5 Tradisi Perayaan Dewa Matahari, Ada Manusia Jadi Tumbal Dewa

- Perayaan Panquetzaliztli untuk Dewa Huitzilopochtli (Aztec)
- Perayaan bulan Desember untuk menghormati kelahiran dewa matahari, Huitzilopochtli.
- Pengorbanan manusia sebagai tawanan perang untuk dipersembahkan kepada sang dewa.
- Perayaan Kannamesai untuk Dewi Amaterasu (Jepang)
- Festival panen di Kuil Agung Ise dengan pemberian beras kepada dewi matahari, Amaterasu.
- Diisi oleh pertunjukkan kagura nazar dan memiliki dua upacara utama.
- Perayaan Ratha Saptami untuk
Setiap bangsa sejak zaman dulu memiliki dewa/dewi yang mereka percayai berdasarkan mitologi masing-masing. Fokus di sini adalah dewa matahari yang memberikan penghidupan dan aspek kebaikan lainnya.
Atas dasar itu, pemeluknya menghormati sang dewa tersebut melalui sebuah perayaan. Tradisi suka cita terhadap keagungan dewa matahari bahkan masih dirayakan hingga zaman modern ini.
Simak selengkapnya bagaimana bangsa India, Jepang, Yunani, Aztec dan Inca dalam merayakan keagungan dewa mataharinya.
1. Perayaan Panquetzaliztli untuk Dewa Huitzilopochtli (Aztec)

Perayaan Panquetzaliztli untuk menghormati kelahiran dewa matahari, Huitzilopochtli dilakukan oleh komunitas Aztec. Panquetzaliztli perayaannya pada setiap bulan Desember. Huitzilopochtli adalah dewa perang sekaligus perang sering digambarkan menggunakan perhiasan bulu burung kolibri.
Perayaan ini diwarnai dengan pengorbanan manusia sebagai tawanan perang untuk dipersembahkan kepada sang dewa dengan dicopot jantungnya. Alasannya, agar Huitzilopochtli memberikan perlindungan dan pemeliharaan kehidupan bagi rakyat Aztec, dilansir aztecopw.
2. Perayaan Kannamesai untuk Dewi Amaterasu (Jepang)

Kannamesai adalah festival panen dilaksanakan di Kuil Agung Ise di mana tujuan utamanya adalah pemberian beras kepada dewi matahari, Amaterasu. Saat peringatan pentahbisan Amaterasu, utusan kekaisaran datang ke kuil untuk membacakan doa dan mempersembahkan persembahan kekaisaran.
Kannamesai diisi oleh pertunjukkan kagura nazar oleh para musisi dan penari kuil. Kannamesai memiliki dua upacara utama: pemujaan jarak jauh (yohai) dan ritual untuk lelehur kekaisaran (shinsai no gi). Tradisi Kannamesai harus dilakukan di Kuil Ise dan Kashiko-dokoro secara bersamaan.
3. Perayaan Ratha Saptami untuk Dewa Surya (India/Hindu)

Ratha Saptami adalah festival untuk merayakan kelahiran dewa matahari, Surya biasanya dilaksanakan di kuil kota Srikakulam pada Februari atau Maret. Di luar kuil, masyarakat Hindu berendam di sungai sebagai ritual untuk memanjatkan doa kepada Dewa Surya.
Para jamaah yang menerima sinar dan getaran disebut teertha prasadam di kuil diyakini diberkati kekayaan dan kesehatan. Perayaan Ratha Saptami adalah tanda masuknya musim panen. Pemeluk Hindu akan berpuasa agar terbebas dari segala dosa.
4. Perayaan Inti Raymi untuk Dewa Inti (Inca)

Inti Raymi sebuah perayaaan untuk dewa matahari, Inti. Saat pembukaan upacara, warga Inca berbondong-bondong menuju Haycapta dengan arak-arakan menggunakan anting besar berwarna emas. Inti Raymi dilaksanakan bertepatan saat titik balik matahari musim dingin pada bulan Juni.
Tradisi suka cita ini menampilkan suku Inca melakukan tarian dari fajar hingga senja menggunakan daun koka dan meminum chicha sebagai rangkaian dari ritual mereka. Biasanya ada 800 penampil merayakan Inti Raymi di berbagai kuil misalnya di Q'oricancha.
5. Perayaan Heliogenna untuk Dewa Helios (Yunani)

Titik balik matahari musim dingin di belahan bumi utara terjadi pada Desember. Jadi perayaan Heliogenna adalah Desember didedikasikan untuk dewa matahari, Helios. Orang Yunani biasanya menyalakan 8 lilin saat matahari terbenam. Sebaliknya di hari kedua, tak ada lilin dinyalakan, jelas hellenion.org.
Orang Yunani biasanya melakukan nyanyian dan tarian di kuil yang memuja Dewa Helios. Mereka melakukan persembahan makanan berupa roti dan hewan ternak. Para warga Yunani pun menyalakan obor di kuil sebagai simbol matahari. Intinya Heliogenna adalah festival panen atas rasa syukur.
Inti digambarkan sebagai wajah di dalam lingkaran sinar matahari. Helios biasanya digambarkan mengenderai kereta matahari melintasi langit setiap hari. Bangsawan kekaisaran Jepang hingga saat ini dianggap sebagai keturunan langsung dari Dewi Amaterasu.
Dewa Surya dipercaya sebagai pembawa sumber energi yang menyehatkan bagi segenap makhluk hidup. Saat musim panen, Surya memberikan cahaya bagi pertumbuhan tanaman. Ajaibnya, Huitzilopochtli lahir tanpa ayah dari dewi bumi, Coatlicue yang turun ke bumi.
Dewa matahari ini secara logika masih terkait dengan periode masa panen. Nah, mana nih perayaan yang kamu sukai?