6 Fakta Cacing Beludru, Lendirnya untuk Berburu dan Melindungi Diri

Cacing beludru atau velvet worm merupakan salah satu hewan unik, tidak hanya dari bentuk tapi juga gaya hidupnya. Mereka dikelompokkan dalam Onychophora dan sejauh ini ada sekitar 230 spesies yang diketahui. Tergantung pada spesiesnya, ada yang punya 13 atau 43 pasang kaki, masing-masing punya cakar kecil. Cacing beludru juga memiliki dua antena yang bergoyang di kepalanya.
Warnanya bisa sangat beragam, mulai dari oranye, cokelat, merah dan biru. Beberapa spesies punya garis-garis atau bercak. Setelah tahu cirinya, sudah saatnya mengenal mereka lebih jauh melalui fakta-fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran cacing beludru

Sejauh ini, hanya ada ratusan spesies onychophorans yang diketahui. Mungkin ada lebih banyak yang belum ditemukan. Spesies tersebut terbagi menjadi dua kelompok keluarga yaitu Peripatidae dan Peripatopsidae. Penyebarannya berbeda, Peripatidae menghuni area tropis Amerika dan juga ditemukan di area tropis bagian barat Afrika serta tenggara Asia. Sementara itu, Peripatopsidae bisa ditemukan di Chili, Afrika Sealtan, Australia, Papua Nugini dan Selandia Baru. Ada sekitar 74 spesies yang bisa ditemukan di Australia.
Australian Museum menginformasikan bahwa di Australia, cacing beludru menghuni berbagai wilayah seperti sub-alpine di tenggara Australia, daerah tropis basah dan hutan di barat daya bagian barat Australia. Sebagian besar menghuni daerah pesisir yang relatif lembab termasuk hutan hujan tropis, hutan eukaliptus dan hutan basah. Mereka hidup di area lembap seperti batang kayu yang membusuk dan serasah dedaunan.
2. Apa yang dimakannya dan bagaimana cara berburunya?

Jangan terkecoh oleh penampilannya yang lembut, cacing beludru adalah karnivora rakus dan pemburu aktif. Mereka memangsa invertebrata lainnya termasuk rayap, kutu kayu dan laba-laba kecil yang ditemuinya sepanjang perjalanan. Untuk menangkap mangsanya, spesies ini menyemprotkan lendir lengket dari saluran mulutnya. Lendir itu sangat efektif menjebak mangsa sehingga tidak bisa melarikan diri.
Setelahnya, cacing beludru menggigit mangsa kemudian menghisapnya setelah dilunakkan oleh air liur pencernaan yang dikeluarkan dari mulut cacing ini. Setiap bagian mangsa yang tidak tercerna dikeluarkan melalui anus di bagian tubuh belakangnya. Lendir itu juga disemprotkan ketika melindungi dirinya dari pemangsa.
3. Bentuknya tidak berubah sejak 300 juta tahun yang lalu

Berdasarkan informasi dari BBC Science Focus, cacing beludru sangat mirip dengan fosil lobopodian dari masa Early Cambrian, sekitar 540 juta tahun yang lalu. Artikel yang diterbitkan di Current Biology pada tahun 2016 menunjukkan bahwa mereka pertama kali mencapai daratan sekitar 400 juta tahun yang lalu. Selain itu, bentuk tubuh modernnya saat ini terbentuk 300 juta tahun yang lalu. Luar biasa!
4. Cacing beludru bersembunyi dari cahaya

Sumber yang sama menjelaskan bahwa cacing beludru sangat tertutup dan menunjukkan perilaku photonegative, cenderung bersembunyi dari cahaya. Mereka bernapas melalui lubang kecil yang disebut trakea, itu tersebar di seluruh tubuhnya. Pori-pori tersebut terbuka secara permanen sehingga air dari tubuhnya mudah hilang.
Sifat kutikula yang berpori membuatnya mudah mengering, mengharuskan cacing beludru berada di area dengan kelembapan tinggi. Karenanya, mereka menghuni batang kayu, di bawah batu, dalam tanah atau di antara serasah dedaunan.
5. Otaknya kecil tapi sangat kompleks

Hewan aneh satu ini juga menunjukkan beberapa perilaku unik, lho. Mereka mempunyai otak kecil tapi sangat kompleks yang berarti cacing beludru bisa bersosialisasi. Penelitian dari University of Queensland pada tahun 2015 menunjukkan bahwa satu spesies bernama Euperipatoides rowelli hidup dan berburu dalam kelompok yang terdiri dari 15 cacing beludru.
Mereka akan bertarung untuk membangun hierarki, kelompok dipimpin oleh betina dominan yang mendapat kesempatan pertama untuk memiliki makanan. Setiap pengganggu yang ikut campur dalam kelompok akan disambut dengan perilaku agresi.
6. Sistem perkawinan cacing beludru

Spesies jantan yang ada di Australia menempatkan spermatofornya di kepala untuk diberikan kepada betina. Beberapa spesies bahkan mengembangkan struktur rumit seperti duri, stilet berongga, lubang dan cekungan untuk menampung sperma atau memudahkannya memindahkan ke betina. Struktur tersebut juga berperan untuk mengenali spesies.
Cacing beludru ternyata memiliki sejarah hidup panjang yang sangat menarik. Tubuh modernnya saat ini sudah terbentuk sejak 300 juta tahun yang lalu. Sejauh ini, sudah ada 11 spesies yang dimasukkan dalam list terancam oleh IUCN. Ancaman utamanya adalah kehilangan habitat karena deforestasi, pengeringan lahan basah dan meningkatnya agrikultur.