6 Hutan Kuno di Dunia, Telah Hadir Sejak Ribuan Tahun yang Lalu

Hutan kuno adalah ekosistem yang telah bertahan melewati berbagai peristiwa alam dan aktivitas manusia, sehingga menjadikannya sebagai penyimpan rahasia sejarah, biodiversitas, dan bahkan dampak akibat perubahan iklim. Di dalam hutan kuno, terdapat pohon yang usianya mencapai ribuan tahun, berbagai spesies langka yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, dan lanskap yang masih terjaga keasliannya.
Namun, meski telah bertahan begitu lama, banyak hutan kuno kini menghadapi ancaman serius akibat deforestasi, perubahan iklim, dan eksploitasi manusia. Yuk, simak 6 hutan kuno di dunia berikut ini!
1.Hutan Tarkine

Dilansir laman Tasmania.com, hutan ini terletak di barat laut Tasmania, Australia. Dimana Hutan Tarkine merupakan salah satu hutan hujan beriklim sedang terbesar dan tertua di dunia. Dengan luas sekitar 4.500 kilometer persegi, hutan ini menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik yang dapat tidak ditemukan di tempat lain.
Selain keindahan alamnya dan keberagaman flora dan fauna yang dimilikinya, Tarkine juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Aborigin setempat. Dimana hutan ini menyimpan banyak situs arkeologi yang menunjukkan jejak peradaban kuno.
Namun dibalik keindahannya, hutan ini menghadapi ancaman serius dari aktivitas penambangan dan penebangan liar yang dapat merusak ekosistemnya. Oleh sebab itu, upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan warisan budaya yang ada di dalamnya.
2.Hutan Araucaria

Dilansir laman One Earth, hutan Araucaria yang terletak di Brasil Selatan dan Argentina bagian timur laut merupakan ekosistem hutan unik yang didominasi oleh pohon Araucaria angustifolia atau yang dikenal sebagai pohon pinus Parana. Pohon ini memiliki bentuk khas dengan cabang-cabang horizontal dan dapat tumbuh hingga ketinggian 50 meter.
Hutan ini tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat setempat. Masyarakat setempat banyak memproduksi biji pinus yang dapat dimakan untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi dari hutan ini.
Sayangnya, deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian telah mengurangi luas hutan ini. Upaya konservasi dan reboisasi sedang dilakukan untuk melestarikan ekosistem yang kaya milik hutan Araucaria.
3.Hutan Pinus Bristlecone Kuno

Dilansir laman US Forest Service, di pegunungan White Mountains, California, Amerika Serikat, terdapat hutan yang menjadi rumah bagi pohon-pohon tertua di dunia salah satunya pohon Pinus Bristlecone Kuno (Pinus longaeva). Beberapa di antara pohon-pohon telah berusia lebih dari 4.000 tahun sehingga menjadikannya saksi hidup dari berbagai peristiwa sejarah bumi.
Pohon-pohon ini tumbuh di ketinggian antara 2.900–3.400 meter di atas permukaan laut serta dalam kondisi tanah yang miskin nutrisi dan iklim yang keras. Keunikan ini membuat mereka mampu bertahan dalam kondisi ekstrem dan memiliki umur yang sangat panjang. Menyimpan pohon-pohon yang sangat tua dan bersejarah, membuat hutan ini dilindungi oleh pemerintah Amerika Serikat dan akses ke beberapa area di hutan ini dibatasi untuk menjaga kelestarian pohon-pohon kuno ini.
4.Hutan Białowieza

Dilansir laman UNESCO World Heritage Centre, hutan ini terletak di perbatasan antara Polandia dan Belarus, Hutan Białowieża adalah salah satu hutan purba terakhir di Eropa yang masih tersisa. Hutan ini merupakan rumah bagi bison Eropa (Bison bonasus) yang mamalia darat terbesar di benua tersebut yang hampir punah pada awal abad ke-20 tetapi berhasil diselamatkan melalui upaya konservasi. Selain bison, hutan ini juga menjadi habitat bagi berbagai spesies langka lainnya, termasuk serigala, lynx, dan berbagai jenis burung.
Hutan Białowieża telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena nilai ekologis dan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa. Namun, hutan ini menghadapi tantangan dari penebangan liar dan perubahan iklim yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem. Sehingga upaya konservasi dan pengurangan penebangan liar harus dilakukan agar kekayaan yang berada di dalam hutan ini tetap terjaga.
5.Hutan Hujan Amazon

Dilansir Earth Day, sebagai hutan hujan tropis terbesar di dunia, Hutan Amazon mencakup sekitar 5,5 juta kilometer persegi dan melintasi sembilan negara di Amerika Selatan, dengan sebagian besar berada di Brasil. Hutan ini menyimpan sekitar 10 persen dari keanekaragaman hayati dunia, termasuk jutaan spesies tumbuhan, hewan, dan serangga yang banyak di antaranya belum teridentifikasi oleh ilmuwan.
Selain itu, Amazon juga berperan penting dalam mengatur iklim global melalui penyerapan karbon dioksida dan produksi oksigen. Namun, deforestasi akibat penebangan liar, pertanian, dan pertambangan telah mengancam kelestarian hutan ini. Upaya internasional dan lokal terus dilakukan untuk melindungi Amazon dan komunitas adat yang bergantung pada hutan ini.
6.Hutan Yakushima

Dilansir laman UNESCO World Heritage Centre, hutan Yakushima, yang terletak di Pulau Yakushima, Jepang, dikenal karena pohon-pohon cedar raksasa yang disebut "yakusugi” dan beberapa di antaranya berusia lebih dari 1.000 tahun. Salah satu yang paling terkenal adalah Jomon Sugi, yang diperkirakan telah berusia antara 2.170–7.200 tahun sehingga menjadikannya salah satu pohon tertua di Jepang.
Hutan ini memiliki iklim subtropis dengan curah hujan tinggi. Iklim menciptakan lingkungan hutan yang lembap dan mendukung pertumbuhan berbagai spesies lumut dan pakis yang menutupi pepohonan.
Keindahan Hutan Yakushima telah menginspirasi berbagai karya seni dan budaya, termasuk film animasi Princess Mononoke karya Studio Ghibli. Meskipun telah menjadi destinasi wisata populer, upaya konservasi terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistemnya.
Beberapa hutan kuno ini bukan hanya keajaiban alam, tetapi juga kunci bagi keseimbangan ekosistem global. Mereka berperan dalam menyerap karbon, menyediakan habitat bagi ribuan spesies, serta menyimpan sejarah bumi yang tak ternilai. Namun, tekanan dari aktivitas manusia dan perubahan iklim terus mengancam keberadaannya. Dengan demekian, upaya konservasi perlu dilakukan untuk kelestarian hutan kuno yang menjadi prioritas bersama.