Fakta Sejarah Plester Luka yang Menarik Diketahui, Siapa Pionernya?

Pada zaman dahulu, orang menggunakan beberapa bahan alami seperti madu atau tumbukan daun untuk menutup luka. Terkadang, mereka juga menggunakan kain untuk membalutnya. Seiring perkembangan zaman, diciptakanlah plester luka untuk melakukan fungsi yang sama dengan lebih praktis dan sederhana.
Pernahkah kamu bertanya-tanya siapa yang pertama kali menciptakan salah satu item yang hampir selalu ada dalam kotak P3K tersebut? Inilah sejarah plester luka yang menarik untuk diketahui. Simak sampai tuntas, ya!
1. Diinisiasi oleh seorang pekerja pembeli kapas

Pembuatan plester luka ternyata pertama kali diinisiasi oleh seorang karyawan perusahaan Johnson & Johnson dari Amerika Serikat, bernama Earle Dickson, pada tahun 1920. Ia adalah karyawan pembeli kapas di perusahaan tersebut.
Pada saat itu, ia baru saja menikah dengan Josephine Knight Dickson. Istrinya ini cukup ceroboh di dapur, sehingga sering mendapatkan luka kecil dan luka bakar saat menyiapkan makanan. Di mana waktu itu, tidak ada pilihan yang baik untuk melindungi luka secara higienis dan mudah dipasang sendiri.
Dilansir laman Johnson n Johnson, kemungkinan besar, Josephine membalut lukanya seperti apa yang banyak dilakukan orang pada saat itu, membungkusnya dengan kain. Di mana cara ini tidak steril dan mudah terlepas.
2. Eksperimen Earle Dickson untuk membantu istrinya

Earle Dickson yang mengetahui kondisi tersebut, menjadi resah. Akhirnya, ia pun berinisiatif untuk membuat 'sesuatu' yang bisa membantu istrinya menutup luka dengan sederhana, praktis, dan steril.
Ia pun membawa pulang beberapa kain kasa steril dan pita perekat bedah dari perusahaan tempatnya bekerja. Ia memotong perekat dengan panjang 45 x 7 cm, meletakkan sedikit kasa di bagian tengahnya, dan menutup dengan kain crinolin agar tidak lengket saat digulung. Ini kemudian menjadi produk penutup luka gulung siap pakai yang hanya perlu digunting saat diperlukan. Ternyata, plester tersebut efektif membantu istrinya menangani luka dengan baik.
3. Produksi plester luka

Dari penemuan itu, ia bergegas mendemonstrasikan kepada bosnya, James Wood Johnson. Melihat potensinya yang besar, Johnson & Johnson akhirnya memproduksi hasil penemuan karyawannya tersebut.
Pada tahun 1921, Johnson & Johnson mulai memproduksi plester dengan merek BAND-AID® dalam skala kecil. Pada awal produksi, plester ini dibuat secara manual menggunakan tangan dengan ukuran persis yang didemonstrasikan Earle Dickson -- berupa gulungan panjang yang harus dipotong dengan gunting.
4. Pemasaran dan perkembangan plester luka

Pada tahun pertama, tidak banyak produk yang terjual karena konsumen belum mengenalnya. Perusahaan kemudian memasarkan keliling di kalangan dokter, apoteker, hingga penjual daging. Metode ini ternyata membuat penjualannya meningkat. Pada beberapa kesempatan, plester juga dibagikan gratis pada pasukan perang yang dikemas dalam kotak P3K tentara sebagai publisitasnya.
Pada tahun 1924, perusahaan menemukan mesin untuk memproduksi plester secara massal. Sejak saat ini, plester juga mengalami modifikasi ukuran, yaitu hanya sekitar 7 x 2 cm dan dijual dalam bentuk precut yang dibungkus secara individual seperti yang kita jumpai saat ini.
Pada tahun 1956, produksi plester terus ditingkatkan dengan berbagai inovasi, seperti penambahan dekorasi yang ramah anak. Kemudian pada 1997, diperkenalkan plester dengan antibiotik. Dan tahun 2012, diperkenalkan plester dengan bantalan berlapis yang lebih efektif menyembuhkan luka. Di mana inovasi ini terus berkembang hingga saat ini.
5. Earle Dickson mendapatkan penghargaan atas inovasinya tersebut

Berkat inovasinya tersebut, Earle Dickson kemudian dipromosikan sebagai Wakil Presiden di perusahaan Johnson & Johnson. Setelah kematiannya, ia juga dilantik di National Inventors Hall of Fame, bergabung dengan jajaran tokoh seperti Thomas Edison dan Alexander Graham Bell.
Wah, ternyata plester luka memiliki sejarah yang panjang dan menarik, ya! Dari penemuan rumah tangga hingga menjadi produk yang dibutuhkan banyak orang di seluruh dunia, inovasi ini telah banyak membantu hidup lebih mudah selama lebih dari ratusan tahun. Keren!