5 Hewan yang Punya Kemampuan Penyembuhan Diri Luar Biasa

Di alam liar, ada satu pernyataan populer yang menyebut kalau yang kuatlah yang dapat bertahan hidup. Pernyataan itu jelas sangat tepat mengingat di alam liar ada begitu banyak variabel yang bisa saja mengancam nyawa hewan yang ada di dalamnya. Ada bencana alam, hubungan antara predator dan mangsa, sampai persaingan antarspesies demi merebutkan wilayah.
Deretan bahaya yang mengintai itu jelas bisa membuat hewan bisa terluka kapan saja. Tak jarang, luka-luka yang diterima mereka bisa mengantarkannya pada kematian, entah karena kehabisan darah maupun infeksi. Oleh sebab itu, dalam dunia hewan, sebenarnya kemampuan penyembuhan diri secara mandiri sangat diperlukan agar mereka bisa mengatasi luka yang diterima. Hanya saja, kemampuan penyembuhan hewan-hewan ini sangat berbeda antarspesies.
Ada hewan yang punya proses penyembuhan diri lambat, ada hewan yang bisa "mengganti" bagian tubuh yang rusak menjadi baru, dan ada pula hewan yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka yang diterimanya. Nah, kali ini, kita akan membahas soal hewan-hewan dengan kemampuan penyembuhan diri yang menakjubkan. Terdapat faktor internal maupun eksternal dari si hewan yang bisa memengaruhi hal tersebut, lho.
1. Tikus berduri afrika

Di gurun pasir dan sabana Afrika yang begitu kejam, hidup beberapa mamalia kecil yang bisa bertahan hidup dengan segudang adaptasi uniknya. Adapun, salah satunya yang menarik adalah tikus berduri afrika (genus Acomys) yang bisa ditemukan mulai dari Afrika bagian utara hingga selatan dan beberapa negara Timur Tengah. Ukurannya sekitar 10—25 cm dan bobot 20—31 gram saja. Biarpun kecil dan mudah terluka, tikus ini memiliki kemampuan penyembuhan yang sangat luar biasa.
Dilansir National Geographic, sebenarnya kulit dari tikus berduri afrika ini termasuk tipis dan sangat mudah terlepas. Tak jarang, kulit ini terlepas atau sengaja dicopot setelah mereka menerima serangan dari predator. Kulit mereka punya banyak jaringan tempat tumbuhnya rambut atau disebut folikel beserta kelenjar-kelenjarnya. Jaringan ikat pada kulit mereka pun tak sekuat kulit tikus pada umumnya sehingga sangat mudah terlepas dengan kekuatan yang minimal.
Akan tetapi, hal tersebut bukan jadi masalah besar bagi tikus berduri afrika. Luka akibat kulit yang terlepas ini bisa sembuh hingga 64 persen hanya dalam waktu 1 hari. Lalu, 3 hari setelahnya, kulit tersebut akan sembuh total. Ashley Seifert, peneliti asal University of Florida, menyebut dalam penelitiannya kalau kemampuan menakjubkan dari tikus ini disebabkan sistem imunnya yang sangat baik. Selain kulit, spesies ini diketahui bisa mengobati folikel rambut, sel lemak, tulang rawan, otot, hingga lapisan kulit lainnya dalam waktu yang sangat cepat.
2. Kardinal utara

Kardinal utara (Cardinalis cardinalis) merupakan salah satu burung yang mudah dikenali berkat bulu berwarna merah cerahnya yang sangat cantik. Burung ini tersebar di Amerika Utara dan Amerika Tengah pada berbagai jenis habitat. Ukurannya sekitar 21—23 cm dengan bobot 33—65 gram. Kalau bicara soal penyembuhan diri, kardinal utara dapat mengatasi salah satu masalah yang bisa dibilang cukup berbahaya bagi banyak spesies burung, yakni kutu, lewat bantuan "teman kecil".
Mengutip Mary Land Nature, kardinal utara akan membiarkan semut untuk hinggap di sekujur tubuhnya. Semut-semut yang datang ke tubuh kardinal utara ini nantinya akan melepaskan asam format yang sangat dibenci kutu. Lewat cara ini, luka yang ditinggalkan akibat kutu ini dapat sembuh dalam waktu yang sangat cepat.
Selain itu, kardinal utara juga punya mekanisme lain untuk "meremajakan" tubuhnya. Ketika akhir musim panas tiba, mereka akan menanggalkan bulu-bulu lama, khususnya pada sekitaran kepala, yang membuatnya menjadi botak. Hal ini bertujuan agar kardinal utara bisa mengganti bulunya menjadi baru. Hasilnya, ini akan memudahkan mereka dalam beraktivitas maupun menyingkirkan kotoran dan kutu yang menempel pada bulu lamanya.
3. Lumba-lumba

