5 Fakta Menarik dari Cacing Tanah yang Jarang Diketahui

- Cacing tanah bernapas melalui kulit yang lembab, bukan paru-paru
- Cacing mengandung bahan organik dan casting yang menyuburkan tanah
- Cacing memiliki kemampuan regenerasi tergantung pada posisi tubuh yang terputus
Cacing tanah sering dianggap sebagai makhluk sederana yang kerap diabaikan oleh banyak orang, padahal sebetulnya tidak demikian. Nyatanya cacing tanah memainkan peran yang sangat penting dalam ekosistem dan memiliki berbagai hal menarik yang justru jarang diketahui oleh orang-orang.
Sekilas mungkin cacing tanah terlihat kecil dan tak berbahaya, padahal sebetulnya keberadaan hewan tersebut dapat mendukung kehidupan tumbuhan. Berikut merupakan beberapa fakta menarik seputar cacing tanah yang jarang diketahui agar kamu bisa semakin mengenalnya dengan lebih dekat.
1. Cacing tanah tidak memiliki paru-paru

Satu fakta menarik dari cacing adalah kondisi fisiknya yang tidak memiliki paru-paru, sehingga inilah yang membuatnya tampak berbeda. Cacing memiliki cara bernapas yang jelas berbeda jika dibandingkan dengan hewan lain seperti mamalia, sehingga
Dilansir DNR News, cacing tanah pada dasarnya tidak memiliki paru-paru, sehingga mereka bernapas melalui organ pernapas khusus, yaitu menyerap oksigen secara langsung melalui kulit mereka yang terasa lembab. Alasan itulah yang membuat cacing harus tetap berada di lingkungan yang lembab untuk bertahan hidup. Kondisi kulit cacing tanah yang kering bisa menghambat kemampuannya untuk bernapas, sheingga bisa menyebabkan kematian.
2. Cacing memakan tanah dan bahan organik

Cacing memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga mereka memiliki preferensi tersendiri dalam menentukan makanannya. Hal ini dapat terlihat dari peran cacing yang kerap dianggap sebagai 'pupuk alami', sebab keberadaannya dapat menyuburkan tanah.
Dilansir DPI NSW, cacing tanah mengandung bahan organik, seperti daun yang membusuk dan sisa tanaman, bahkan ada pula yang memakan tanah. Cacing akan mencerna bahan-bahan ini dan mengeluarkannya dalam bentuk kotoran yang disebut casting. Castings tersebut sangat kaya akan nutrisi dan dapat menyuburkan tanah, sehingga menjadikannya sebagai lahan yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
3. Tidak semua cacing bisa beregenerasi

Cacing tanah selama ini dikenal sebagai hewan yang memiliki kemampuan regenerasi, namun nyatanya hal ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis cacing. Biasanya hal ini juga tergantung pada posisi di mana letak tubuh cacing tersebut mengalami putus, sehingga tidak semuanya bisa kembali seperti awal.
Dilansir MPINAT, jika ekor cacing tanah terputus, maka kemungkinan besar bisa tumbuh kembali, tetapi tidak semua bagian tubuh dapat pulih sepenuhnya. Namun, jika cacing tanah terpotong di bagian depan atau dekat kepala, maka kemungkinan besar ia tidak akan bertahan hidup. Kemampuan regenerasi ini sering disalahpahami, namun sebetulnya merupakan bagian dari mekanisme pertanan yang luar biasa.
4. Cacing tidak memiliki mata

Nyatanya cacing bukan hanya tidak memiliki paru-paru saja, namun hewan tersebut juga tidak memiliki mata. Hal inilah yang sekaligus menjadi keunikan tersendiri bagi hewan yang satu ini, sehingga mereka tetap dapat beraktivitas dan juga mengenali kondisi lingkungannya dengan sangat baik.
Dilansir Vermont Public, walau cacing tanah tidak memiliki mata, namun sebetulnya mereka sangat sensitif terhadap cahaya. Mereka memiliki reseptor cahaya di kulit mereka yang memungkinkannya untuk mendeteksi cahaya dan gelap. Cacing tanah lebih suka tinggal di dalam tanah yang gelap karena paparan cahaya Matahari yang terlalu lama dapat mengeringkan kulitnya, sehingga mengganggu kebutuhan bernapasnya.
5. Usia cacing tanah bisa hingga 10 tahun

Mungkin banyak orang yang tidak menyadari bahwa cacing tanah termasuk salah satu hewan dengan usia hidup yang cukup panjang. Sebetulnya usia hidup setiap hewan pasti akan berbeda-beda dan hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor tersendiri, sehingga mungkin akan berbeda pada setiap spesiesnya.
Dilansir BBC, cacing tanah termasuk hewan berumur panjang karena beberapa spesiesnya bisa bertahan hidup hingga lebih dari 1- tahun. Namun, hal ini juga bergantung pada lingkungan dan ancaman dari predator. Selain itu, banyak pula cacing yang tidak bertahan lama karena lingkungan yang keras atau karena menjadi mangsa burung dan hewan lainnya.
Cacing tanah bukan hanya menjadi makhluk kecil yang tinggal di bawah permukaan, namun juga memainkan peran penting dalam ekosistem. Kemampuan regenerasi hingga perannya dalam pengomposan membuat hewan ini sangatlah menarik. Mana fakta yang baru kamu ketahui seputar cacing tanah?