Fenomena Hujan Meteor Boötids 27 Juni 2024, Apakah Bisa Diamati?

Belum punya agenda untuk mengakhiri bulan Juni? Jadwalkan saja buat menikmati hujan meteor Boötids. Hujan meteor ini dikaitkan dengan jatuhnya meteorit di Depok. Meski begitu, ahli akhirnya mengungkapkan bahwa keduanya merupakan peristiwa berbeda.
Fenomena hujan meteor Boötids 27 Juni 2024 menjadi salah satu yang patut ditunggu. Meski dikatakan memiliki pancaran lemah, meteor ini berpotensi mengalami semburan kuat hingga ratusan meteor per jam.
Fenomena hujan meteor Bootids

Fenomena hujan meteor 27 Juni 2024 nanti merupakan serangkaian peristiwa langit yang bernama hujan meteor June Boötids (dibaca: boh-OH-tidz). Sesuai namanya, fenomena ini merupakan peristiwa tahunan yang terjadi sekitar akhir Juni dan berakhir pada awal Juli. Waktu terjadinya pun relatif sama setiap tahunnya.
Seperti uraian sebelumnya, nama Boötids disematkan karena meteor ini diduga berasal dari konstelasi bernama Boötes. Dilansir Space, Boötes adalah rasi bintang di belahan Bumi utara. Salah satu bintang paling terang di langit malam, Arcturus, merupakan bagian dari rasi bintang ini.
Sumber dari hujan meteor ini adalah komet periodik 7P/Pons-Winnecke yang mengorbit Matahari setiap 6,37 tahun sekali. Setiap kali melewati tata surya bagian dalam, komet tersebut meninggalkan aliran debu dan puing-puing. Akhirnya, benda-benda ini bertabrakan dengan atmosfer Bumi dan bisa terpantau sekitar Juni sampai Juli.
Benda langit yang menyebabkan hujan meteor Boötids bergerak memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 18 km/s (40.000 mph). Meski terkesan sangat cepat, faktanya hujan meteor Boötids dianggap sebagai meteor yang bergerak lambat, lho.
Hujan meteor Boötids sebenarnya terjadi cukup lemah, melansir Space Weather. Namun, ada kalanya ledakan terjadi sebagaimana pada 1998, 1927, 1921, dan 1916 yang menghasilkan 100 atau lebih meteor per jam. Kalau terjadi ledakan, hujan meteor yang terlihat dari permukaan bumi pun lebih terang dan jumlahnya sangat banyak.
Cara melihat fenomena hujan meteor Bootids 27 Juni

Tertarik menyaksikan fenomena hujan meteor besok? Jangan lupa luangkan waktu pada awal malam hingga dini hari. Puncak fenomena hujan meteor Boötids 27 Juni 2024 diperkirakan akan berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB dengan titik pancar di bawah ufuk barat.
Meski dapat dinikmati dengan mata telanjang, LAPAN mengungkapkan bahwa kemungkinan sulit menangkap gambar menggunakan ponsel atau kamera yang tak diperuntukkan buat memantau fenomena langit. Sebab, pergerakannya mencapai puluhan ribu kilometer per jam. Ada baiknya kamu mencari lokasi yang minim pencahayaan lampu dan gak ada awan atau dedaunan menutupi.
Namun, jika kamu tertarik merekam disarankan untuk mempersiapkan kamera all-sky dengan pengaturan area pandang 360 derajat yang dihadapkan ke zenit alias titik di atas kepala. Opsi lainnya, gunakan shutterspeed tinggi, waktu eksposur panjang, dan white balance rendah.
Apa itu hujan meteor?

Diartikan secara terpisah, hujan meteor merupakan peristiwa yang terjadi saat Bumi berpapasan dengan benda luar angkasa, seperti komet. Sebagai bagian dari tata surya, seluruh benda angkasa ini bersamaan sedang mengorbit matahari. Saat jalan-jalan, komet tersebut membawa debu dan bebatuan yang tertarik masuk ke atmosfer Bumi.
Begitu memasuki Bumi, benda asing ini terbakar dengan panas yang menghasilkan cahaya terang. Nah, cahaya inilah yang sering kita lihat sebagai meteor jatuh. Ketika benda yang masuk ke atmosfer Bumi berukuran besar, suara ledakan mungkin terdengar hingga ke permukaan bumi. Nah, kalau benda asing yang masuk berjumlah banyak, terjadilah peristiwa hujan meteor.
Lantas, bagaimana Bumi bisa bertemu banyak benda langit yang disebut meteoroid ini? Ketika mendekati matahari, permukaan es komet akan mendidih dan melepaskan partikel batu serta debu. Kotoran ini berserakan di sepanjang jalur komet. Beberapa kali, setiap tahun saat sedang revolusi, bumi melintasi orbit komet yang berarti menabrak sekumpulan puing komet, melansir Space Place NASA.
Masuknya benda asing ke atmosfer bumi ini gak selalu berbahaya, kok. Biasanya, meteoroid yang menjadi meteor berbentuk batu besar dan partikel debu yang habis terbakar sebelum menyentuh permukaan bumi. Hasilnya, kamu bisa melihat semburat cahaya di langit saat fenomena hujan meteor terjadi.
Hujan meteor bukan peristiwa yang selalu bisa diprediksi, ya. Meski ada beberapa hujan meteor yang terjadwal akibat revolusi bumi. Perlu diketahui, seluruh hujan meteor yang terjadi akan diberi nama sesuai dengan perkiraan konstelasi meteor berasal. Misalnya, dinamakan Hujan Meteor Orionids yang terjadi setiap bulan Oktober karena diduga berasal dari konstelasi Orion The Hunter.
Fenomena hujan meteor Boötids 27 Juni 2024 memang berlangsung rutin setiap tahun. Akan tetapi, setiap waktunya akan memancarkan jumlah meteor yang berbeda dan mungkin tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya.