Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Katedral Santa Maria del Fiore, Katedral Ikonik Kota Florence

potret megahnya Katedral Santa Maria del Fiore, Florence, Italia dilihat dari kejauhan (unsplash.com/Ray Harrington)
Intinya sih...
  • Katedral Santa Maria del Fiore merupakan gereja Katolik Roma terbesar di Kota Florence, Italia
  • Katedral ini adalah ikonik dan salah satu landmark paling terkenal di kota Florence
  • Katedral ini memiliki ukuran besar dengan fasad bergaya Neo Gotik dan panel marmer polikrom

Katedral Santa Maria del Fiore atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Florence merupakan gereja Katolik Roma yang berada di Kota Florence, Italia. Katedral yang juga dikenal oleh masyarakat Italia dengan nama lokal Duomo di Firenze tersebut merupakan gereja Katolik Roma tempat kedudukan Uskup Agung Florence. Berdiri dengan kemegahannya melintasi abad, Katedral yang didedikasikan untuk Santa Perawan Maria ini merupakan salah satu satu gereja terbesar dan termegah di Eropa.

Katedral tersebut merupakan katedral ikonik dan salah satu landmark paling terkenal di kota Florence. Terdapat sebuah konsensus yang menyatakan bahwa kota Florence adalah tempat lahirnya Renaisans, sebuah periode dalam sejarah dan pergerakan budaya di abad ke-14 hingga abad ke-17 M yang merupakan sebuah periode transisi dari abad pertengahan menuju modernitas. Masa Renaisans terkenal dengan berbagai karya seni dan seni arsitektur rancang bangunnya yang menawan. Kompleks Katedral Santa Maria del Fiore merupakan bagian dari situs warisan dunia bernama Historic Centre of Florence yang ditetapkan oleh badan UNESCO.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Katedral Santa Maria del Fiore yang ikonik ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Katedral bersejarah yang mulai dibangun pada abad ke-13 M

Dikutip dari Britannica, peletakan batu pertama Katedral Santa Maria del Fiore ini dilakukan pada tahun 1296 di atas situs katedral tua dari abad ke-4 M bernama Katedral Santa Reparata yang diresmikan dan dikuduskan sebagai gereja pada tahun 393 M oleh St. Ambrose of Milan, Uskup Milan waktu itu. Arsitek pertama dari pembangunan Katedral Santa Maria del Fiore adalah Arnolfo di Cambio yang membangunnya dalam gaya arsitektur Gotik dengan perpaduan material marmer dan batu bata. Setelah kematian Arnolfo di Cambio, sejumlah arsitek terlibat dalam pembangunan katedral ini hingga katedral ini diresmikan dan dikuduskan oleh Paus Eugenio IV pada tanggal 25 Maret 1436 setelah bangunan kubahnya berhasil diselesaikan. Katedral ini diselesaikan dalam tempo 140 tahun setelah peletakan batu pertamanya.

Fasad Katedral yang dapat dilihat saat ini dibangun pada abad ke-19 dengan gaya arsitektur Neo Gotik, sama dengan gaya arsitektur yang banyak ditemukan di sejumlah katedral megah di Prancis dan Jerman. Menurut Duomo-firenze, fasad bergaya Neo Gotik tersebut dirancang oleh arsitek Emilio De Fabris  yang memenangkan kompetisi untuk pembangunan fasad baru katedral setelah fasad katedral lama karya Arnolfo di Cambio dibongkar pada abad ke-16. Pembangunan fasad baru tersebut dimulai pada tahun 1876 dan diselesaikan pada tahun 1887 oleh penerus Emilio De Fabris karena ia telah meninggal pada tahun 1883. Fasad bergaya Neo Gotik  yang terbuat dari marmer putih, hijau dan merah tersebut membentuk kesatuan yang harmonis dengan katedral.

2. Eksteriornya dihiasi oleh marmer polikrom

potret artisitik Katedral Santa Maria del Fiore di bawah temaram cahaya senja dilihat dari Bukit Michelangelo (commons.wikimedia.org/Petar Milošević)

Salah satu keunikan dari bangunan Katedral Santa Maria del Fiore ini adalah bagian eksteriornya yang dihiasi oleh panel marmer polikrom (polychrome marble). Marmer polikrom adalah marmer yang memiliki berbagai corak warna, dan bila digunakan sebagai dekorasi bangunan akan membentuk suatu pola dekorasi tertentu sebagai penghias bangunan. Panel marmer polikrom Katedral Santa Maria del Fiore ini memiliki berbagai corak warna hijau dan merah muda yang dibingkai dengan warna putih yang akan menambahkan kesan artistik dan megah katedral di bawah temaramnya cahaya senja jika dilihat dari kejauhan.

Katedral Santa Maria del Fiore memiliki ukuran yang besar dengan dimensi panjang: 153 m, lebar transept : 90 m dan tinggi dari dasar lantai hingga kubah 114,5 m. Katedral ini mencakup area seluas 8.300 meter persegi. Dilansir Florence-museum di dalam kompleks katedral tersebut terdapat sejumlah bangunan bersejarah seperti menara bel gereja megah yang dikenal dengan nama Giotto's Campanile yang didesain oleh arsitek Giotto di Bondone di tahun 1334, menara bel tersebut memiliki tinggi 84,7 m dengan penyangga poligonal (polygonal buttresses) di setiap sudutnya.

Kemudian terdapat bangunan kuno di bagian depan katedral yang dikenal dengan nama The Baptistery of St. John. Di masa lalu bangunan Baptistery biasanya digunakan untuk menyimpan bejana pembabtisan. Bangunan yang dikuduskan oleh Paus Nicolo II pada tahun 1059 tersebut merupakan masterpiece dari arsitektur Italian Romanesque dan dihiasi berbagai seni dekorasi mozaik dari abad ke-13 dan ke-14.

