5 Fakta Axolotl, Salamander Tahan Kanker

Axolotl adalah salamander yang termasuk dalam keluarga Ambystomatidae. Mereka merupakan anggota dari ordo Caudata dan termasuk dalam kelompok amfibi dengan nama ilmiah Ambystoma mexicanum. Dapat disimpulkan dari nama ilmiahnya, axolotl berasal dari Meksiko dan ditemukan secara alami di Danau Xochimilco di selatan negara tersebut.
Meskipun habitat aslinya terdapat di Danau Xochimilco, beberapa axolotl juga dapat bertahan hidup dalam akuarium atau laboratorium penelitian di berbagai belahan dunia. Berikut beberapa fakta menarik lainnya tentang axolotl.
1. Tidak mengalami metamorfosis

Amfibi umumnya mengalami metamorfosis untuk mengembangkan kaki dan paru-paru agar dapat beradaptasi dengan kehidupan di daratan. Sebagai contoh, katak mengalami metamorfosis sempurna untuk mencapai bentuk dewasa. Namun, ada pengecualian pada amfibi yang dikenal sebagai 'Mexican Walking Fish' atau axolotl.
Axolotl tidak mengalami metamorfosis seperti amfibi pada umumnya. Sebaliknya, ia mempertahankan karakteristik yang dikembangkan selama tahap larva, termasuk insang, dan tetap menjalani kehidupan akuatik, dilansir Fact Animal.
2. Dikenal sebagai Peter Pan dari dunia salamander

Peter Pan adalah karakter dongeng yang tidak pernah tumbuh dewasa, dan ini mencerminkan sifat axolotl yang mempertahankan bentuk larva sepanjang hidupnya, tanpa mengalami metamorfosis menjadi bentuk dewasa seperti kebanyakan salamander lainnya.
Dilansir San Diego Zoo Wildlife Alliance Animals & Plants, axolotl tetap mempertahankan ciri-ciri muda hingga dewasa, termasuk insang eksternal, ekor, dan sirip tubuh. Dilansir dari situs yang sama, meskipun mengembangkan paru-paru yang berfungsi, axolotl tetap menggunakan insang berbulu yang indah untuk bernapas di dalam air.
Selain itu, senyuman manis yang menggemaskan yang selalu terpancar di wajahnya juga menambah pesona hewan ini.
3. Axolotl memiliki kemampuan neoteny

Axolotl dianggap sebagai salah satu jenis salamander yang paling unik di dunia karena kemampuan neoteny yang mereka miliki. Dilansir Natural History Museum, neoteny atau paedomorfisme adalah kemampuan axolotl untuk mempertahankan insang eksternal yang berbulu dan ciri-ciri juvenil lainnya, serta tinggal di dalam air sepanjang siklus hidup mereka.
Dilansir dari situs yang sama, axolotl memang menyerupai tahap 'tadpole' dari sebagian besar salamander, namun mereka tetap mencapai kedewasaan dengan memiliki kemampuan untuk berkembang biak.
4. Axolotl memiliki kemampuan untuk meregenerasi organ tubuh

Selain memiliki kemampuan neoteny, axolotl juga memiliki kemampuan mengagumkan lainnya, yaitu regenerasi organ dan anggota tubuh. Dilansir Fact Animal, axolotl memiliki kemampuan untuk meregenerasi dan menyembuhkan anggota tubuh yang hilang, seperti paru-paru, jantung, sumsum tulang belakang, dan bagian otak yang mengalami cedera, dalam beberapa minggu tanpa meninggalkan bekas luka.
Dilansir dari situs yang sama, penelitian dari University of Minnesota menemukan bahwa keberadaan protein bernama c-Fos berperan sangat penting dalam proses regenerasi axolotl dan mereka juga mengklaim proses regenerasi ini dapat diulang setiap saat.
Namun, klaim tersebut bertentangan dengan penelitian di Universitas Harvard. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa axolotl hanya dapat menumbuhkan kembali anggota tubuh hingga lima kali, setelahnya beberapa anggota tubuh tidak dapat mencapai potensi sebelumnya, dan sebagai gantinya, jaringan parut mulai terbentuk, dilansir Fact Animal.
5. Axolotl tahan terhadap kanker

Dilansir Fact Animal, axolotl memiliki ketahanan terhadap kanker lebih dari 1.000 kali lipat dibandingkan dengan mamalia, sebuah fenomena yang sangat menarik bagi para peneliti. Dilansir dari situs yang sama, para ilmuwan berharap bahwa di masa depan, manusia dapat memanfaatkan kemampuan istimewa axolotl untuk mengatasi masalah kanker pada tubuh manusia. Selain itu, dilansir San Diego Zoo Wildlife Alliance Animals & Plants, kemampuan regenerasi unik axolotl juga memicu minat ilmuwan untuk mengaplikasikannya dalam bidang kedokteran manusia.
Namun, sayangnya, makhluk kecil yang selalu tersenyum dan tampak menggemaskan ini menghadapi ancaman kepunahan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan alam seperti kekeringan dan polusi yang terjadi di lingkungan aslinya. Selain itu, aktivitas manusia, seperti perdagangan axolotl secara ilegal, juga menjadi penyebab terancamnya spesies ini. Semoga manusia dapat menjaga agar hewan ini tetap lestari dan tidak mengalami kepunahan, ya!