Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makhluk Mitologi Chimera, Apakah Hibridasi Antarspesies Mungkin?

ilustrasi anjing dan kucing (pexels.com/Alexander Grey)
Intinya sih...
  • Hibridisasi antarspesies seperti Chimera dapat terjadi di dunia nyata dengan kemajuan sains modern, terutama dalam bidang genetika dan teknologi rekayasa DNA.
  • Hibridisasi penting karena meningkatkan keragaman genetik dalam suatu spesies, tetapi juga menghadirkan tantangan biologis yang signifikan.
  • Chimera adalah simbol kekacauan dan perpaduan hal-hal yang berlawanan dalam mitologi Yunani, sedangkan hibrida adalah keturunan dari dua hewan atau tumbuhan dari subspesies, ras, varietas, spesies, atau genus yang berbeda.

Chimera adalah makhluk mitologi yang menjadi simbol kekuatan dan keganasan dalam cerita-cerita Yunani kuno. Digambarkan sebagai makhluk buas dengan kepala singa, tubuh kambing, dan ekor ular, Chimera menggabungkan berbagai spesies dalam satu tubuh, menciptakan citra hibrida yang menakutkan. Namun, di luar mitos ini, pertanyaan muncul: apakah hibridasi antarspesies seperti Chimera mungkin terjadi di dunia nyata? 

Dengan kemajuan sains modern, terutama dalam bidang genetika dan teknologi rekayasa DNA, konsep hibrida yang dulunya hanya fiksi kini mulai didekati dari sudut pandang ilmiah. Kita akan mengeksplorasi kemungkinan nyata dari hibridasi antarspesies dan bagaimana sains mencoba mendekati gagasan yang dulunya hanya ada dalam dunia mitos.

1. Chimera dalam mitologi

ilustrasi Chimera (commons.wikimedia.org/sailko)

Dalam mitologi Yunani, Chimera digambarkan sebagai monster yang menyemburkan api. Makhluk ini memiliki tubuh campuran antara singa di bagian depan, kambing di bagian tengah, dan naga di bagian belakang. Chimera adalah salah satu dari sekian banyak anak monster Typhon dan Echidna.

Chimera merupakan simbol kekacauan, kehancuran, dan perpaduan hal-hal yang berlawanan. Dalam mitologi Yunani, Chimera lebih dari sekadar makhluk mengerikan; ia mewakili makna simbolis yang lebih dalam yang terkait dengan kekacauan, hibriditas, dan bahaya kekuasaan yang tidak terkendali.

2. Definisi hibridasi dalam biologi

ilustrasi kelinci (freepik.com/jcomp)

Dalam biologi istilah hibridasi adalah penggabungan individu yang berbeda untuk menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang ditentukan secara genetik. Orangtua tersebut mungkin berasal dari spesies, genus, atau famili yang berbeda. Hibridisasi bisa dilakukan pada tumbuhan maupun hewan. Hibridisasi juga dapat terjadi secara alami maupun dengan campur tangan manusia.

Secara biologis, hibridisasi dianggap sebagai proses yang penting karena meningkatkan keragaman genetik dalam suatu spesies, yang diperlukan agar evolusi dapat terjadi. Jika kondisi iklim atau habitat berubah, individu dengan kombinasi tertentu dapat punah, tetapi yang lain dengan kombinasi yang berbeda akan bertahan hidup. Dengan cara ini, penampilan atau perilaku spesies dapat berubah secara bertahap. Hibridisasi alami yang tersebar luas di antara spesies tertentu, membuat identifikasi dan penghitungan spesies menjadi sangat sulit.

3. Perbedaan antara hibrida dan chimera

ilustrasi Liger, salah satu contoh hibrida (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Meskipun sama-sama keturunan dari beberapa spesies, tetapi hibrida dan Chimera memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Berikut adalah beberapa perbedaan antara keduanya:

Definisi

  • Chimera: Organisme yang mengandung sel-sel dari induk yang berbeda.
  • Hibrida: Organisme keturunan dari dua hewan atau tumbuhan dari subspesies, ras, varietas, spesies, atau genus yang berbeda.

Genetika

  • Chimera: Campuran sel-sel yang berbeda secara genetik yang membentuk organisme mosaik.
  • Hibrida: Memiliki ciri-ciri peralihan, dengan setiap sel mengandung campuran kromosom dari spesies induk.

