Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Katedral Santiago de Compostela Spanyol yang Megah dan Indah

potret kompleks Katedral Santiago de Compostela Spanyol yang megah (commons.wikimedia.org/Fernando Pascullo)
potret kompleks Katedral Santiago de Compostela Spanyol yang megah (commons.wikimedia.org/Fernando Pascullo)

Catedral Basilica de Santiago de Compostela atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Santiago de Compostela, merupakan sebuah gereja katedral Katolik Roma ikonik yang terletak di wilayah Galicia, Spanyol. Katedral tersebut merupakan katedral metropolit Keuskupan Agung Santiago de Compostela dan gereja tempat kedudukan Uskup Agung Santiago de Compostela. Bangunan katedral tersebut juga merupakan salah satu ikon penting bagi sejarah Kekristenan dan seni bercorak Kristen di Spanyol.

Sebagai salah satu tempat peziarahan umat Kristen di Eropa yang terkenal sejak abad pertengahan di samping Biara Mont Saint Michel, sebuah biara yang didirikan di atas bukit berbatu di wilayah Normandia, Prancis. Di dalam katedral tersebut terdapat makam Santo Yakobus putra Zebedeus, salah seorang dari 12 murid utama Yesus Kristus. Menurut legenda, Santo Yakobus yang dalam bahasa Spanyol namanya dikenal sebagai Santiago membawa ajaran Kristen ke Semenanjung Iberia, sebuah semenanjung yang meliputi wilayah Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sebagian wilayah Prancis.

Ingin tahu lebih lanjut tentang katedral ikonik yang megah dan indah ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Katedral yang didirikan di atas makam Santo Yakobus murid Yesus Kristus

patung Santo Yakobus yang digambarkan berpakaian seorang peziarah di bagian atas tengah fasad menara gereja (commons.wikimedia.org/Bjorn Christian Torrissen)
patung Santo Yakobus yang digambarkan berpakaian seorang peziarah di bagian atas tengah fasad menara gereja (commons.wikimedia.org/Bjorn Christian Torrissen)

Katedral Santiago de Compostela memiliki reputasi terkenal sebagai gereja yang didirikan di atas makam Santo Yakobus putra Zebedeus. Dikutip dari laman Britannica, Santo Yakobus adalah salah satu di antara 12 murid utama Yesus Kristus. Menurut legenda, Santo Yakobus membawa ajaran Kristen hingga ke Semenanjung Iberia, setelahnya ia kembali ke Yerusalem dan menjadi martir Kristen karena mempertahankan imannya, ia dihukum mati oleh Raja Herodes Agrippa I yang melakukan persekusi terhadap jemaat Kristen awal. Kisah kemartirannya tercatat dalam Kitab Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul Bab 12: 2)

Menurut legenda Spanyol, setelah kematiannya, jasadnya dibawa oleh muridnya melintasi Laut Tengah dan mendarat di wilayah Galicia, Spanyol tempat ia akhirnya dimakamkan. Makamnya ditemukan kembali pada tahun 814 M oleh seorang pertapa setelah ia melihat cahaya aneh di langit malam di atas makamnya dan melaporkan peristiwa tersebut ke Uskup Iria di Galicia. Uskup mengakui itu adalah keajaiban dan melaporkannya kepada Raja Alfonso II, setelahnya raja memerintahkan pembangunan kapel di tempat tersebut. Bangunan gereja yang lebih megah didirikan dalam masa selanjutnya.

Katedral Santiago de Compostela, merupakan salah satu dari sejumlah gereja Katolik Roma yang didirikan di atas makam murid utama Yesus Kristus. Beberapa gereja lainnya yang didirikan di atas makam murid Yesus adalah Basilika Santo Petrus di Vatikan (makam rasul Petrus), Katedral Santo Thomas di Chennai, India (makam rasul Thomas) dan Basilika Santo Yohanes di Izmir, Turki (makam rasul Yohanes). 

2. Katedral berarsitektur Romanesque terbesar di Spanyol

potret lorong utama (nave) di bagian dalam Katedral Santiago de Compostela (commons.wikimedia.org/Fernando Pascullo)
potret lorong utama (nave) di bagian dalam Katedral Santiago de Compostela (commons.wikimedia.org/Fernando Pascullo)

Bangunan Katedral Santiago de Compostela saat ini merupakan konstruksi bangunan yang mulai dibuat pada abad ke-11 M di atas bangunan kapel yang dibangun di atas makam yang diyakini sebagai makam Santo Yakobus. Dilansir Caminodesantiago, untuk mengakomodasi jumlah peziarah yang terus bertambah konstruksi bangunan baru dibuat pada tahun 1075 ketika Raja Alfonso VI berkuasa dan di bawah pengawasan Uskup Agung Diego de Peláez. Katedral baru tersebut dibangun dengan material batu granit untuk struktur utamanya dan dengan gaya arsitektur Romanesque  pada denah lantai berbentuk salib latin.

Gaya arsitektur tersebut memiliki ciri khas lengkungan setengah lingkaran untuk jendela, pintu dan konstruksi atapnya. Kubah besar menopang atap bagian tengah dan memiliki pilar serta tembok yang tebal. Pada tahun 1188, Master Mateo menambahkan fitur monumental pada katedral yang dikenal sebagai-The Gloria Portico yang merupakan gerbang utama. Gerbang tersebut dihiasi dengan pahatan 200 figur termasuk figur Santo Yakobus yang menyambut peziarah. Bangunan Katedral baru tersebut akhirnya diresmikan dan dikuduskan pada tahun 1211 yang peresmiannya dihadiri oleh Raja Alfonso IX of Leon.

