5 Fakta Ikan Denison Barb, Punya Habitat Asli yang Terbatas

- Habitat asli denison barb terbatas di aliran sungai cepat Western Ghats
- Ciri fisik denison barb dengan pola garis merah dan hitam yang khas
- Bersifat sosial dan hidup berkelompok (shoaling)
Denison barb atau Sahyadria denisonii adalah ikan air tawar yang menarik dan terkenal di kalangan penghobi akuarium. Ikan ini memiliki ciri khas bentuk tubuh seperti torpedo dengan garis merah yang mencolok dari moncong hingga ke tengah tubuhnya, dipadukan dengan garis hitam di bawahnya. Selain warna yang memukau, ikan ini juga aktif berenang dalam kelompok, menunjukkan perilaku shoaling yang menarik untuk disaksikan. Namun, popularitasnya sebagai ikan hias ternyata menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidupnya di habitat asli.
Denison barb hanya ditemukan di aliran sungai cepat di kawasan Western Ghats, India bagian selatan. Ikan ini termasuk jenis yang dilindungi karena populasinya semakin menurun akibat penangkapan berlebihan untuk perdagangan akuarium dan kerusakan habitat. Pemerintah setempat sudah memberlakukan larangan penangkapan, namun ikan ini tetap menghadapi risiko berkurangnya populasi di alam liar. Meski demikian, upaya pembiakan di penangkaran mulai berkembang untuk menjaga kelestariannya. Berikut 5 fakta penting yang perlu diketahui tentang denison barb.
1. Habitat asli denison barb terbatas di aliran sungai cepat Western Ghats

Denison barb hidup di sungai dan anak sungai dengan arus deras di pegunungan Western Ghats, yang tersebar di negara bagian Kerala dan Karnataka, India. Sungai-sungai ini memiliki air yang jernih, kaya oksigen, dan dasar yang banyak bebatuan serta vegetasi tebal sebagai tempat ikan ini bersembunyi dan mencari makan. Kondisi air yang ideal untuk denison barb memiliki pH sekitar 6,8-7,8 dengan suhu antara 18-26 derajat Celcius.
Karena habitatnya yang terbatas dan spesifik, ikan ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Kerusakan habitat akibat deforestasi, pencemaran, dan pembangunan yang merubah aliran sungai menyebabkan populasinya di alam liar menurun drastis. Lokasi-lokasi tertentu di sungai Achenkovil, Pamba, dan Chaliyar masih menjadi habitat aslinya hingga kini, tetapi jumlahnya makin sedikit setiap tahunnya.
2. Ciri fisik denison barb dengan pola garis merah dan hitam yang khas

Ciri paling menonjol dari denison barb adalah tubuhnya yang berbentuk torpedo dengan sisik berwarna perak berkilau. Dari moncong hingga ke tengah tubuh terdapat garis merah cerah yang menjadi daya tarik utama, di bawahnya menyusul garis hitam panjang. Sirip punggungnya memiliki warna merah menyala, sedangkan ekornya dihiasi bintik kuning serta hitam, memberikan kombinasi warna yang sangat cantik.
Seiring bertambah usia, pada bagian atas kepala ikan ini muncul tanda warna hijau kebiruan yang semakin memperindah penampilannya. Ukurannya biasanya sekitar 9-12 cm saat dewasa, walaupun ada yang mencapai hingga 15 cm. Bentuk tubuhnya yang ramping dan kuat membuatnya gesit serta aktif berenang dalam kelompok.
3. Bersifat sosial dan hidup berkelompok (shoaling)

Ikan denison barb adalah ikan yang sangat suka hidup berkelompok atau shoaling. Dalam kondisi akuarium maupun habitat asli, ikan ini cenderung berenang bersama dalam kelompok minimal enam ekor agar merasa aman dan menunjukkan perilaku alami yang sehat. Jika dipelihara sendiri atau dalam jumlah sedikit, ikan ini cenderung stres dan tidak menunjukkan warna atau perilaku terbaiknya.
Perilaku sosial ini juga membuat denison barb cocok menjadi ikan komunitas dalam akuarium yang cukup besar. Ikan ini bisa bergaul dengan jenis ikan yang serupa ukurannya, meski sifatnya yang aktif dan gesit dapat membebani ikan yang lebih tenang atau berukuran kecil.
4. Status konservasi masuk kategori terancam punah

Denison barb dikategorikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai spesies yang terancam punah (endangered). Penurunan drastis populasinya terutama disebabkan oleh penangkapan berlebihan untuk perdagangan ikan hias, yang pernah menyumbang 60-65 persen dari total ekspor ikan hias India sekitar tahun 2007-2008. Meskipun larangan penangkapan telah diberlakukan di negara bagian Kerala sejak lama, upaya pelestarian masih terus dilakukan.
Selain larangan, pembiakan di penangkaran mulai dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada pengambilan ikan dari alam liar. Melalui cara ini diharapkan populasi denison barb dapat dipulihkan dan keberadaannya di alam tetap terjaga untuk masa depan.
5. Kebutuhan perawatan di akuarium untuk menunjang kesejahteraan

Untuk menjaga denison barb hidup sehat di akuarium, diperlukan kondisi yang mirip dengan habitat aslinya, yaitu air yang jernih dengan sirkulasi baik dan kadar oksigen tinggi. Suhu air ideal berkisar antara 18-26 derajat Celcius dengan pH netral atau sedikit asam sampai basa (6,5-8,0). Filterasi yang baik sangat penting agar ikan bisa berenang dengan nyaman dan tetap aktif.
Selain itu, penting menjaga kelompok denison barb minimal enam ekor agar tidak mengalami stres sosial. Dekorasi akuarium dapat menggunakan batuan dan tanaman air untuk meniru lingkungan asli yang bervegetasi. Pemberian pakan bisa berupa pellet, makanan hidup atau beku seperti udang kecil dan cacing darah agar gizinya terpenuhi dan warna ikan tetap cerah.
Denison barb bukan hanya ikan yang memesona dengan warna dan pola uniknya, tapi juga simbol penting dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati air tawar. Dengan memahami habitat, karakteristik, dan kebutuhan ikan ini, kita bisa ikut berperan menjaga kelestariannya agar generasi mendatang tetap dapat menikmati keindahan dan keunikan denison barb.