Mosaikisme:

  • Chimera: Merupakan organisme mosaik atau mengandung sel-sel dari asal genetik yang berbeda.
  • Hibrida: Bukan organisme mosaik, di mana setiap sel memiliki campuran kromosom dari kedua induk.

Fertilitas:

  • Chimera: Fertilitas dapat bervariasi; ada yang fertil, dan ada yang tidak.
  • Hibrida: Sering kali tidak fertil sepenuhnya.

4. Tantangan biologis dalam hibridisasi antarspesies

ilustrasi anjing dan kucing (pexels.com/Alexander Grey)

Hibridisasi antarspesies menghadirkan tantangan biologis yang signifikan, yang memengaruhi keanekaragaman hayati dan proses evolusi. Salah satu masalah utama adalah ketidakcocokan genetik, di mana hibrida sering mengalami penurunan kebugaran karena genom induk yang tidak cocok, yang menyebabkan kemandulan atau ketidakmampuan untuk hidup. Fenomena ini, yang dikenal sebagai ketidakcocokan hibrida, muncul dari interaksi negatif antara gen spesies yang berbeda.

Tantangan lain adalah depresi perkawinan sedarah, di mana hibrida kehilangan adaptasi lokal, yang mengurangi kebugaran ekologisnya. Hal ini dapat mengganggu kestabilan populasi, terutama pada spesies langka atau terancam punah, dengan memperkenalkan sifat-sifat maladaptif.

Aktivitas manusia memperburuk tantangan ini dengan memecah hambatan reproduksi alami melalui modifikasi habitat atau translokasi spesies. Hal ini telah menyebabkan peningkatan peristiwa hibridisasi, seperti antara beruang kutub dan beruang grizzly karena perubahan iklim. Sementara hibridisasi kadang-kadang dapat memperkenalkan sifat-sifat adaptif, konsekuensi negatifnya sering kali lebih besar daripada manfaatnya, terutama dalam konteks konservasi. Menangani tantangan ini memerlukan manajemen yang cermat untuk menyeimbangkan potensi evolusi hibrida dengan kebutuhan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan integritas spesies.

5. Antara mitos dan kenyataan

ilustrasi hewan mitologi Chimera (commons.wikimedia.org/Jean Baptiste Wicar)

Chimera yang terdiri dari bagian tubuh berbagai hewan adalah makhluk mitologi yang hanya ada dalam legenda. Meskipun begitu, konsep hibridasi antarspesies bukanlah sesuatu yang sepenuhnya mustahil dalam sains modern. Dengan teknologi seperti rekayasa genetika dan CRISPR, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa modifikasi genetik dan penciptaan organisme dengan DNA dari spesies yang berbeda memang bisa dilakukan. Sebagai contoh, hibrida seperti Liger (keturunan singa dan harimau) atau percobaan Chimera manusia-dan-babi di laboratorium menunjukkan bahwa penggabungan antarspesies dalam beberapa bentuk adalah mungkin.

Namun, ada batasan besar dalam menciptakan makhluk seperti Chimera secara ilmiah. Faktor biologis, seperti perbedaan jumlah kromosom, ketidakcocokan genetik, dan gangguan fisiologis, menjadi tantangan utama dalam hibridasi antarspesies yang berbeda secara drastis. Banyak percobaan hibrida yang menghasilkan keturunan yang tidak subur atau memiliki masalah kesehatan, dan hibrida antarspesies dengan perbedaan genetik besar hampir mustahil terjadi secara alami. Selain itu, etik juga menjadi pertimbangan penting dalam sains. Manipulasi genetik yang terlalu ekstrem dapat menimbulkan dilema moral, terutama terkait kesejahteraan hewan yang dilibatkan dan dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem.

Hingga kini, makhluk seperti Chimera tetap berada dalam ranah mitologi. Akan tetapi, perkembangan sains modern dalam bidang genetika menunjukkan bahwa hibridasi antarspesies mungkin bisa dilakukan di kemudian hari. Kendati demikian, batasan biologis dan etika saat ini menahan kita dari menciptakan makhluk yang sepenuhnya menyerupai imajinasi kuno tersebut.

Referensi 

Britannica. Diakses pada Februari 2025. Hybrid
Difference Between. Diakses pada Februari 2025. What is the Difference Between Chimera and Hybrid?
Britannica Kids. Diakses pada Februari 2025. Chimera
Quanta Magazine. Diakses pada Februari 2025. Interspecies Hybrids Play a Vital Role in Evolution
World History Edu. Diakses pada Februari 2025. What Does the Chimera Represent in Greek Mythology?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us