Dengan panjang interior 97 m dan tinggi 22 m, Katedral Santiago de Compostela merupakan katedral berarsitektur Romanesque terbesar di Spanyol dan salah satu yang terbesar di Eropa. Pada abad-abad selanjutnya katedral juga diperluas dan dihiasi dengan struktur bangunan dan ornamen tambahan bercorak Gotik dan Barok.

3. Merupakan tempat ziarah umat Kristen yang terkenal sejak abad pertengahan

Katedral Santiago de Compostela merupakan katedral terkenal yang menjadi salah satu tujuan peziarahan terpenting umat Kristen di Eropa pada abad pertengahan. Dilansir Theculturetrip, Katedral Santiago de Compostela menandai akhir dari rute ziarah bernama Camino de Santiago, sebuah rute ziarah yang mencakup sekitar 790 km dari titik awal di Prancis dan bahkan di Portugal lalu melintasi Spanyol dan berakhir di Katedral Santiago de Compostela di wilayah Galicia, Spanyol.

Para peziarah akan berjalan kaki selama beberapa hari dari titik awal tersebut hingga mencapai katedral tersebut, dan kebiasaan tersebut telah ada sejak abad pertengahan dan masih dilakukan hingga hari ini. Dari sejumlah pengalaman para peziarah yang diceritakan dalam berbagai situs rohani maupun blog rohani, perjalanan peziarahan ini seringkali juga disebut dengan "retret bergerak" yang membawa suka cita perjumpaan dengan banyak pribadi di perjalanan serta komitmen yang kuat untuk melakukan penitensi (penyesalan atas dosa) dalam tradisi Katolik Roma. 

4. Memiliki status kehormatan sebagai minor basilica

potret altar utama Katedral Santiago de Compostela (commons.wikimedia.org/Fernando Pascullo)
potret altar utama Katedral Santiago de Compostela (commons.wikimedia.org/Fernando Pascullo)

Berdasarkan informasi yang tertulis di laman Gcatholic, selain statusnya sebagai gereja katedral, Katedral Santiago de Compostela juga memiliki status kehormatan sebagai gereja basilika (minor basilica). Dalam Katolik Roma, basilika adalah gelar kehormatan yang diberikan Takhta Suci Vatikan kepada gereja-gereja tertentu karena keterkaitannya dengan sejarah perkembangan Kekristenan dan jemaatnya di suatu tempat serta signifikansi gereja tersebut sebagai pusat peribadatan dan pusat peziarahan.

Saat ini terdapat 4 basilika utama Kepausan (major basilica) di Roma serta sekitar 1.182 minor basilica yang tersebar di seluruh dunia. Gereja dengan status basilika (minor basilica) memiliki hak seremonial tertentu. Sejumlah Paus pernah mengunjungi Katedral Santiago de Compostela ini, diantaranya: mendiang Paus Yohanes Paulus II pada bulan November 1982 dan bulan Agustus 1989 dan mendiang Paus Benediktus XVI pada bulan November 2010.

5. Menjadi bagian integral dari situs warisan dunia Santiago de Compostela

potret peti yang berisi relikui Santo Yakobus dan kedua muridnya yang berlokasi di ruang bawah tanah Katedral Santiago de Compostela (commons.wikimedia.org/Bjorn Christian Torrissen)
potret peti yang berisi relikui Santo Yakobus dan kedua muridnya yang berlokasi di ruang bawah tanah Katedral Santiago de Compostela (commons.wikimedia.org/Bjorn Christian Torrissen)

Pada tahun1985 UNESCO menetapkan wilayah Santiago de Compostela (old town) bersama dengan katedralnya sebagai situs warisan dunia. Katedral beserta wilayah di sekitarnya dinilai sebagai salah satu simbol Kekristenan di Spanyol. Dengan bangunan bercorak arsitektur Romanesque, Gotik dan Barok, kota tua Santiago de Compostela merupakan salah satu kawasan perkotaan terindah di dunia. Kelompok bangunan tertua ada di sekitar makam Santo Yakobus dan Katedral, termasuk bangunan Pórtico de la Gloria dengan dekorasi dan ornamennya yang luar biasa.

Selain itu, wilayah di sekitar katedralnya juga melestarikan pusat bersejarah yang berharga sehingga dikenal sebagai salah satu kota suci terbesar bagi umat Kristen di Eropa. Semua aliran budaya dan seni Eropa dari abad pertengahan hingga saat ini meninggalkan karya seni yang luar biasa di Santiago de Compostela. Menurut Euronews, pada tahun 2022 terdapat sekitar 440.000 peziarah dan pengunjung yang mengunjungi katedral dan wilayah sekitarnya, dengan rata-rata total pengunjung lebih dari 300.000 orang setiap tahunnya menunjukkan wilayah ini sebagai salah satu destinasi budaya dan sejarah yang penting di Spanyol.

Spanyol terkenal sebagai salah satu negara Eropa yang memiliki sejumlah bangunan gereja bersejarah dengan berbagai jenis corak arsitektur. Selain Katedral Santiago de Compostela ini yang terkenal dengan arsitektur Romanesque, terdapat Katedral Sevilla yang merupakan katedral berarsitektur Gotik terbesar di dunia dan Basilika Sagrada Familia yang memadukan arsitektur Gotik, Art Nouveau dan Catalan Modernism yang memberikan ciri khas langgam arsitekturnya sendiri. Para arsitek gereja-gereja tersebut mengekspresikan imannya dalam wujud seni rancang bangun yang luar biasa untuk menambah aura keagungan dan kesakralan ketika umat beribadah di dalamnya.

Apakah tertarik untuk mengunjungi katedral megah yang menjadi bagian dari sejarah Kekristenan di Eropa ini jika nanti ada kesempatan untuk berkunjung ke Spanyol? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us