Tak hanya di daratan, laut lepas juga menyimpan sejuta bahaya bagi hewan yang hidup di dalamnya. Sebagai satu dari sedikit mamalia yang hidup di laut, keluarga lumba-lumba (famili Delphinidae) juga punya sejumlah ancaman. Bagi jenis lumba-lumba yang bukan predator puncak, hiu jadi momok menakutkan karena tak jarang menyerang mereka hingga menghasilkan luka gigitan yang sangat besar.
Belum lagi, sejumlah masalah lain masih bisa menghantui si lucu yang satu ini, semisal terjerat baling-baling kapal atau jaring manusia, luka karena ubur-ubur, sampai tersengat panas Matahari. Di balik banyaknya bahaya itu, beruntungnya lumba-lumba punya kemampuan pemulihan diri yang menakjubkan. Menurut Whale Scientist, lapisan lemak sangat membantu proses pemulihan mamalia ini.
Lapisan lemak pada tubuh lumba-lumba sangat terstruktur dengan baik sehingga proses regenerasi bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Belum lagi, lapisan ini mengandung antibiotik sehingga mereka bisa mencegah terjadinya infeksi. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut, diyakini kalau proses penyembuhan luka ini tidak menimbulkan reaksi kesakitan. Ini diduga karena di dalam tubuh lumba-lumba terdapat molekul pembunuh rasa sakit.
4. Tikus mondok telanjang

Penampilan tikus mondok telanjang (Heterocephalus glaber) jelas bukan favorit banyak orang. Dengan gigi seri besarnya dan tubuh hampir tidak ditumbuhi bulu bisa saja membuat bulu kuduk kita berdiri. Untuk ukurannya sendiri, tikus mondok telanjang punya panjang sekitar 7,5 cm dengan bobot 28—57 gram. Mereka bisa ditemui di Afrika bagian timur, khususnya pada habitat yang semikering, semisal padang rumput.
Hal menakjubkan dari tikus mondok telanjang ada pada pemulihan tubuh dari penyakit dalam tubuhnya. Mengutip University of Cambridge, sel tubuh tikus mondok telanjang bisa memerangi sel kanker atau sel yang baru akan menjadi kanker. Alhasil, pengerat yang satu ini hampir dipastikan tidak akan terjangkit kanker. Kemampuan menakjubkan ini ditambah lagi dengan sistem imun yang jauh lebih baik ketimbang mamalia lainnya.
Keberadaan gen high molecular weight hyaluronic acid (HMW-HA) juga bisa mengatasi hingga mencegah tumbuhnya tumor pada tubuh tikus mondok telanjang. Oleh karena itu, mereka bisa bertahan hidup lebih lama. Tikus mondok telanjang diketahui bisa hidup hingga usia 30 tahun, paling panjang di antara keluarga pengerat lainnya.
5. Hiu anjing

Hiu anjing (famili Squalidae) bisa dibilang salah satu keluarga ikan hiu yang kurang populer bagi banyak orang. Hiu ini ditemukan di Samudra Pasifik dan Atlantik di kedalaman 914 meter di bawah permukaan laut. Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 1 meter, uniknya hiu anjing memiliki racun pada duri di sirip punggungnya untuk bertahan dari predator alaminya.
Selain fakta kalau mereka memiliki racun, hiu anjing juga punya kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Dilansir Grunge, terdapat jaringan pada tubuh hiu anjing bernama squalmine yang ternyata dapat memerangi virus dalam tubuh hiu ini. Mulai dari demam hingga hepatitis, semua bisa dengan mudah diatasi hiu anjing berkat jaringan ini. Bahkan, peneliti memperkirakan kalau jaringan ini berpotensi dapat memerangi kanker.
Berkat kemampuan adaptasi dari dalam dan luar tubuh, ternyata luka atau penyakit yang fatal bisa disembuhkan secara alami. Bahkan, beberapa mekanisme penyembuhan hewan-hewan di atas mulai diteliti manusia supaya bisa diambil manfaat hingga potensi implementasi yang sama pada kita. Dari kelima hewan dengan kemampuan penyembuhan menakjubkan di atas, mana yang jadi favoritmu?