9 Fakta Tak Terduga Kehidupan Karl Marx, Pernah Jatuh Miskin!

Nama Karl Marx begitu erat dengan komunisme. Bahkan terdapat aliran ideologi politik dan ekonomi komunis yang dinamai dengan nama Marxisme. Marxisme sendiri merupakan paham komunis yang berasal dari pemikiran Karl Marx. Tulisannya yang berjudul The Communist Manifesto and Das Kapital telah menyebabkan revolusi dan jutaan kematian di seluruh dunia.
Akan tetapi, terlepas dari pandangan kalian tentang komunisme, Karl Marx memiliki kepribadian yang menarik dan unik. Dia terobsesi dengan Shakespeare, selalu menulis surat kepada teman-teman dan orang terkasih, serta sesosok pendongeng yang berbakat. Nah, berikut ini adalah fakta tak terduga tentang Karl Marx.
1. Karl Marx anak yang suka berkelahi dan berduel

Di masa mudanya, Karl Marx adalah anak yang cerdas, meskipun sifatnya sangat nakal. Menurut buku Karl Marx: A Life, yang dikutip laman The New York Times, Karl Marx adalah ketua geng Trier Tavern Club. Geng ini merupakan sekumpulan pemuda yang suka mabuk dan membuat onar. Marx sendiri terbiasa berkelahi dan berurusan dengan hukum.
Perkelahiannya semakin brutal ketika ia ditantang berduel oleh salah satu anggota geng saingannya, Borussia Korps. Dalam duel ini, Marx tertembak peluru oleh saingannya, tetapi untung saja nyawanya masih selamat.
Marx mengambil pelajaran dari kesalahannya itu. Beberapa tahun kemudian, dia kembali ditantang untuk berduel oleh seorang rekan komunis, tetapi Marx tidak menerima duel tersebut.
2. Kecanduan minuman keras

Selain itu, Karl Marx juga kecanduan alkohol sejak ia masih muda. Saat menempuh kuliah, ibunya sering menulis surat dan memperingatkannya untuk bersikap baik. Setelah tahun pertamanya, Universitas Bonn mencatat bahwa Karl Marx adalah mahasiswa yang luar biasa karena sangat cerdas dan tekun.
Namun, Karl pernah dikenai hukuman penahanan satu hari karena membuat kegaduhan dan mabuk di malam hari. Dia juga dituduh membawa senjata terlarang ke kampus. Hingga dewasa, Karl pun masih kecanduan alkohol.
3. Hubungan Karl Marx dengan ayahnya tidak berjalan baik

Hubungan Karl Marx dengan ayahnya terbilang cukup buruk. Ketika Karl ketangkap basah membawa senjata ilegal di kampus, Heinrich Marx, ayah Karl Marx, menulis surat permohonan kepada hakim, meminta agar putranya dilepaskan.
Namun, hubungan mereka sudah retak selama bertahun-tahun. Dalam satu surat, Heinrich mengakui bahwa nasihatnya tidak pernah didengarkan oleh putranya tersebut.
"Saya hanya bisa menasihati. Anda telah melampaui saya."
Di surat lain ia menulis, "Kamu masih begitu muda, kamu terasing dari keluargamu."
Sayangnya, Karl tidak pernah membalas surat dari orang tuanya. Dia juga tidak pernah bertanya tentang kabar mereka. Bahkan ketika Heinrich meninggal, Karl tidak menghadiri pemakamannya.
Terlepas dari itu semua, Karl tetap memuja sang ayah. Dia mendedikasikan sebuah puisi untuk ayahnya. Bahkan, ketika Karl Marx meninggal, dia menyimpan foto ayahnya di saku.
4. Pernikahan Karl Marx dengan Jenny von Westphalen menimbulkan kontroversi

Karl Marx menikah dengan Jenny von Westphalen yang empat tahun lebih tua darinya. Westphalen lahir dari latar belakang bangsawan, dan sempat bertunangan dengan orang lain. Dia digambarkan oleh penduduk setempat sebagai "gadis paling cantik di Trier" dan "ratu bola." Namun, pernikahannya dengan Marx menjadi sebuah skandal.
Bahkan ayah Marx, Heinrich, menulis surat kepada putranya Marx yang saat itu berusia 19 tahun. Ia menyayangkan bahwa seorang gadis yang luar biasa dengan posisi sosialnya yang tinggi harus mempertaruhkan masa depannya dengan seorang pemuda yang tidak pasti. Akan tetapi, cinta mereka menang, dan mereka menikah pada 1843 setelah melakukan pertunangan selama bertahun-tahun.
Jenny sangat bangga dengan ide-ide revolusioner dan kejeniusan Karl Marx. Ini diakuinya dalam sebuah surat yang ditulisnya untuk Karl Marx sebelum mereka menikah. Jenny mengatakan bahwa gagasan dan kata-kata Karl Marx sangat menginspirasi, dan ia menemukan kesejukan di dalamnya.
5. Benarkah Karl Marx pernah jatuh miskin?

Banyak artikel yang menulis bahwa Karl Marx pernah jatuh miskin. Kehidupan Karl selama tahun-tahun pertama setelah ia dan keluarganya tiba di London memang cukup memilukan. Menurut buku The Big Three in Economics, Marx tinggal di salah satu tempat terburuk dan termurah di London. Tetapi semua ini tidak membuat Marx dan istrinya malu.
Marx sendiri harus mengemis uang dari temannnya, Friedrich Engels. Ia menulis surat kepadanya,
"Saya tidak bisa keluar karena kekurangan mantel, dan saya tidak bisa lagi makan daging. Saya juga tidak bisa memanggil dokter dan tidak punya uang untuk membeli obat ketika sakit. Selama delapan sampai 10 hari terakhir, saya hanya memberi makan keluarga saya dengan roti dan kentang. Oleh karena itu, jika memungkinkan, kirimkan saya beberapa kilogram."
Namun, pada saat yang sama, Marx justru mempekerjakan seorang sekretaris pribadi. Dia juga menolak pekerjaan dengan gaji tetap. Selama tahun-tahun kemiskinan itu, ia masih memperoleh uang tiga kali lebih banyak daripada rata-rata upah pekerja terampil. Dan pada tahun 1864, dia hidup dari uang warisan dan saham.
6. Karl Marx menghasilkan karya tulis

Karl Marx sangat ahli dalam bidang ekonomi, filsafat, dan politik. Pada tahun 1837, ketika dia masih berusia 19 tahun, Marx menulis sebuah novel berjudul Scorpion and Felix, yang berisi cerita satir.
Pada tahun yang sama, Marx menghasilkan sebuah buku berisi syair-syair puisi. Dua tahun kemudian, pada usia 21 tahun, setelah menyerah pada novel dan puisi, Marx menulis sebuah drama berjudul Oulanem.
7. Masalah kesehatan yang diderita Karl Marx

Pada tahun 1967, tepat setelah puncak Perang Dingin, majalah Time memuat opini tentang peringatan 100 tahun penerbitan volume pertama Das Kapital karya Karl Marx. Majalah Time menyebutkan bahwa saat menulis buku Das Kapital, Marx sedang sakit-sakitan.
Marx menderita pembesaran hati, wasir, infeksi mata berulang, insomnia, dan bisul. Marx bahkan menulis tentang penyakitnya ini dalam surat-suratnya, yang menyebut bahwa penyakit itu 'curs' dan 'swine,' terutama untuk penyakit bisul yang sangat menyiksanya.
Pada tahun 2007, Sam Shuster, profesor dermatologi di University of East Anglia, menduga bahwa Karl Marx sebenarnya menderita hidradenitis suppurativa. Penyakit ini terjadi ketika kelenjar keringat tertentu, terutama di selangkangan dan ketiak, tersumbat. Sehingga menyebabkan pembengkakan dan infeksi.
8. Karl Marx menjalin hubungan baik dengan Abraham Lincoln

Tahukah kamu bahwa Abraham Lincoln adalah penggemar berat Karl Marx. Mengetahui hal itu, Marx membalas rasa hormat itu dengan cara yang sama. Menurut tokoh Martin Luther King Jr. yang dikutip laman The Washington Post, Abraham Lincoln menyambut dukungan Karl Marx dengan hangat selama Perang Saudara dan berkorespondensi dengannya secara bebas.
Ketika Lincoln terpilih kembali pada tahun 1864, Marx menulis surat kepadanya atas nama Asosiasi Pekerja Internasional, dengan mengucapkan selamat atas terpilihnya Abraham Lincoln kembali. Selain itu dalam suratnya ia juga menjelaskan bahwa pekerja Eropa yakin, Amerika akan memihak kelas menengah.
9. Karl Marx memiliki anak dari perselingkuhannya

Meskipun Karl Marx sangat mencintai istrinya, tetapi dia justru berselingkuh hingga memiliki seorang anak laki-laki dari perempuan tersebut. Perempuan itu adalah Helen Demuth, yang tinggal di rumah Marx sebagai pembantu dan pendamping Jenny Marx, tulis laman buku The Big Three of Economics.
Pada tahun 1851, delapan tahun setelah Jenny dan Karl Marx menikah, Helen melahirkan putranya ini. Namun, Karl Marx takut jika Jenny, istri sahnya ini tahu. Jadi, dia membuat kesalahan kedua dengan menghancurkan hidup putra di luar nikahnya, Fredrick "Freddy" Demuth.
Friedrich Engels, teman Marx, setuju untuk mengakui Freddy sebagai anaknya. Akan tetapi anak itu dibesarkan oleh keluarga kelas pekerja. Itulah sebebnya, Freddy menjadi anak yang terabaikan dan kesepian. Dia hanya menerima sedikit pemberian dari Engels dan bahkan tidak menerima apa pun dari Marx. Engels jarang mengunjunginya, terlebih Marx bahkan tidak pernah mengunjunginya. Freddy bekerja sebagai buruh. Dia meninggal dalam kemiskinan dan sendirian di London pada usia 78 tahun. Memilukannya lagi, dia tidak pernah tahu siapa ayah kandungnya.
Namun, setelah Marx meninggal, Engels memberi tahu salah satu putri Marx tentang kebenaran tersebut, tetapi hal itu tidak diketahui publik sampai sebuah biografi diterbitkan pada tahun 1962.
Tak hanya dikenal sebagai bapak komunisme dengan pemikiran-pemikirannya yang cerdas, ternyata banyak fakta-fakta unik dan mengejutkan mengenai hidupnya. Itulah fakta tak terduga kehidupan Karl Marx yang bahkan mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Meskipun begitu, Karl Marx memang hanya seorang manusia biasa.