5 Fakta Kuntul Kerbau, Keluarkan Sedikit Energi saat Mencari Makanan!

Kuntul kerbau atau cattle egret merupakan spesies bangau yang dinamai karena sering terlihat bersama dengan hewan ternak atau mamalia berkuku lainnya. Mereka berada dalam famili Ardeidae dan memiliki nama ilmiah Bubulcus ibis. Panjang tubuhnya mencapai 46--56 sentimeter, beratnya 270--512 gram dan lebar kepakan sayapnya kisaran 88--96 sentimeter. Dengan postur tubuh tersebut, kuntul kerbau bisa bergerak hingga kecepatan 51 km/jam. Penting untuk tahu ciri-cirinya agar bisa membedakannya dari burung lainnya.
Lehernya pendek dan tebal, paruhnya kokoh dan postur tubuhnya agak bungkuk. Burung dewasa yang tidak kawin punya bulu putih, paruh kuning dan kaki abu-abu kekuningan. Selama musim kawin, populasi di bagian barat akan memiliki bulu perpaduan oranye dan cokelat muda di bagian punggung, dada, bagian atas kepala, paruh dan kaki. Irisnya menjadi merah cerah selama beberapa saat sebelum berpasangan. Saatnya kenalan lebih baik dengan mereka melalui fakta berikut ini.
1. Tersebar luas di Asia, Afrika dan Eropa

Penyebaran kuntul kerbau berada di Asia, Afrika dan Eropa, tapi telah berhasil menempati sebagian besar wilayah di dunia dalam satu abad terakhir. Banyak populasi kuntul kerbau yang melakukan migrasi jarak jauh, sementara populasi lainnya memilih menyebar. Mereka yang berada di belahan bumi utara akan bermigrasi dari area beriklim dingin ke area yang lebih hangat. Tapi, burung yang bersarang di Australia bermigrasi ke Tasmania dan Selandia Baru, ketika musim dingin dan kembali saat musim semi.
Animalia menginformasikan bahwa migrasi di bagian barat Afrika dilakukan kuntul kerbau sebagai respon terhadap curah hujan. Sementara di Amerika Selatan, mereka bermigrasi ke selatan daerah perkembangbiakannya di luar musim kawin. Berbeda dengan di bagian selatan India yang hanya melakukan migrasi lokal sebagai respon terhadap musim hujan. Kuntul kerbau menghuni lahan basah, habitat berumput kering, dataran banjir, rawa, lahan pertanian dan padang rumput.
2. Burung yang sangat oportunis

Seekor kuntul kerbau bisa memperoleh hingga 50 persen lebih banyak makanan dan hanya menggunakan dua pertiga energi untuk menangkapnya. Mereka bekerja sama dengan ternak serta spesies mamalia berkuku lainnya. Burung ini pemakan yang sangat oportunis dan tidak begitu kompetitif. Hewan yang biasa bersama dengannya adalah kerbau liar, badak, gajah, kuda nil, zebra, jerapah, eland dan waterbuck. Karena suka hinggap di punggung hewan-hewan tersebut, kuntul kerbau juga dijuluki sebagai burung kutu.
Melansir Animal Diversity, di Australia, kuntul kerbau terlihat bersama dengan kuda, babi, domba, angsa dan unggas lainnya dan bahkan kanguru. Di Karibia, mereka mengikuti bajak agar bisa menangkap cacing tanah. Perlu kamu tahu bahwa makanan utama dari burung ini adalah belalang, jangkrik, laba-laba, lalat, ngengat dan juga katak. Mereka mencari makan dalam kelompok longgar yang jumlahnya bisa mencapai ratusan burung.
3. Melindungi wilayahnya, tapi ada pengecualian

Spesies bangau ini memang mempertahankan wilayahnya, tapi tidak terlalu agresif. Mengapa? sebab jika ada burung bangau lainnya, kuntul kerbau memilih menyerah dan mencari makan di tempat lain. Ketika terdapat hewan besar di satu area, mereka secara selektif mencari makan di sekitar spesies tersebut sejauh 5--15 langkah per menit. Cenderung menghindari hewan yang bergerak lebih cepat atau lebih lambat.
4. Kuntul kerbau sebenarnya pendiam

Ketika berada jauh dari tempat bertenggernya, kuntul kerbau cenderung pendiam. Mereka bahkan tidak memiliki panggilan kawanan atau vokalisasi khusus saat terbang. Burung ini mengeluarkan suara sebagian besar di koloni perkembangbiakannya, terdengar sederhana, serak dan tenang seperti 'rick-rack'. Setiap kuntul kerbau mempertahankan area bertenggernya.
Di luar musim kawin, kuntul kerbau tidak agresif tapi jadi lebih intens saat musim kawin. Jambulnya yang tegak adalah peringatan bahwa mereka siap untuk bertarung. Ketika sudah menemukan pasangannya, keduanya akan mempertahankan wilayah bersarangnya bersama.
5. Punya pasangan berbeda setiap musim kawin

Sistem perkawinan kuntul kerbau adalah serial monogami, hanya kawin dengan satu pasangan selama satu musim kawin. Mereka cenderung menolak kawin dengan pasangan dari musim sebelumnya. Burung ini bersarang dalam koloni dan sering ditemukan di dekat perairan. Musim kawinnya beragam di Asia Selatan. Di bagian utara India, musim bersarang dimulai saat musim hujan di bulan Mei. Sementara di Australia, musim kawinnya terjadi dari bulan November hingga awal Januari. Populasi di Amerika Utara mulai kawin dari bulan April hingga Oktober. Sama seperti di Seychelles terjadi di bulan April hingga Oktober.
Sama seperti burung lainnya, jantan mencoba merayu betina dengan ritual pertujukannya. Setelahnya, sarang kecil ditempatkan di pepohonan atau semak belukar. Betina bisa menghasilkan 1--5 telur yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama 23 hari. Anak-anaknya baru bisa mengatur suhu tubuhnya pada usia 9--12 hari setelah menetas dan mendapatkan semua bulunya di usia 13--21 hari. Mereka baru bisa meninggalkan sarang dan memanjat di usia 2 minggu dan terbang pada usia 3 hari. Memulai hidup mandirinya pada usia 45 hari.
Kuntul kerbau sebenarnya burung yang sangat pendiam, tapi lebih vokal dan agresif saat musim kawin. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dengan total populasi 4.000.000--9.850.000 burung. Tren populasinya mengalami peningkatan, tapi bukan berarti tidak memiliki ancaman seperti kehilangan habitat.