6 Fakta Pecuk Brandt, Burung Penyelam Handal Bermata Biru Kobalt

Brandt's Cormorant atau Pecuk Brandt adalah spesies burung laut yang berasal dari famili Phalacrocoracidae atau burung laut pecuk (kormoran) yang dapat ditemukan di sepanjang pantai Pasifik Amerika Utara. Burung laut yang memiliki nama ilmiah Phalacrocorax penicillatus ini memiliki panjang tubuh berkisar antara 76 hingga 89 cm dan lebar sayap sekitar 127 cm. Bentuknya yang ramping dirancang untuk menyelam dan berenang di bawah air.
Pecuk Brandt dewasa umumnya memiliki bulu yang berwarna gelap, hampir hitam. Namun, di bawah pencahayaan tertentu, bulunya dapat memancarkan kilau warna biru dan ungu. Mata dan tenggorokan Pecuk Brandt berwarna biru kehijauan yang mencolok, sehingga memberikan kontras yang tajam dengan bulunya yang gelap.
Saat terbang, Pecuk Brandt menampakan siluet yang khas dengan lehernya yang panjang, badannya yang memanjang, serta sayapnya yang tipis dan runcing. Burung ini sering terbang rendah di atas air dengan kepakan sayap cepat yang diselingi dengan luncuran pendek.Tidak hanya itu, Pecuk Brandt juga memiliki ciri khas dan perilaku lainnya yang menarik untuk kita disimak.
1. Pecuk Brandt adalah penyelam ahli yang bisa berenang hingga 150 kaki untuk menangkap ikan

Menurut Bird Bot, Pecuk Brandt mampu menyelam hingga kedalaman 150 kaki dan mampu menahan napas selama lebih dari satu menit sambil mengejar mangsa. Kemampuan ini didukung dengan morfologi fisk Pecuk Brandt yang ramping untuk menyelam dan berenang di bawah air. Spesies ini memiliki leher yang panjang dan ramping yang dapat menjulurkan kepalanya dan mencapai bawah air untuk menangkap ikan. Saat tidak digunakan, lehernya dapat ditarik kembali.
Burung ini juga memiliki paruh yang relatif panjang dan ramping, dengan sedikit kait di ujungnya untuk memudahkannya menangkap dan memegang ikan yang licin sambil mencari makan di bawah air. Pecuk Brandt memiliki kaki berselaput yang kuat yang posisinya jauh di belakang tubuh. Hal ini yang berfungsi untuk mendorong dirinya sendiri dengan kuat melalui air sambil menyelam dan berenang.
2. Pecuk Brandt memamerkan kantong tenggorokan mereka yang berwarna biru cerah saat musim kawin

Pecuk Brandt umumnya bersifat monogami, yang mana mereka memiliki ikatan berpasangan yang bertahan selama satu musim kawin. Mereka mencapai kematangan seksual pada usia sekitar dua tahun. Untuk menarik perhatian betina, Pecuk Brandt jantan akan memanfaatkan warna tenggorokan mereka yang berwarna biru cerah dengan cara menggembungkan kantong tenggorokan tersebut untuk dipamerkan kepada betina. Selain itu, Pecuk Brandt jantan melakukan pertunjukan pacaran lainnya dengan cara mengepakan sayap, bersolek, hingga menyajikan bahan sarang untuk betina.
Selama musim kawin, Pecuk Brandt biasanya menghasilkan 4 buah telur. Pecuk Brandt jantan dan betina bergiliran mengerami telurnya dan merawat anak-anaknya agar keduanya bisa saling mencari makan. Menurut National Marine Sanctuary Foundation, rata-rata usia Pecuk Brandt mencapai 15 tahun hingga maksimum usia sekitar 25 tahun.
3. Pecuk Brandt merupakan hewan sosial

