Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Asli Indonesia yang Sering Diasosiasikan dengan hal Mistis

Burung hantu, salah satu hewab asli Indonesia yang diasosiasikan dengan hal mistis (commons.wikimedia.org/Santanu Majumdar)
Burung hantu, salah satu hewab asli Indonesia yang diasosiasikan dengan hal mistis (commons.wikimedia.org/Santanu Majumdar)
Intinya sih...
  • Ajag, anjing liar di Indonesia, sering diasosiasikan dengan mitos hewan penghisap darah
  • Ular dianggap sebagai jelmaan jin yang mengganggu manusia, padahal sebenarnya hanya reptil biasa
  • Tokek dipercaya membawa kabar baik dan gigitannya tidak bisa dilepas tanpa petir besar, padahal suara dan gigitannya bisa dijelaskan secara ilmiah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seperti negara lain di Asia Tenggara, Indonesia tak luput dari berbagai mitos dan hal mistis di masyarakat. Nah, hal-hal mistis dan mitos tersebut melekat di seluruh lapisan kehidupan. Tak tanggung-tanggung, bahkan ada hewan yang sering diasosikan dengan hal mistis. Karena hal tersebut, alhasil ada hewan yang ditakuti, dijauhi, bahkan dimusnahkan karena dianggap memiliki aura mistis yang sangat kuat.

Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, hewan sama dengan manusia, yaitu makhluk yang mencoba hidup di tengah keadaan dunia yang terus berubah. Mau itu unggas, ikan, reptil, dan mamalia tak akan yang memiliki energi magis atau properti mistis. Lebih lanjut, di Indonesia sendiri ada banyak hewan yang dikaitkan dengan hal mistis dan kali ini kita akan membahas beberapa diantaranya.

1. Ajag

Ajag (commons.wikimedia.org/Ramesh Shenai Jr.)
Ajag (commons.wikimedia.org/Ramesh Shenai Jr.)

Cuon alpinus atau ajag merupakan spesies anjing liar yang tersebar luas wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra. Ia punya tubuh rambing, berwarna cokelat, moncongnya pendek, dan hidup berkelompok. Dilansir Thai National Parks, ajag biasanya hidup di hutan, kebun, area lembap, dan pegunungan yang banyak menyediakan sumber makanan. Di alam liar, ia cukup ganas karena sanggup memakan kadal, burung, sampai rusa.

Ajag juga sering masuk ke area pemukiman dan memakan ternak. Karenanya, masyarakat sering mengaitkan hewan ini dengan mitos hewan penghisap darah. Mitos tersebut dapat muncul karena ajag sering memangsa ternak dan membiarkan bagian perutnya terbuka, seakan-akan darahnya dihisap. Padahal, sebenarnya ajag memakan daging dan jeroannya. Tapi, karena mangsa yang dimakan terlalu besar dan tidak bisa dibawa kabur, alhasil hewan ini hanya akan memakan sebagian tubuh mangsanya saja, khususnya di perut.

2. Ular

Ular (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)
Ular (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Berbagai sumber menjelaskan kalau ada banyak hal mistis yang berhubungan dengan ular. Sebagai contoh, di budaya Bali terdapat ular raksasa bernama naga basuki yang juga dipercayai oleh umat Hindu dan Buddha. Tak hanya itu, masyarakat juga sering menganggap kalau ular merupakan hewan jelmaan jin yang bertugas untuk mengganggu dan mengusik kehidupan manusia. Terakhir, terkadang ada juga ular yang dianggap sebagai jin pelindung yang melindungi suatu tempat.

Tapi, jika ditelaah secara ilmiah, sebenarnya ular hanyalah reptil biasa. Jika ada ular masuk rumah, berarti rumah tersebut cocok untuk habitat ular karena menyediakan makanan atau tempat persembunyian dan bukan berarti ular tersebut adalah jin. Nyatanya, ular juga tidak agresif dan tak akan mengganggu manusia jika tidak terancam. Jadi, daripada dibunuh, lebih baik kita melestarikan hewan ini karena ia juga membantu petani dalam membasmi hama.

3. Tokek

Tokek (commons.wikimedia.org/Oleg Kosterin)
Tokek (commons.wikimedia.org/Oleg Kosterin)

Dilansir The Spruce Pets, terkadang tokek dipercaya sebagai pembawa kabar baik. Selain itu, beberapa orang juga percaya kalau tokek mengeluarkan suara berarti di tempat tersebut terdapat makhluk halus seperti jin, setan, arwah, atau hantu. Kemudian, ada juga mitos mistis di mana gigitan tokek sangat kuat dan tidak bisa dilepaskan. Jika ingin lepas, maka kamu harus menunggu petir besar menyambar.

Tentunya, semua mitos tersebut tidak mendasar. Nyatanya, suara reptil dengan nama ilmiah Gekko gecko ini akan ia keluaran saat sedang terancam atau menarik perhatian lawan jenis. Gigitannya memang kuat dan menyakitkan, tapi gigitan tersebut akan lepas sendiri setelah beberapa menit. Terakhir, kehadiran tokek di rumah bukan menandakan pertanda khusus, tapi menandakan kalau rumahmu kaya akan makanan, seperti serangga dan kadal kecil.

4. Burung hantu

Burung hanntu (commons.wikimedia.org/Soumyajit Nandy)
Burung hanntu (commons.wikimedia.org/Soumyajit Nandy)

Dari namanya saja kamu sudah bisa menyimpulkan kalau unggas ini pasti memiliki banyak mitos dan hal mistis yang menyelimutinya. Pertama, masyarakat percaya kalau ada burung hantu yang masuk rumah berarti burung tersebut membawa pesan kematian. Selain itu, suara burung hantu juga menyeramkan dan sering dikaitkan dengan kehadiran makhluk halus. Tapi tak selalu negatif, terkadang burung hantu juga dianggap sebagai pelindung dari roh jahat.

Lebih lanjut, burung hantu sendiri merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Dikutip Britannica, ia termasuk predator ganas yang bisa memakan ular, kadal, serangga, sampai tikus. Dengan bulunya yang berwarna cokelat, ia bisa berkamuflase dengan baik, khususnya di pepohonan. Burung hantu juga punya kemampuan unik di mana ia bisa memutar kepalanya hingga 270 derajat dan mampu terbang tanpa bersuara.

5. Babi

Ilustrasi babi (commons.wikimedia.org/H. Zell)
Ilustrasi babi (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Di Indonesia, kehadiran babi di area pemukiman sangat erat kaitannya dengan babi ngepet. Dilansir J.A. Hernandez, babi ngepet sendiri merupakan babi mistis atau babi jadi-jadian. Lebih lanjut, babi ngepet adalah bentuk pesugihan di mana seseorang yang menguasai ilmu hitam akan berubah menjadi babi ngepet, berkeliaran di pemukiman, dan mencuri uang atau harta yang dimiliki warga sekitar.

Karenanya, jika ada babi hutan yang masuk ke pemukiman, biasanya babi tersebut akan langsung dibunuh atau ditangkap. Mengesampingkan kebenarannya, jika ditelaah lebih dalam sebenarnya kejadian babi masuk ke pemukiman sangat umum terjadi. Secara umum, babi liar atau babi hutan adalah hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Jadi, sangat normal jika ia masuk ke area pemukiman di malam hari. Di pemukiman, ia bisa memakan buah, tanaman, umbi, sampai hewan kecil seperti tikus.

Sampai saat ini, masih banyak orang yang percaya soal mitos dan hal mistis yang melekat di hewan. Sebenarnya, mitos dan hal-hal mistis tersebut merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Tapi jangan sampai kamu merusak alam atau memburu hewan hanya karena percaya dengan mitos yang ada. Nyatanya, mitos dan hal mistis sangat bisa dijelaskan secara ilmiah, kok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us