5 Hewan yang Paling Sering Kentut, Ada Kentut yang Mematikan!

- Kentut sapi mengeluarkan gas metanal yang berbahaya bagi lingkungan
- Kuda nil memegang rekor durasi kentut terlama di dunia hewan yang bisa lebih dari 10 detik
- Semburan sigung, baunya bisa bertahan berhari-hari dan menjadi pertahanan diri unik
Percaya atau nggak, di balik baunya yang seringkali mengganggu, kentut justru pertanda baik bahwa pencernaan sedang berjalan lancar, baik bagi manusia maupun hewan. Seperti yang dikatakan laman Vox, proses alami ini membuktikan adanya aktivitas bakteri pengurai makanan di dalam usus.
Namun jangan salah, kalau pada manusia kentut cuma bikin malu, pada beberapa hewan, "angin ribut" ini bisa jadi tameng atau bahkan senjata pemburu yang mematikan. Penasaran, hewan apa saja yang punya kemampuan unik ini? Simak selengkapnya di sini!
1. Kentut sapi mengeluarkan gas metanal

Tahu nggak sih, sapi ternyata penyumbang polusi metana yang cukup signifikan. Melansir A-Z Animals, hampir 30% emisi metana bumi berasal dari ternak seperti sapi. Proses pencernaan mereka yang unik menghasilkan gas metana, yang dikeluarkan lewat sendawa dan kentut juga. Gas inilah yang bikin kentut sapi punya aroma khas sekaligus berbahaya.
Bayangkan saja, gas metana yang dihasilkan sapi-sapi ini punya efek rumah kaca yang sangat kuat. Gas itu memerangkap panas di atmosfer sehingga tidak bisa lepas ke angkasa. Akibatnya, terjadilah pemanasan global yang bikin iklim jadi tidak stabil. Jadi, meski terlihat sebagai hewan jinak, aktivitas ternak sapi ternyata punya dampak besar bagi planet kita!
2. Kentut kuda nil bisa bertahan lebih dari 10 detik

Seperti dikutip dari laman Animalia Facts, kuda nil menggunakan kentut dan kotoran untuk menandai wilayah dengan mengibaskan ekornya. Bagi hewan pemakan tanaman yang tidak mengunyah makanannya, wajar jika kentutnya menghasilkan bau tidak sedap. Kebiasaan unik ini menjadi cara efektif mereka dalam berkomunikasi dan mempertahankan teritori.
Kuda nil memegang rekor durasi kentut terlama di dunia hewan yang bisa lebih dari 10 detik. Meski bukan yang paling keras, kentut mereka diakui sebagai yang paling lama di antara semua hewan Afrika. Bayangkan betapa kuat dan menusuknya aroma yang dihasilkan!
3. Semburan sigung, baunya bisa bertahan berhari-hari

Sigung memiliki pertahanan diri unik dengan menyemprotkan cairan berbau menyengat saat terancam. Hewan hitam-putih ini hidup menyendiri dan aktif mencari makan di malam hari. Sebelum menyemprot, sigung akan memberi peringatan lewat desisan, hentakan kaki, atau mengangkat ekornya terlebih dahulu.
Dilansir dari situs Varment Guard Wildlife Services, semprotan bau sigung dapat mencapai jarak 3,6 meter ke segala arah. Meski tidak mematikan, baunya yang super menyengat dapat bertahan selama berhari-hari. Jadi, jangan coba-coba mengganggu hewan yang satu ini!
4. Trenggiling tercatat sebagai salah satu hewan dengan kentut terbau di dunia

Trenggiling adalah mamalia unik bersisik keras yang berfungsi sebagai zirah alami. Meski mirip reptil, hewan pemakan semut ini justru satu-satunya mamalia bersisik di dunia. Sisik keratinnya menjadi tameng efektif dari serangan predator.
Menyadur Doodlewash, trenggiling memiliki dua jurus andalan, meringkuk menjadi bola atau menyemprotkan kentut bau menyengat. Hewan ini tercatat sebagai salah satu penghasil kentut terbau di dunia berkat kelenjar khusus di dekat anusnya. Jadi jangan tertipu penampilannya yang pendiam!
5. Larva manik-manik lacewing melumpuhkan mangsanya dengan kentut mematikan

Serangga yang satu ini membuktikan bahwa penampilan bisa menipu. Meski terlihat seperti ngengat biasa dengan warna polos, manik-manik lacewing punya jurus rahasia yang mengerikan, kentutnya mematikan untuk melumpuhkan mangsanya.
Menurut informasi A-Tex Pest Management, larva serangga ini berburu dengan cara unik di sarang rayap. Begitu menemukan rayap, larva akan melepaskan "kentut beracun" yang langsung melumpuhkan korbannya. Racun ini hanya mempengaruhi rayap, membuatnya lumpuh total sehingga bisa dimakan hidup-hidup.
Kentut ternyata punya beragam fungsi vital di alam, bukan sekadar produk sampingan pencernaan. Dari lima hewan tadi, kita belajar bahwa kentut bisa menjadi alat bertahan hidup yang efektif. Alam memang tak pernah berhenti mengagumkan dengan fakta-faktanya yang tak terduga!

