Banyak berinteraksi dengan satu spesiesnya hingga spesies lainnya, Pecuk Brandt merupakan hewan sosial. Spesies ini seringkali membentuk koloni di bebatuan lepas pantai, tebing berbatu, hingga dermaga. Mereka secara kolektif mencari makan dan berkembang biak dalam koloni yang padat.
Menurut All About Birds, Pecuk Brandt tidak hanya mencari makan bersama dengan sesama spesiesnya, tetapi juga mencari makan bersama spesies burung laut lainnya seperti burung pelikan dan burung penciduk dan bahkan terkadang bersama mamalia laut seperti singa laut.
Melansir Bird Bot, Pecuk Brandt diketahui hidup berdampingan dengan spesies burung laut lainnya dalam koloni spesies campuran, sering kali berbagi tempat bersarang dengan pelikan, burung camar, dan burung laut lainnya.
4. Pecuk Brandt sangat menyukai daerah laut

Pecuk Brandt sangat menyukai lingkungan laut dan jarang menjelajah jauh dari pantai. Mereka biasa mendiami daerah pantai berbatu seperti tebing hingga pulau lepas pantai di mana tersedia makanan dan tempat bersarang yang sesuai. Mereka juga dapat ditemukan di perairan dekat pantai, teluk, muara, dan bahkan beberapa sumber air tawar, seperti sungai dan danau besar untuk mencari makan. Menurut Bird Bot, selama musim non-kawin persebaran Pecuk Brandt kemungkinan lebih luas dan menyebar lebih jauh dari tempat berkembang biaknya, namun biasanya masih terlihat di garis pantai.
Spesies ini memiliki wilayah jelajah dari Alaska hingga Meksiko dan biasanya menetap di wilayah tersebut sepanjang tahun, meskipun mungkin melakukan migrasi singkat sebagai respons terhadap pergerakan mangsa. Mereka membuat sarang di pulau-pulau berbatu dan tebing di sepanjang garis pantai, serta mencari makan di daerah dekat pantai, terutama di sekitar pantai saat air laut sedang naik yang menarik ikan. Biasanya, mereka tidak menyimpang lebih dari 10 mil ke daratan dari pantai kecuali saat bermigrasi atau terganggu oleh pembangunan atau aktivitas manusia. Daerah perkembangbiakan utama mereka terletak antara Negara Bagian Washington dan California Selatan, termasuk Kepulauan Channel dekat Santa Barbara.
5. Pecuk Brandt memiliki kebiasaan mengeringkan sayap untuk memelihara bulunya

Saat tidak sedang mencari makan, Pecuk Brandt sering terlihat bertengger dengan sayap terbentang lebar yang mana perilaku ini dikenal sebagai "mengeringkan sayap". Postur ini membantu Pecuk Brandt untuk mengeringkan dan memelihara bulu burung, terlebih spesies ini tidak menghasilkan minyak anti air yang berfungsi untuk memelihara bulu agar tidak patah seperti yang biasa ditemukan pada banyak spesies burung laut lainnya.
6. Pola makan Pecuk Brandt mengandalkan makanan di laut

Pecuk Brandt bergantung pada makanan yang ada di laut untuk bertahan hidup, terutama ikan dan cumi-cumi. Mereka berburu dengan menyelam dari permukaan air dengan memanfaatkan morfologi fisiknya untuk mencari mangsa. Menurut National Marine Sanctuary Foundation, Pecuk Brandt tidak pilih-pilih makanan. Para ilmuwan dan ahli telah mencatat setidaknya 93 spesies ikan, cumi-cumi, dan kadang-kadang krustasea sebagai mangsanya, baik melalui analisis isi perut atau observasi.
Sebagai pemangsa ikan dan organisme laut lainnya, Pecuk Brandt berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Mereka membantu mengendalikan populasi ikan dan secara tidak langsung mempengaruhi kelimpahan spesies air lainnya. Selain itu, Guano (kotoran) yang dihasilkan oleh Pecuk Brandt dan burung laut lainnya di koloninya memberikan nutrisi penting yang memperkaya tanah di sekitarnya dan mendorong pertumbuhan vegetasi.