3. Memiliki konstruksi kubah gereja dengan desain yang kompleks pada masanya

lukisan fresco dari abad ke-16 yang menggambarkan "Penghakiman Terakhir" di langit-langit kubah katedral Santa Maria del Fiore karya seniman Vasari dan Zuccari (commons.wikimedia.org/Livioandronico2013)

Salah satu yang paling mengesankan dari bangunan Katedral Santa Maria del Fiore ini adalah konstruksi bangunan kubahnya yang besar yang merupakan salah satu keajaiban konstruksi pada masanya. Menurut Britannica kubah tersebut dirancang oleh arsitek Filippo Brunelleschi yang memulai pekerjaannya pada tahun 1420. Kubah rancangan Brunelleschi tersebut terdiri atas dua lapisan: lapisan bagian dalam yang membentang sepanjang diameter kubah dan lapisan luar yang pararel dengan diameter kubah untuk melindunginya dari berbagai kondisi cuaca serta memberikan bentuk bagian luar yang lebih indah. 

Sejumlah sumber sejarah menuliskan hanya dalam 16 tahun dengan kurang dari 100 pekerja terampil, Filippo Brunelleschi dengan pengalamannya dan keahliannya dalam merekayasa teknik bangunan berhasil membangun kubah dengan material lebih dari 4 juta batu bata dan berat total lebih dari 25.000 ton. Strukturnya diperkuat oleh rantai tersembunyi yang mengelilinginya. Ketika komputer untuk perhitungan matematika dan hukum fisika untuk pembangunan sebuah bangunan kolosal belum ditemukan, Brunelleschi sama seperti pembangun katedral lainnya bergantung pada intuisi dan apapun yang dapat dipelajari dari skala model yang dia buat. Kubah katedral tersebut merupakan salah satu kubah dengan material batu bata terbesar di dunia dan merupakan simbol dari Renaisans Italia.

4. Menyimpan berbagai karya seni yang luar biasa

potret altar utama Katedral Santa Maria del Fiore (commons.wikimedia.org/Sailko)

Sama seperti banyak katedral bersejarah lainnya di Eropa, Katedral Santa Maria del Fiore ini menyimpan berbagai karya seni yang luar biasa. Yang paling terkenal adalah lukisan fresco bertema "Penghakiman terakhir" (The Last Judgment) yang menjadi dekorasi interior langit-langit kubah katedral ini.Web Galery of Art melansir lukisan "Penghakiman terakhir" di Katedral Santa Maria del Fiore mulai dibuat pada tahun 1572 oleh seniman Giorgio Vasari dan diselesaikan oleh seniman Federico Zuccaro pada tahun 1579 karena Vasari meninggal di tahun 1574. Lukisan yang dibuat pada bidang bulat pada kubah yang terletak di atas kepala umat seolah membawa umat ke dunia yang lebih tinggi sehingga hal-hal yang berkaitan dengan surgawi hadir secara visual di tempat tersuci di dalam gereja.

Selain lukisan banyak masterpiece karya pahatan buatan seniman-seniman ternama masa Renaisans seperti Donatello dan Nanni d'Antonio di Banco dapat dilihat di katedral ini.  Sejumlah informasi juga menuliskan Leonardo da Vinci terlibat dalam mendesain bola tembaga emas (gilt copper ball) yang dipasang di puncak kubah katedral. Terdapat pula kaca patri dari abad ke-14 dan 15 yang melukiskan kisah dari Kitab Suci Perjanjian lama dan Perjanjian Baru. Kaca Patri adalah salah satu komponen artistik penting dalam pencahayaan alami katedral-katedral megah di masa lalu sebelum ditemukannya listrik.

5. Memiliki status kehormatan sebagai gereja basilika

potret detail fasad Katedral Santa Maria del Fiore (unsplash.com/ Luca Lago)

Sebagaimana dituliskan dalam laman Gcatholic, selain memiliki kedudukan sebagai gereja katedral atau gereja tempat kedudukan Uskup, Katedral Santa Maria del Fiore merupakan gereja yang memiliki status kehormatan sebagai basilika (minor basilica). Dalam Katolik Roma, basilika adalah status atau gelar kehormatan yang diberikan oleh Takhta Suci Vatikan kepada gereja-gereja tertentu di seluruh dunia karena kekunoan dan keterkaitannya dengan sejarah gereja Katolik Roma di suatu tempat serta nilai siginifikansinya sebagai pusat peribadatan dan peziarahan umat.

Terdapat 4 buah basilika utama Kepausan di Roma serta sekitar 1.894 buah gereja yang memiliki gelar kehormatan sebagai basilika (minor basilica) yang tersebar di seluruh dunia. Italia adalah negara yang memiliki basilika terbanyak di seluruh Eropa dengan 592 buah basilika. Dua orang Paus pernah berkunjung (papal visit) ke Katedral Santa Maria del Fiore ini yaitu Paus Paulus VI pada tahun 1966 dan Paus Fransiskus pada tahun 2015.

Kota Florence merupakan salah satu destinasi utama wisatawan ketika mengunjungi Italia karena kekayaan sejarah dan rancang bangun kotanya yang indah dengan perpaduan aspek klasik dan modern pada bangunannya. Kota tersebut juga terkenal sebagai tempat lahirnya brand fashion terkenal: Gucci.  Kalau ada kesempatan jalan-jalan ke kota Florence ini jangan lupa mampir ke katedral megah dan bersejarah ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us