8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia II

Tak hanya berisi penyiksaan, namun juga kanibalisme

Perang menyimpan berbagai kisah mengerikan, tidak terkecuali Perang Dunia II. Banyak kejadian mengerikan yang tercatat sebagai kejahatan perang selama Perang Dunia II. Dengan alasan untuk bertahan hidup atau karena menganggap manusia lain sebagai musuh yang bisa diperlakukan semaunya, banyak manusia melakukan tindakan diluar batas kewajaran selama perang berlangsung. 

Kisah yang terjadi di Pulau Chichijima bisa membuat kita merinding akan kengerian dari apa yang bisa dilakukan manusia terhadap manusia lain. Insiden ini berawal dari serangan udara Amerika Serikat ke Pulau Chichijima pada 3 September 1944. Ketatnya pertahanan Jepang membuat banyak korban berjatuhan dari pihak penerbang Amerika Serikat.

Kengerian berlanjut justru ketika 8 penerbang berhasil selamat setelah pesawat mereka digempur habis-habisan oleh meriam anti-pesawat Jepang dan berupaya mendarat darurat di Pulau Chichijima. Penasaran dengan kelanjutan kisah insiden Chichijima? Mari kita lanjutkan pembahasan dalam 8 fakta berikut ini.

1. Pulau Chichijima sebagai lokasi penting bagi militer Kekaisaran Jepang

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIhistory.navy.mil

Periode Perang Dunia II yang semakin mendekati akhir membuat Kekaisaran Jepang terdesak hingga ke wilayahnya sendiri oleh kekuatan Sekutu. Jepang harus berupaya mati-matian untuk melindungi titik-titik terluar dari wilayahnya sebagai benteng pertahanan bagi serangan Amerika Serikat. Salah satu titik penting ini adalah Pulau Chichijima yang merupakan bagian dari Kepulauan Ogasawara.

Pulau Chichijima sudah dipersiapkan untuk keperluan militer semenjak dimulainya Perang Dunia II. Mengutip dari laman War History Online, selama perang berlangsung, pulau ini menjadi pangkalan pesawat amfibi Kekaisaran Jepang dan juga pusat komunikasi radio jarak jauh. Kekhawatiran Jepang akan invasi Amerika ke pulau ini mendorong penguatan pertahanan di Pulau Chichijima.

2. Amerika Serikat mencoba menaklukkan pulau ini

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIhistory.navy.mil

Benar saja, Amerika Serikat menggempur Pulau Chichijima dengan mengerahkan pesawat mereka sekaligus memotong suplai menuju pulau ini mulai dari tahun 1944. Namun, penyerangan ke Pulau Chichijima bukan perkara yang mudah. Pertahanan Chichijima yang sudah ditingkatkan sedemikian rupa oleh Jepang membuat Amerika Serikat harus menderita banyak kehilangan dalam upaya menggempur pulau ini.

Kedua belah pihak sama-sama menganggap penting keberadaan Pulau Chichijima. Amerika Serikat ingin pulau ini berhasil ditaklukkan untuk mengacaukan komunikasi militer dan mengurangi kekuatan tempur Jepang. Dengan demikian, penyerangan harus dilakukan meskipun harus berhadapan pada kekuatan pertahanan pulau yang cukup tangguh.

3. Koban jiwa berjatuhan dari pihak Amerika Serikat

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIhistory.navy.mil

Mengutip dari laman War History Online, setidaknya ratusan penerbang Amerika Serikat gugur dalam tugasnya menyerbu Pulau Chichijima. Kengerian di langit Chichijima sangat dirasakan oleh penerbang Amerika Serikat. Mereka harus melaksanakan misi pengeboman dalam gempuran senjata anti-pesawat dari Pulau Chichijima. 

Alhasil, banyak dari penerbang Amerika Serikat yang terkena tembakan dan meninggal di pesawat mereka. Tersisa 8 penerbang lainnya, namun mereka menemui nasib buruk mereka justru ketika berhasil mendarat darurat di Pulau Chichijima. 

Baca Juga: Tanpa Ampun, 10 Anggota Nazi Ini Gak Kalah Kejam dengan Hitler

4. Penyiksaan sadis yang terjadi di Pulau Chichijima

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIhistory.navy.mil

Nasib tragis juga menimpa bagi mereka yang tetap hidup dan memutuskan untuk mendarat darurat maupun terjun menggunakan parasut ke Pulau Chichijima. 8 penerbang Amerika Serikat yang terpaksa mendarat di Pulau Chichijima langsung ditangkap oleh pasukan Jepang. Sedangkan yang memutuskan untuk mendarat di laut pun langsung dikejar oleh kapal patroli Jepang.

Namun, penangkapan kali ini bukan untuk dijadikan tahanan perang seperti yang biasa dilakukan dalam pertempuran lain selama perang. Seperti diberitakan dalam laman The Telegraph, seorang penulis sejarah bernama James Bradley dalam bukunya yang berjudul Flyboys: A True Story of Courage mengemukakan kengerian penyiksaan yang dialami penerbang Amerika Serikat di Pulau Chichijima. 

Para penerbang yang tertangkap oleh pasukan Jepang mengalami siksaan yang sudah di luar batas kemanusiaan. Penyiksaan sadis terhadap 8 penerbang yang terungkap mulai dari pemukulan hingga penusukan menggunakan batang bambu tajam. 

Beberapa dari mereka akhirnya meninggal setelah menerima siksaan tersebut. Bahkan, mengutip dari laman War History Online, temuan di lapangan justru menunjukkan kematian para penerbang itu diakibatkan oleh siksaan yang lebih brutal lagi.

