5 Fakta Tapir Malaya, Herbivora Malam yang Misterius

- Tapir malaya adalah hewan nocturnal yang penting dalam menyebarkan biji-bijian tanaman di hutan hujan tropis Asia Tenggara.
- Corak hitam-putih pada tubuh tapir berfungsi sebagai kamuflase untuk melindungi diri dari predator di alam liar.
- Hidung belalai tapir multifungsi, membantu dalam mencari makanan, meraba sekitar, dan mengendus bau dengan tajam saat beraktivitas nokturnal.
Meski tubuhnya besar dan bentuknya mencolok, tapir malaya sering kali luput dari perhatian banyak orang. Hewan ini lebih suka menjalani hidup tenang di balik rimbunnya hutan hujan tropis Asia Tenggara. Dengan tubuh hitam-putih bak mengenakan rompi, tapir bukan cuma unik dari segi penampilan, tapi juga menyimpan segudang fakta menarik yang bikin siapa pun terpukau kalau tahu.
Tapir malaya (Tapirus indicus) adalah satu-satunya spesies tapir yang hidup di Asia, sementara kerabat lainnya hidup di Amerika Selatan. Karena kebiasaan hidupnya yang nocturnal dan penyendiri, hewan ini kerap dijuluki sebagai hantu hutan. Padahal, perannya dalam ekosistem sangat penting, terutama dalam menyebarkan biji-bijian tanaman yang ia konsumsi. Yuk, intip lima fakta menarik tentang tapir satu ini yang mungkin belum banyak diketahui!
1. Corak tubuhnya bukan sekadar gaya, tapi strategi kamuflase

Banyak yang mengira warna hitam-putih pada tubuh tapir malaya hanyalah corak lucu atau ciri khas belaka. Padahal, pola tubuh ini punya fungsi penting dalam melindungi diri dari predator. Warna putih di bagian tengah tubuh dan hitam di bagian depan dan belakang membuatnya terlihat seperti dua objek terpisah saat berada di semak-semak atau bayangan hutan, terutama saat malam hari. Ilusi ini menyulitkan pemangsa dalam mengenali bentuk tubuh tapir secara keseluruhan.
Dilansir dari Qatar University Digital Hub, kemampuan kamuflase tapir ini sangat efektif, apalagi saat ia berbaring diam di bawah bayangan pepohonan. Warna tubuh tersebut merupakan adaptasi evolusioner yang sangat membantu dalam bertahan hidup di alam liar. Coraknya yang mencolok justru berfungsi seperti jas malam di hutan yang gelap, bukan jadi sasaran empuk. Jadi, bukan cuma zebra yang punya trik optik, tapir juga punya jurus sendiri!
2. Punya hidung fleksibel, serbaguna banget!

Hidung tapir malaya bukan hanya unik bentuknya, tapi juga multifungsi. Hidung dan bibir atasnya menyatu membentuk belalai mini yang fleksibel, mirip milik gajah versi kecil. Belalai ini sangat berguna untuk mengambil daun, buah, atau bahkan menjangkau tanaman yang sulit dijangkau oleh mulut biasa. Belalai ini juga sering dipakai untuk meraba sekitar dan bahkan membantu saat berenang.
Menurut On Wildlife, tapir menggunakan belalainya untuk meraih dedaunan di semak rendah maupun ranting pohon. Kemampuan ini memungkinkan tapir mengakses lebih banyak jenis makanan dan menjelajahi vegetasi yang lebat tanpa harus bergerak banyak. Belalai tersebut juga membantu mengendus bau dengan lebih tajam, penting banget buat tapir yang aktif di malam hari.
3. Herbivora yang aktif di malam hari

Berbeda dari hewan herbivora lainnya yang cenderung aktif di pagi atau siang hari, tapir malaya adalah makhluk nokturnal. Artinya, mereka lebih aktif saat malam tiba. Di waktu inilah tapir menjelajahi hutan mencari makanan seperti daun muda, buah, ranting kecil, dan semak-semak rendah. Kebiasaan malam ini juga menjadi salah satu strategi untuk menghindari predator dan manusia.
Seperti dikutip dari Taman Safari Indonesia, aktivitas nokturnal membuat tapir lebih tenang menjalani hidupnya tanpa gangguan. Mereka akan berjalan pelan namun konsisten, dengan penciuman yang sangat tajam untuk menemukan makanan di kegelapan. Karena hidupnya yang malam dan soliter, gak heran kalau tapir sering disebut sebagai makhluk misterius dari rimba Asia Tenggara.
4. Jago berenang dan suka bermain air

Meski terlihat berat dan kaku, tapir malaya ternyata perenang andal. Mereka sangat menyukai air dan sering ditemukan berendam di sungai, rawa, atau kubangan lumpur. Aktivitas ini bukan cuma buat bersenang-senang, tapi juga membantu menurunkan suhu tubuh dan menghindari gigitan serangga. Kadang, mereka bahkan tidur setengah tubuhnya terendam air agar tetap sejuk dan aman.
Menurut World Land Trust, tapir menggunakan air sebagai tempat persembunyian alami. Saat merasa terancam, mereka akan berlari ke sungai dan berenang menjauh dengan tenang. Tubuh mereka yang bulat dan kaki pendek justru mendukung kelincahan saat di air. Jadi, tapir bukan cuma jago jalan di hutan, tapi juga lincah di air seperti amfibi raksasa.
5. Populasinya terancam, tapi masih sering diabaikan

Meski perannya dalam menjaga ekosistem sangat vital, tapir malaya termasuk hewan yang populasinya makin menurun. Salah satu ancaman utamanya adalah deforestasi dan hilangnya habitat akibat alih fungsi lahan. Selain itu, tapir juga sering jadi korban tabrak lari di jalan-jalan yang membelah hutan habitatnya. Mirisnya, banyak orang belum sadar kalau tapir adalah spesies langka yang dilindungi.
Dilansir dari World Rain Forests, status tapir malaya saat ini adalah endangered alias terancam punah. Upaya konservasi seperti edukasi masyarakat, pengawasan hutan, dan pembangunan jalan ramah satwa sangat dibutuhkan. Sayangnya, karena tapir gak sepopuler harimau atau gajah, hewan ini sering terlupakan dalam agenda konservasi. Padahal, sekali punah, gak ada versi lain dari tapir Asia ini.
Tapir malaya bukan cuma hewan besar dengan wajah lucu, tapi juga makhluk penting yang punya banyak keunikan luar biasa. Sayangnya, kehidupan mereka makin terhimpit oleh ulah manusia dan minimnya kesadaran akan keberadaannya. Semakin banyak yang tahu tentang tapir, semakin besar peluang mereka untuk bertahan hidup. Yuk, bantu jaga tapir sebelum jadi kenangan!