Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Lansia Identik dengan Sepi? Ini 5 Fakta Masa Tua pada Manusia

Orang yang memasuki masa tua lebih cenderung memiliki perasaan nostalgia pada masa lalu. (unsplash.com/Aaron Andrew Ang)

Dilansir Britannica, secara administratif dan statistik, usia lanjut pada manusia didefinisikan sebagai usia 60 tahun ke atas. Namun, sebetulnya tidak ada cara baku untuk menentukan bagaimana seseorang dianggap tua atau tidak. Pasalnya, kondisi biologis orang yang sudah tua pun bisa saja jauh lebih bagus dibandingkan dengan orang berusia muda.

Bahkan, ada banyak kasus orang berusia lanjut masih aktif dan produktif sehingga ia tidak merasa bahwa dirinya memasuki masa senja. Nah, terlepas dari itu semua, manusia dan makhluk hidup lainnya tentu bakal memasuki usia tua sebagai siklus yang tidak bisa dihindari. Perputaran kehidupan ini selalu ada dan pasti terjadi pada setiap orang.

Jadi, sebetulnya bagaimana sains memandang masa tua? Fakta ilmiah apa saja yang bisa kita pelajari tentang masa tua manusia? Well, untuk kamu yang penasaran dengan masa tua, bisa simak artikel ini sampai habis, oke!

1. Masa tua adalah waktu saat manusia seharusnya mengalami puncak kebahagiaan

dua orang lansia yang sedang bermain catur (unsplash.com/Vlad Sargu)

Seharusnya, orang lansia adalah manusia yang sudah merasa menyelesaikan tugas-tugas beratnya semasa hidup. Ia bisa menghabiskan banyak waktu pada masa pensiun untuk keluarga, lingkungan, bahkan sesama lansia lainnya. Laman Psychological Science menjelaskan fenomena ini sebagai respons otak yang selalu mengingat nostalgia positif.

Ketika memasuki usia senja, seharusnya mereka sudah bisa mencapai prestasi bagus dalam hidupnya, seperti membesarkan anak sampai berhasil, memiliki cucu yang lucu, mengakhiri karier pada level atas, dan menikmati hidup yang lebih santai. Karena merasa sudah menyelesaikan tugas terberat dalam hidupnya, orang lansia akan lebih mudah bernostalgia mengenai sesuatu yang indah dan positif.

2. Namun, usia senja juga identik dengan rasa sepi

Orang lansia bisa merasakan perasaan kesepian akibat berbagai faktor. (unsplash.com/Matt Bennett)

Ada banyak orang berpendapat bahwa masa tua itu identik dengan kesepian. Well, pendapat tersebut ternyata tidak sepenuhnya salah, lho. Laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada begitu banyak orang lansia yang merasa kesepian pada masa senjanya.

Bahkan, beberapa negara melaporkan bahwa 1 dari 3 orang lanjut usia dipastikan merasa kesepian akibat berbagai faktor. Beberapa hal yang membuat mereka merasa sepi:

  • lingkaran pertemanan yang makin sempit, bahkan nihil;
  • teman-teman lama yang sudah hilang kontak dan mungkin meninggal dunia;
  • lingkungan keluarga yang kurang mendukung;
  • minimnya aktivitas yang bisa dilakukan pada masa tua;
  • produktivitas yang sudah menurun jauh dibandingkan masa sebelumnya;
  • kondisi fisik yang tidak memungkinkan banyak mobilitas;
  • perasaan bosan dan jenuh akibat rutinitas yang itu-itu saja;
  • kondisi mental atau pikiran yang makin menurun.

Nah, jika memiliki anggota keluarga yang memasuki masa senja, kamu bisa memberikan dukungan, waktu, tenaga, dan hiburan untuk menjauhkan mereka dari rasa sepi yang menyiksa. Kadang, orang lansia hanya butuh untuk ditemani sambil ngobrol ringan yang biasanya berkaitan dengan masa lalu mereka.

3. Tak ada pilihan lain selain mencari sensasi nostalgia

Masa tua juga menjadi waktu yang matang untuk merasakan sensasi nostalgia. (unsplash.com/Cristina Gottardi)

Mungkin kamu pernah bertanya kenapa mereka yang lansia sangat suka dengan acara reuni? Ya, faktanya, masa tua memang identik dengan perasaan nostalgia. Itu sebabnya, mereka akan mencari cara agar bisa bertemu dengan semua sahabatnya yang masih hidup. Biasanya, reuni sekolah, kampus, atau kantor menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh kakek dan nenek kita.

Nah, makin bertambahnya usia kita, memori otak juga akan makin banyak memiliki ingatan tentang masa lalu. Kalau pada saat usia 20 atau 30 saja kita sudah kangen dengan masa kecil, apalagi orang lansia yang berusia 65 tahun ke atas. Jadi, perasaan nostalgia yang dialami oleh lansia sebetulnya wajar banget selama tidak menimbulkan dampak negatif.

4. Masa tua identik dengan penurunan kesehatan

Meski tetap berusaha untuk sehat, usia lanjut identik dengan penurunan fungsi biologis. (unsplash.com/Georg Arthur Pflueger)

Studi yang dituliskan dalam laman Do Something menguak fakta bahwa 4 dari 5 orang lansia akan menghadapi (minimal) 1 kondisi berkaitan dengan penurunan kesehatan, misalnya jantung, nyeri sendi, masalah tulang, atau osteoporosis. Saat ini, fasilitas kesehatan modern dan pola hidup sehat mungkin sudah banyak diterapkan oleh lansia.

Namun, tetap saja penurunan fungsi biologis akan terjadi dan pada akhirnya mengalami kematian organ. Nah, di sinilah pentingnya peran serta dukungan dari lingkungan, entah itu keluarga, panti sosial, sampai pemerintah. Di banyak negara maju, kehidupan mayoritas lansia sudah menjadi tanggung jawab negara. Mereka dianggap memiliki sumbangsih yang dibutuhkan negara dan sudah seharusnya negara pun merawat mereka pada saat tua.

5. Kepemilikan asuransi kesehatan pada masa tua

Pada umumnya, orang berusia lanjut sudah memiliki asuransi kesehatan. (unsplash.com/LOGAN WEAVER)

Pada era 1980 dan 1990-an, masih belum banyak lansia yang terlindungi oleh asuransi kesehatan. Saat ini, mayoritas lansia, terutama di negara maju, bisa dipastikan sudah terlindungi dengan sistem asuransi kesehatan. Bahkan, pada negara-negara dengan pendapatan tinggi, 99 persen lansia sudah memiliki asuransi kesehatan pribadi dan 93 persen di antaranya malah memiliki asuransi ganda.

Sayangnya, hal ini belum merata di dunia dan masih banyak kondisi lansia yang memprihatinkan di negara-negara miskin. Asuransi kesehatan memang memiliki batasan tertentu, tapi lansia tetap membutuhkannya sebagai "teman" pada masa senja. Jadi, jika ingin berinvestasi untuk masa tuamu, gak ada salahnya ikut asuransi kesehatan yang memiliki rekam jejak bagus.

Nah, lewat artikel ini, kita bisa memahami apa saja yang bakal dihadapi ketika manusia memasuki masa tua. So, semoga artikel ini bisa memberi pengetahuan baru untuk kamu, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us