan cukup sedikit di setiap musimnya mengakibatkan jumlah mereka berkurang. Saat ini burung yang bernama ilmiah Grus japonensis ini hanya sekitar 1.830 ekor. 

Burung tersebut termasuk dalam merah IUCN dengan status Endangered. Bahkan, menjadi spesies bangau paling langka kedua setelah bangau whooping di Amerika Utara. Hal tersebut menjadikannya sebagai salah satu hewan yang dilindungi.

5. Lekat dengan budaya masyarakat Asia Timur

facebook.com/joannacharlotteartist

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bangau mahkota merah berkaitan dengan kebudayaan masyarakat Asia Timur. Mereka memiliki beragam kepercayaan dan menjadikannya sebagai salah satu inspirasi karya seni. Kamu bahkan dapat dengan mudah menemukan keramik atau kimono bermotif burung tersebut.

Dilansir laman Japan Visitor, masyarakat Jepang menjadikan bangau mahkota merah sebagai simbol kebahagiaan dan umur panjang. Sesuai dengan umur rata-rata burung tersebut sekitar 30 tahun di alam liar dan mampu mencapai 50 tahun di penangkaran.

Tidak berbeda jauh, masyarakat Tiongkok menyebut burung tersebut sebagai "Deity of Wetlands" atau Dewa Rawa. Selain itu, menjadikannya simbol keberuntungan serta umur panjang. Biasanya sering digambarkan dengan pohon pinus atau cemara.

Kepercayaan lainnya yakni sebagai simbol kesetiaan. Seperti yang kamu ketahui sebelumnya bahwa bangau mahkota merah dikenal monogami. Mereka pun bekerjasama untuk membuat sarang dan membesarkan anaknya.

Itulah tadi kelima fakta burung bangau mahkota merah. Tidak hanya berarti dalam budaya masyarakat Asia Timur tapi keberadaannya pun dilindungi dan penting bagi ekosistem lahan basah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
Bayu Aditya Suryanto
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us