Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Purba Asli Indonesia yang Masih Hidup Hingga saat Ini

Trenggiling Sunda (commons.wikimedia.org/Frendi Apen Irawan)
Intinya sih...
  • Komodo, reptil raksasa yang telah bertahan selama 4 juta tahun di pulau Nusa Tenggara Timur. Ukurannya mencapai 3 meter dan berat hingga 135 kilogram.
  • Badak Jawa, mamalia besar yang hanya tersisa sekitar 76 individu di Taman Nasional Ujung Kulon. Garis keturunannya dapat dilacak jutaan tahun ke belakang.
  • Trenggiling Sunda, mamalia bersisik dengan penampilan unik. Berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem meskipun status konservasinya kritis.

Negara kita bukan hanya dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, tetapi juga sebagai rumah bagi sejumlah spesies hewan purba yang masih hidup hingga kini. Mereka adalah makhluk-makhluk yang telah melewati berbagai zaman geologis dan tetap bertahan di tengah tekanan perubahan iklim, eksploitasi habitat, hingga invasi manusia. 

Tak berlebihan jika mereka disebut sebagai fosil hidup karena garis keturunan mereka bisa dilacak hingga jutaan tahun ke belakang. Pada ulasan ini, terdapat lima hewan purba asli Indonesia yang masih bertahan hidup sampai hari ini. Mulai dari predator legendaris seperti komodo hingga ikan berpenampilan antik seperti arwana, berikut adalah kelima daftarnya.

1. Komodo

Komodo (unsplash.com/David Clode)

Komodo adalah salah satu hewan purba paling ikonik dari Indonesia yang masih hidup hingga saat ini. Reptil raksasa ini telah menghuni bumi selama sekitar 4 juta tahun dan berevolusi menjadi predator puncak di habitatnya. Komodo hanya dapat ditemukan di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur seperti Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Ukurannya yang bisa mencapai 3 meter dengan berat hingga 135 kilogram, membuatnya terlihat menakutkan, tapi juga menakjubkan. Nenek moyangnya termasuk dalam kelompok kadal kuno yang telah hidup sejak zaman prasejarah, menjadikannya contoh dari fosil hidup. Komodo telah bertahan di tengah perubahan lingkungan ekstrem selama jutaan tahun.

2. Badak Jawa

Badak Jawa (commons.wikimedia.org/Peter Maas)

Badak Jawa adalah mamalia besar yang merupakan salah satu spesies badak primitif yang masih hidup. Spesies ini pernah tersebar luas di Asia Tenggara, tapi kini hanya bertahan di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Diperkirakan hanya ada sekitar 76 individu yang tersisa, menjadikannya salah satu mamalia paling langka.

Garis keturunannya dapat dilacak jutaan tahun ke belakang, dan struktur tubuhnya menunjukkan adaptasi terhadap lingkungan tropis. Meskipun ukurannya besar dan tubuhnya berlapis tebal, badak Jawa sangat pemalu dan sulit diamati. Keberadaannya saat ini merupakan bagian penting dari konservasi spesies purba Indonesia yang berada di ambang kepunahan.

3. Trenggiling

Trenggiling Sunda (commons.wikimedia.org/Frendi Apen Irawan)

Trenggiling Sunda merupakan salah satu hewan purba yang masih menghuni wilayah hutan dan perkebunan Indonesia hingga saat ini. Hewan mamalia bersisik ini dikenal karena penampilannya yang unik, dengan tubuh tertutup sisik keratin. Makanannya yang berupa semut dan rayap, membuatnya berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Pangolin telah ada sejak jutaan tahun lalu dan menjadi salah satu makhluk dengan sejarah evolusi tertua di antara mamalia Asia Tenggara. Dalam budaya Jawa kuno, trenggiling memiliki tempat tersendiri, bahkan pernah digambarkan dalam relief-relief candi. Meski demikian, status konservasinya kini kritis akibat perburuan dan perdagangan ilegal.

4. Buaya Air Asin

Buaya Air Asin (commons.wikimedia.org/fvanrenterghem)

Buaya air asin adalah reptil terbesar di dunia dan merupakan salah satu predator tertua yang masih hidup hingga sekarang. Spesies ini dapat tumbuh hingga panjang lebih dari 6 meter dan memiliki berat melebihi 1.000 kilogram. Habitatnya meliputi perairan payau, muara sungai, dan rawa-rawa mangrove di berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Buaya ini memiliki sejarah evolusi yang sangat panjang dan telah menghuni bumi sejak zaman dinosaurus. Meski pernah mengalami penurunan populasi akibat perburuan, kini statusnya relatif stabil dengan kategori Least Concern. Keberadaannya tetap krusial dalam rantai makanan sebagai pengatur populasi dan penyeimbang ekosistem perairan.

5. Arwana

Arwana (unsplash.com/Riza Gabriela)

Arwana merupakan ikan air tawar purba dari keluarga Osteoglossidae, yang garis keturunannya telah ada sejak lebih dari 220 juta tahun lalu, menjadikannya salah satu spesies tertua. Di Indonesia, arwana dapat ditemukan di perairan Kalimantan dan Papua, dengan varietas seperti arwana hijau, emas, merah, dan perak yang terkenal di kalangan pecinta ikan hias.

Ikan ini memiliki bentuk tubuh yang khas dan gaya berenang yang anggun, yang hampir tidak berubah sejak zaman prasejarah. Selain nilai estetikanya, arwana juga dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya lokal. Fosil hidup ini terus menarik perhatian banyak orang dan kolektor ikan dari seluruh dunia.

Kelima hewan purba ini bukan sekadar makhluk yang berhasil bertahan dari seleksi alam selama jutaan tahun—mereka adalah saksi hidup dari sejarah evolusi di nusantara. Keberadaan mereka memperkaya biodiversitas dan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana spesies bisa beradaptasi dalam jangka waktu geologis yang sangat panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us