7 Peristiwa Gerhana Matahari Paling Populer di Dunia Sepanjang Sejarah

Gerhana Ugarit adalah salah satu gerhana matahari paling awal yang pernah dicatat dalam sejarah. Nama ‘Ugarit’ diambil karena gerhana ini terjadi di kota kuno Ugarit yang sekarang merupakan Siria. Masyarakat sekitar mengatakan bahwa saat itu Matahari “dipermalukan” selama dua menit tujuh detik karena tertutup Bulan.

Saking tuanya peristiwa ini, para ahli sampai memperdebatkan kapan ia terjadi. Terdapat dua pendapat mengenainya. Golongan pertama percaya bahwa gerhana Ugarit terjadi pada 3 Mei 1375 SM. Sedangkan yang lainnya percaya bahwa ia terjadi pada 5 Maret 1223 SM.

Sebagian orang menyebut peristiwa ini sebagai gerhana Assyrian. Namun ada pula yang menyebutnya sebagai gerhana Babylonia. Sebab kedua kerajaan tersebut berdekatan, sama-sama berada di daerah Mesopotamia (sekarang merupakan Irak, Kuwait, Turki, dan Siria).

Menurut laman Explore the Archive, peristiwa ini spesial karena ini merupakan pertama kalinya masyarakat mengembangkan alat untuk memprediksi gerhana matahari dan bulan. Di sisi lain, peristiwa ini memunculkan mitos yang mengatakan bahwa gerhana merupakan pertanda kematian raja. Jadi setiap terjadi gerhana, masyarakat Babylonia akan menyiapkan tumbal sebagai ganti sang raja.

Di Tiongkok, Matahari merupakan simbol dari kaisar. Itulah kenapa gerhana yang terjadi pada tahun 1302 SM di negeri tersebut dipandang sebagai peringatan untuk sang pemimpin.

Menurut studi dari Journal of Astronomical History and Heritage, setelah gerhana pertama itu terjadi, kaisar pun melakukan berbagai ritual untuk “menyelamatkan” Matahari. Salah satunya adalah menjadi vegetarian. 

Dilansir Live Science, menurut kepercayaan umat Kristen, peristiwa penyaliban Jesus diikuti dengan gerhana matahari total. Langit pun menjadi gelap pada saat itu. Selanjutnya, para ilmuwan pun menggunakan patokan tersebut untuk mengidentifikasi gerhana matahari. 

Lagi-lagi, terdapat dua pendapat mengenai waktu terjadinya peristiwa ini. Sebagian menyatakan bahwa gerhana penyaliban berlangsung pada tahun 29 M selama satu menit 59 detik. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa ia terjadi pada 33 M dan berlangsung selama empat menit enam detik.

Siapa yang tidak kenal King Henry I? Ia merupakan raja Inggris yang meninggal dunia pada tahun 1135 M. Ternyata saat itu bertepatan pula dengan gerhana matahari total. Menurut laman Live Science, peristiwa langit itu berlangsung selama empat menit dan 38 detik. 

Masyarakat setempat pun menganggapnya sebagai pertanda bencana. Sebab setelah wafatnya King Henry I, terjadilah kekacauan di kerajaan yang berujung pada perang saudara untuk merebutkan kekuasaan.

Peristiwa gerhana yang satu ini dikenal karena menghasilkan penemuan yang berguna untuk dunia sains. Ketika terjadi gerhana matahari di India pada 1868, seorang ahli astronomi bernama Pierre Jules Cesar Janssen menemukan helium. 

Dilansir Ask an Astronomer, helium adalah zat kimia pembentuk Matahari yang akan terlihat saat gerhana datang. Penampilannya berupa garis cahaya berwarna kuning terang.

Serupa dengan yang terjadi di India, gerhana di Amerika Serikat pada tahun 1919 juga penting bagi dunia sains. Menurut laman Wired, pada saat itu peneliti mencoba membuktikan teori relativitas general milik Einstein. 

Ilmuwan terkenal itu mengemukakan bahwa cahaya tidak bergerak pada garis yang lurus sempurna. Ia akan terbiaskan sehingga menjadi sedikit membengkok. Ternyata teori itu berhasil dibuktikan melalui gerhana 1919. Selama enam menit 51 detik, para peneliti berhasil mengukur tingkat pembelokan cahaya. 

Itulah sejumlah gerhana matahari yang paling fenomenal dan terkenal sepanjang sejarah. Ternyata tidak hanya bertepatan dengan peristiwa tertentu, gerhana tersebut juga penting bagi penemuan di dunia sains. Hebat, ya!