6 Fakta Hiu Porbeagle, Mampu Menjaga Suhu Tubuhnya di Perairan Dingin

Hiu porbeagle merupakan salah satu spesies yang masuk ke dalam famili dari hiu makarel (Lamnidae). Nama ilmiah dari spesiesnya sendiri adalah Lamna nasus. Ikan hiu ini dikenal mampu bertahan di kawasan perairan dengan suhu lingkungan yang cukup rendah.
Selain itu, masih banyak fakta menarik lainnya seputar hiu porbeagle ini. Penasaran ada apa saja? Mari simak informasi berikut ini!
1. Arti nama umumnya
Nama porbeagle ini memiliki makna yang diambil dari karakteristik spesies ikan ini. Dilansir dari laman Florida Museum, nama porbeagle sebenarnya berasal dari bahasa Kornish, ‘porgh-bugel’. Kata ini adalah gabungan dari 2 kata, yaitu kata ‘porpoise’ yang mengacu pada bentuknya dan kata ‘beagle’ yang mengacu pada kemampuannya berburu mangsa.
2. Ada 2 subpopulasi yang terpisah
Hiu porbeagle merupakan spesies ikan yang umumnya hidup di perairan dengan suhu yang cukup rendah. Dilansir dari laman Florida Museum, spesies ikan ini dapat ditemukan di kedua belahan bumi, dimana terdapat 2 subpopulasi terpisah yang hidup di belahan bumi utara dan selatan. Adapun habitat hiu ini di belahan bumi utara, hanya ada di Samudra Atlantik. Sebagian besar hiu porbeagle hidup di kawasan pelagik (lautan lepas), tetapi terkadang dapat ditemukan di perairan pesisir. Umumnya ikan ini dapat ditemukan di permukaan laut hingga kedalaman 715 m di bawah permukaan laut.
3. Mampu menjaga suhu tubuh di perairan dingin
Ikan ini memiliki kemampuan adaptasi dengan lingkungan perairan dingin yang baik. Dilansir dari laman CMS, hiu porbeagle merupakan salah satu ikan hiu dengan kapasitas tertinggi dalam kemampuan menjaga suhu tubuhnya di antara spesies hiu lainnya.
Ikan ini dapat mempertahankan suhu inti tubuhnya 10°C lebih hangat dari suhu air sekitarnya. Oleh karena itu, ikan ini dapat hidup di perairan dingin. Umumnya hiu porbeagle ditemukan di perairan dengan suhu air antara 1°C - 18°C. Namun, hiu ini juga pernah tercatat ditemukan di perairan bersuhu 23°C.
4. Terdapat perbedaan ciri fisik antar subpopulasi
Subpopulasi hiu porbeagle yang terdapat di belahan bumi utara dan selatan memiliki sedikit perbedaan ciri fisik. Dilansir dari laman Florida Museum, populasi hiu yang ada di belahan bumi utara memiliki permukaan ventral kepala dan abdomen yang berwarna putih dan warnanya meluas ke bagian dorsal sampai belakang pangkal dada. Sedangkan, populasi yang ada di belahan bumi selatan memiliki permukaan ventral kepala yang berwarna gelap dan bagian abdomennya berwarna putih dengan bercak gelap.
5. Masa kawin berbeda antar subpopulasi
Selain ciri fisik, terdapat pula perbedaan masa kawin diantara kedua subpopulasi. Dilansir dari laman Florida Museum, umumnya hiu porbeagle yang ada di belahan bumi utara akan kawin pada musim gugur hingga dingin dan melahirkan pada musim semi hingga panas. Terdapat kemungkinan masa kawin subpopulasi belahan bumi selatan tidak sefase, dimana subpopulasi ini akan melahirkan pada musim dingin.
6. Rentan terancam punah
Hiu porbeagle merupakan salah satu spesies hiu yang cukup terancam punah. Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN) mengkategorikan spesies ikan hiu pada kategori Vulnerable (Rentan). Keberadaan ikan ini di alam liar sangat rentan terhadap kepunahan.
Penyebab terancamnya keberadaan hiu porbeagle adalah akibat adanya eksploitasi yang berlebih. Hiu porbeagle biasanya ditangkap untuk diperjualbelikan bagian sirip, minyak hati, dan juga dagingnya. Dilansir dari laman CMS, spesies hiu ini juga memiliki tingkat kematangan yang terlambat, kesuburan yang rendah. Hal ini juga cukup berdampak terhadap menurunnya jumlah hiu porbeagle.
Hiu porbeagle merupakan spesies ikan hiu yang memiliki kemampuan adaptasi yang baik, sehingga dapat bertahan di perairan yang cukup dingin. Akan tetapi, keberadaan spesies ikan ini di alam liar rentan terhadap kepunahan.