6 Fakta Unik Leda, Pohon Pelangi yang Tampak Estetik!

Semua spesies di dalam genus eukaliptus tumbuh di negara-negara yang berada di bagian bumi selatan, tapi tidak dengan leda. Leda atau eukaliptus pelangi adalah satu-satunya spesies yang penyebarannya mencapai bagian bumi utara. World Atlas menginformasikan bahwa leda tumbuh di hutan tropis dengan curah hujan tinggi.

Leda bisa kamu temui di New Britain dan Papua Nugini, Sulawesi dan Seram di Indonesia, serta Mindanao di Filipina. Akan tetapi, pohon ini telah diperkenalkan ke banyak negara lainnya seperti Amerika Serikat untuk tujuan budidaya.

Pohon unik ini ternyata bisa tumbuh sangat tinggi, lho. Berdasarkan informasi dari Our Breathing Planet, leda bisa tumbuh hingga 60 meter tingginya. Batangnya juga tumbuh cukup tebal, bisa mencapai diameter 2.4 meter. Sementara itu, panjang daunnya kisaran 20 sentimeter dan berbentuk seperti tombak. Leda juga memiliki bunga berwarna putih cerah dan buah berukuran kecil yang warnanya cokelat tua.

Jika kamu memperhatikan dengan detail, keindahan pohon leda akan semakin memukaumu. Warna pada batangnya biasanya adalah hijau, oranye, kuning, merah, maroon, cokelat, ungu dan bahkan biru. Menariknya, pada beberapa pohon leda, mungkin warnanya akan lebih cerah dan beragam. Penampilan batangnya berubah seiring bercak atau potongan kulit terlepas dan area di bawahnya berubah dari hijau menjadi warna lain.

Melansir Owlcation, dari proses tersebut menunjukkan  bahwa tidak ada dua pohon leda yang terlihat sama. Akan tetapi, perlu kamu ingat bahwa menanam leda di luar habitat aslinya tidak menjamin kamu mendapatkan warna yang sama, ya. Mungkin warnanya menjadi kurang pekat.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa tidak banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan alasan dibalik warna-warni batang dari leda. Akan tetapi, seorang profesor botani bernama David Lee dari Florida International University berdasarkan dari penyelidikan singkat menghasilkan teori tentatif untuk menjelaskan perubahan warna pada batang pohon leda. Menurutnya, batangnya menghasilkan kulit kayu yang tipis dan halus.

Setiap lapisan kulit kayu ditutupi oleh lapisan sel tipis dan transparan, itu memungkinkan kita melihat klorofil yang tersimpan dalam sel di bawahnya. Sebagian cahaya menembus kulit kayu, membuat klorofil menyerap energi cahaya dan melakukan fotosintesis. Seiring bertambahnya usia permukaan batang kayu leda, sel transparan di bagian atas lapisan kulit terluar dipenuhi pigmen yang disebut tanin.

Tanin bisa berwarna kuning, cokelat atau merah dan sejenisnya. Kombinasi jumlah dan jenis tanin berbeda, pengurangan jumlah klorofil mungkin menyebabkan adanya variasi warna pada batang kayu leda. Bagaimana menurutmu?

Pohon leda menghasilkan bunga putih dan daunnya cukup lebar serta selalu hijau. Daunnya mengandung kelenjar yang menghasilkan minyak aromatik, wanginya tidak usah dipertanyakan lagi. Walaupun begitu, minyak yang dihasilkan dari leda tidak sebanyak spesies eukaliptus lainnya, dilansir One Earth. Tapi, tidak mengapa sebab batang indahnya sudah bisa memukaumu.

Tampilan kayunya yang cerah dan tampak estetik membuat mereka memiliki nilai hias yang tinggi. Karennya, bisa digunakan untuk menghiasi pekarangan rumah, tanaman hias, taman dan ladang. Leda juga rindang dan bisa memberikan keteduhan saat terik serta menghasilkan aroma menenangkan untukmu. Tidak hanya itu, kayu leda banyak digunakan sebagai serbuk untuk pembuatan kertas di Filipina.

Pohon yang sangat unik, bukan? Leda atau pohon pelangi haruslah dilestarikan dengan keindahannya yang begitu memukau. Terlebih lagi, pohon tersebut tumbuh juga di Indonesia sehingga kamu bisa mengunjunginya segera, tertarik untuk melihatnya secara langsung?