Bagi yang masih bisa bertahan melewati berbagai siksaan tentunya eksekusi mati sudah menunggu. Marve Mershon, penerbang yang masih hidup digiring menuju sebuah lokasi, kemudian berlutut di depan lubang kuburan yang telah disiapkan. Nyawanya direnggut menggunakan pedang Jepang yang memisahkan kepala dari badannya.

5. Insiden penyiksaan di Chichijima tercatat sebagai kejahatan perang

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIguampedia

Tidak heran, insiden penyiksaan 8 penerbang Amerika Serikat di Pulau Chichijima menjadi salah satu materi dalam pengadilan kejahatan perang. Mengutip dari laman War History Online, pengadilan dilakukan pada tahun 1947 di Guam dan menyeret 30 perwira Jepang, termasuk Jendral Yoshio Tachibana yang memberi perintah untuk melakukan pembunuhan terhadap 8 penerbang Amerika.

Tidak lupa pula, pengadilan juga menuntut seorang dokter militer Jepang bernama Dr. Teraki. Ia berperan penting dalam proses yang jauh lebih mengerikan dari penyiksaan 8 penerbang.

6. Tidak hanya penyiksaan, para perwira Jepang juga melakukan kanibalisme

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIguampedia

Kengerian insiden Chichijima tidak berakhir pada proses eksekusi 8 penerbang. Kengerian berlanjut pada apa yang dilakukan terhadap organ tubuh mereka. Alih-alih mendapatkan proses pemakaman yang layak dan terhormat, mereka justru dijadikan hidangan bagi para perwira.

Mengutip dari laman The Telegraph yang mengisahkan tentang laporan James Bradley, adalah Mayor Sueo Matoba yang memberi perintah untuk menjadikan organ tubuh para penerbang Amerika sebagai hidangan perwira Jepang yang ada di pulau itu. Dr. Teraki bersama anggota medis lainnya mendapat tugas untuk membedah dan mengambil organ tubuh tertentu dari penerbang untuk kemudian diolah menjadi hidangan.

Setidaknya ada 4 penerbang yang organ tubuhnya, terutama hati dan daging pahanya dijadikan hidangan yang diolah dengan kecap dan sayuran. Satoba menyatakan kepada perwira lainnya bahwa hidangan ini bagus untuk kesehatan perut. Mereka pun menyantap hidangan kanibal itu dalam sebuah pesta sake.

7. Hukuman gantung bagi pelaku

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIguampedia

Tindakan yang dilakukan para perwira Jepang di Pulau Chichijima membuat mereka dinyatakan bersalah dalam kejahatan perang dan hukuman mati dengan cara digantung sudah menunggu mereka. Satu hal yang unik, mengutip dari laman War History Online, pada saat itu tindakan kanibalisme belum diatur dalam hukum internasional. Maka dari itu, tindakan kanibalisme mereka dimasukkan dalam dakwaan pencegahan pemakaman terhormat.

Letnan Jenderal Yoshio Tachibana, Mayor Sueo Matoba, Laksamana Kinizo Mori, Kapten Shizuo Yoshii dan Dr. Teraki adalah lima perwira Jepang yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman gantung pada pengadilan kejahatan perang di Guam. Mereka dituntut atas apa yang mereka lakukan dalam insiden Chichijima.

8. George H. W. Bush selamat dari insiden

8 Fakta Insiden Chichijima yang Mengerikan dalam Perang Dunia IIhistory.navy.mil

Tidak ada yang menyangka bahwa mantan Presiden Amerika ke-41 ini hampir menjadi korban insiden Chichijima. Bahkan ia sendiri pun tidak mengetahui nasib tragis yang dialami rekan sesama penerbangnya. Pada saat itu ia merupakan pilot Amerika Serikat yang sedang ditugaskan dengan pesawat Grumman TBM Avenger bersama penerbang Amerika lain untuk menggempur Pulau Chichijima.

Setelah berhasil  menjatuhkan bom, pesawatnya terkena tembakan. Alhasil, seperti dikutip dari laman Time, ia yang pada saat itu berusia 20 tahun mengarahkan pesawatnya ke laut. Setelah menceburkan diri ke laut, ia terombang-ambing di laut dan hanya berpegangan pada sebuah sekoci darurat.

Kapal patroli Jepang juga sudah terlihat menuju lokasinya untuk menangkap Bush. Pesawat Amerika terus menembak ke arah kapal patroli tersebut sehingga kapal tersebut tidak dapat mencapai lokasi Bush. Akhirnya Bush dievakuasi oleh kapal selam Amerika Serikat USS Finback yang tiba di lokasi.

Untungnya, Bush tidak memutuskan untuk mendarat atau terjun di Pulau Chichijima dan lebih memilih mengarah ke laut sehingga ia tidak tertangkap oleh Jepang. Bush juga beruntung ketika kapal patroli Jepang gagal menangkap dan membawanya ke Pulau Chichijima. Beruntung bagi Bush yang dapat terhindar dari insiden Chichijima dan dapat melanjutkan hidupnya hingga menjadi Presiden Amerika Serikat.

Itulah 8 fakta dibalik insiden Chichijima. Mengerikan memang melihat apa yang dapat dilakukan manusia terhadap manusia lain. Doktrin ideologi tertentu yang sudah melekat kuat dalam diri seseorang bisa membuatnya bertindak melebihi batas kewajaran. Bagaimana menurut kalian, apakah ada peristiwa lain yang tidak kalah mengerikan lagi dalam Perang Dunia II?

Baca Juga: 9 Fakta Tentang Kamikaze, Serangan "Angin Dewa" di Perang Dunia II

Farhan Alam Photo Verified Writer Farhan Alam

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya