Ikan pari setan raksasa merupakan salah satu spesies ikan yang dapat ditemukan di perairan Indonesia. Ikan ini termasuk dalam genus ikan pari Mobula, dimana nama spesiesnya adalah M. mobular. Selain itu, ikan pari ini juga memiliki nama umum lain, yaitu spinetail devil ray.
Ikan ini disebut raksasa karena memiliki ukuran yang cukup besar dibanding spesies lainnya dalam genusnya. Seberapa besar ikan ini? Berikut beberapa informasi seputar ikan pari setan raksasa. Keep scrolling!
Ikan pari setan raksasa merupakan salah satu spesies ikan yang dapat ditemukan di Indonesia. Dilansir dari laman IUCN, spesies ikan pari ini hidup di perairan yang beriklim tropis dan subtropis. Ikan ini tersebar luas hampir di seluruh samudra, termasuk di Indonesia. Namun, ikan ini cukup banyak ditemukan di wilayah Laut Mediterania, tetapi tidak ditemukan di Laut Merah.
Umumnya ikan pari ini lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan dengan kedalaman kurang dari 50 m. Namun, ikan ini terkadang juga dapat menyelam hingga di kedalaman 1.112 m.
Ikan ini disebut dengan nama pari setan raksasa didasarkan pada ukuran tubuhnya yang besar. Dilansir dari laman Animalia, ikan pari setan merupakan spesies terbesar ketiga dalam genus Mobula. Umumnya panjang cakram ikan pari ini dapat tumbuh hingga 3,5 m. Tercatat ukuran terbesar ikan pari ini yang telah teramati memiliki panjang cakram sebesar 5,2 m.
Ikan pari setan raksasa merupakan salah satu spesies ikan yang memiliki tingkat reproduksi yang rendah. Dilansir dari laman MarineBio, ikan pari setan raksasa bereproduksi dengan cara ovovivipar. Masa kehamilan diperkirakan terjadi selama sekitar 1 tahun dan seekor ikan pari hanya dapat melahirkan 1 anak. Selain itu, terdapat masa istirahat diantara masa kehamilannya selama sekitar 2 tahun. Ikan pari setan raksasa juga merupakan ikan yang tumbuh lambat, tetapi dapat berumur panjang hingga mencapai usia 20 tahun.
Ikan pari setan raksasa ini memiliki cara yang unik untuk mendapatkan makanannya. Dilansir dari laman MarineBio, ikan ini akan berenang maju dengan mulutnya yang terbuka menggunakan lobus kepalanya dan mengarahkan air untuk dapat masuk ke dalamnya. Insang ikan pari ini memiliki struktur yang memungkinkannya untuk dapat menyaring dan menangkap mangsanya secara efisien. Terdapat rongga yang dapat memungkinkan air agar bisa keluar melalui celah insang. Ikan pari ini biasanya memakan zooplankton. Namun, mereka juga dapat memakan ikan kecil dan krustasea.
Keberadaan ikan pari setan raksasa di alam cukup memprihatinkan. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) bahkan mengkategorikan ikan ini dalam kategori konservasi Endangered (Terancam Punah). Populasi ikan ini diperkirakan mengalami penurunan di sebagian besar wilayah persebarannya.
Eksploitasi berlebih terhadap ikan pari ini menjadi salah satu penyebab keberadaannya semakin terancam. Ikan ini banyak ditangkap dan diperdagangkan untuk diambil daging, kulit, minyak hati, dan pelat insangnya. Bahkan pelat insang ikan ini memiliki harga cukup tinggi yang biasa digunakan sebagai tonik kesehatan Tiongkok. Selain itu, kerusakan habitatnya dan adanya perubahan iklim juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan ini. Oleh karena itu, upaya-upaya konservasi pun telah banyak dilakukan untuk menjaga kelestarian spesies ini, baik secara regional maupun global.
Ikan pari setan raksasa menjadi salah satu ikan pari berukuran besar yang tersebar luas di hampir seluruh samudra. Namun sayangnya, ikan ini keberadaanya cukup terancam terhadap kepunahan.